Kamis, 21 April 2022

BEBANTENAN DI TEMPAT MENANAM ARI ARI DAN MAKNA DARI BATU GULITAN DAN PANDAN.

 



BEBANTENAN
Setelah ari-ari ditanam, di atasnya ditanami pohon pandan (ada juga ditambah batang kantawali dan sebatang buluh).
.
Kemudian diatas tanah, diletakkan sebuah batu hitam atau batu bulitan. Di atas batu diletakkan sebuah lampu Bali (sentir) yang menyala. Sentir dibiarkan tetap menyala sampai bayi kepus pusar. Terakhir, ditutup dengan guungan.
.
Di bagian hulu dari tempat nanam ari-ari, ditancapkan sebuah sanggah tutuan dihiasi dengan bunga merah. Sanggah dilengkapi sampian, gantung- gantungan. Sanggah ini sebagai stana Sanghyang Maha Yoni.
.
Aturang segehan beralaskan daun taru sakti (dapdap) pada Ari-ari sebanyak empat tanding yang merupakan persembahan kepada Catur Sanak.



.
Kepelan putih satu tanding, lauknya garam menghadap ke timur.
Kepelan merah (bang) satu tanding, dengan lauk bawang menghadap ke selatan.
Kepelan kuning satu tanding, lauk jahe menghadap ke barat.
Kepelan hitam (ireng) satu tanding, lauk uyah areng menghadap ke utara
.
Saat mesegehan ayat sang butha preta. Untuk membantu fokus saat ngayat, bisa pakai sesontegan "Ong sang butha preta, empu semeton jrone sang rare, mangde pageh angemit." Kemudian percikkan tetabuhan berem dan arak.
.
Lakukan ritual menghaturkan segehan ini setiap rahinan jagat, kliwon serta petemuan dina kelahiran bayi.
.
Untuk harian, setiap hari di atas batu bulitan atau batu hitam disajikan banten nasi segenggam di atas daun dapdap dengan lauk garam dan arang.
.
Setiap selesai memandikan bayi, siramkan air memandikan bayi tersebut di batu hitam tersebut.
.
Pada sanggah Tutuan, haturkan soda putih kuning, canang sari.

.
MAKNA PERLENGKAPAN MENANAM ARI ARI
Batu Gulitan
Mengandung makna sebagai permohonan kehadapan Sang Hyang Widhi agar sang bayi dianugrahi panjang umur.
.
Pohon pandan duri
Merupakan simbol wujud buaya putih sebagai penjaga bayi terhadap gangguan yang bersifat black magic.
.
Sentir
Lampu ini berbahan bakar minyak kelapa yang dicampur dengan minyak lampu wayang (tunasin ring jro dalang) serta minyak kelapa (nyuh surya).
.
Lampu Bali yang menyala melambangkan Sanghyang Surya Candra, yaitu memiliki kekuatan Widia, oleh karena itu lampu tersebut ditatabkan atau ayab dengan mantra "Om Ang Ah suryya candra gumelar ya namah swaha".
.
Ini sebagai lambang kekuatan maya Sang Hyang Widhi dan sebagai Cakra Jala (batas pandang alam semesta), di mana Catur Sanak merupakan bagian mayanya Sang Hyang Widhi dan merupakan unit kehidupan maya di alam semesta, serta menjadi pelindung bayi.
.
Sanggah Tutuan
Merupakan simbol dari stananya Sang Hyang Maha Yoni sebagai penjaga si Bayi.
.
SEKIAN
Sumber teks: baliexpress.jawapos. com
Gambar: sanggah tutuan dan guungan. Sumber mantrahindu. com
Batu gulitan dan pandan medui. Sumber kb.alitmd.com




Tidak ada komentar:

Posting Komentar