Krishna membahas tentang penciptaan makhluk hidup dan apa yg terjadi setelah makhluk mati. Arjuna menjawab "Tubuh manusia terbuat dari tanah. Unsur air adalah darah yg mengalir dalam tubuh. Api adalah temperatur hangat tubuh manusia. Tanah, angin, air, api dan ether adalah Panca Maha Butha (5 unsur utama) dalam manusia."
Krishna mengarahkan pertanyaan bahwa
Panca Maha Butha juga terdapat pada orang yg dharmik (menjalankan dharma) & adharmik (tidak menjalankan dharma), lalu apa bedanya? Arjuna masih berpendapat bahwa pada tanah semua unsur manusia terikat. Krishna mengoreksi bahwa bukan tanahnya yg menentukan kualitas manusia. "Kualitas manusia ditentukan oleh sifat, kepribadian & tindakannya. Kehidupan manusia adalah berimbangnya sisi yg tidak tampak & yg tampak. Namun sifat & kepribadiannya berbeda-beda. Sebabnya adalah Tri Guna: Rajas (kebodohan), Tamas (tamak) & Sattvam (kebaikan)." Rajas adalah kegelapan (tidak punya pengetahuan/bodoh) yaitu tidak memikirkan baik/buruknya sesuatu. Tamas adalah bertindak hanya untuk memenuhi kebutuhan tubuh/diri sendiri. Sattvam adalah cahaya pengetahuan. Maksudnya sebelum bertindak memikirkan dulu dharma, kebaikan & tradisi. Keseimbangan antara Rajas, Tamas & Sattvam yg akan menentukan sifat seseorang.
Krishna menyuruh Arjuna menganalisa sifat orang-orang di pihak Kurawa. Duryudana dinilai sebagai orang yg tahu tentang dharma tapi tidak pernah menjalankannya. Dia angkuh maka sedikit bodoh (Rajas) & sama sekali tidak ada Sattvam. Dursasana dinilai sebagai orang yg mematuhi perintah abangnya tanpa memikirkan baik buruknya perintah itu. Krishna menilai Bhishma memiliki keseimbangan antara Sattvam & Tamas, tidak angkuh tapi terjebak pada pemikiran tentang tradisi lama & sumpahnya. Sehingga walaupun ingin, dia tidak bisa melanggar sumpahnya. Guru Drona mempunyai pengetahuan & keangkuhan. Keangkuhannya membuatnya tidak mendapat pembebasan (mukti/moksha).
Arjuna: Jika tindakan manusia ditentukan dari Tri Guna maka tindakan sudah ditakdirkan? Kalau begitu, mengapa dharma penting & adharmik harus dihukum?
Krishna: Manusia tidak hanya gabungan dari Panca Maha Butha, Panca Gyanendriya (Panca Indera), Panca Karmendriya (5 organ fisik) & Tri Guna. Manusia butuh Chetan (Kehendak). Manusia terdiri dari 24 entitas yg disebut jiwa (Atma). Manusia adalah partikel terkecil dari Tuhan (Parmatma). Jika manusia & Tuhan menyatu, bagian terkecil dari Tuhan ada dalam diri manusia maka manusia itu disebut hidup.
Arjuna bertanya apa itu jiwa? Krishna menjawab jiwa menggunakan media yaitu tubuh. Melalui tubuh, jiwa akan mengalami suka & duka. Jiwa tidak bisa dihancurkan tapi tubuh akan hancur setelah mati. "Seperti halnya manusia ganti baju dari baju lama ke baju baru, maka jiwa akan meninggalkan tubuh yg lama lalu berganti-ganti ke tubuh yg baru." (Konsep reinkarnasi)
Arjuna menganggap hanya dengan memahami tubuhnya dia dapat mengenali jiwanya. Krishna mengajarkan bahwa orang buta, bisu, yg tidak punya tangan & kaki, kehilangan ingatan juga hidup. Jadi bukan tubuh yg menjadi faktor. Arjuna bertanya apa tujuan jiwa? Krishna menjawab mengenali & menyadari bahwa dirinya bagian dari Tuhan. Jika seseorang tidak menyadari tentang jiwa yg murni, menjalankan dharma & meninggalkan adharma maka mereka akan terus lahir & mati. Itulah Brahma Vidya. Krishna mengajarkan setiap yg lahir pasti mati. Setiap yg mati pasti akan lahir. Ini disebut Sankya Yoga.
Arjuna bertanya apa itu dharma & adharma? Krishna menjawab "Jalan yg membawa manusia menyadari dirinya sebagai percikan terkecil Tuhan disebut dharma. Karena dengan menyadari dirinya sebagai percikan terkecil Tuhan, dia mendapat pencerahan bahwa Tuhan adalah ciptaan & ciptaan adalah Tuhan. Tidak ada bedanya antara Tuhan & ciptaan. Dia tidak akan kejam pada makhluk. Sebab dia sadar penderitaan 1 orang membuat seluruh orang di dunia menderita. Maka hatinya dipenuhi belas kasih. Ini juga disebut dharma. Adharma adalah jalan yg menjauhkan manusia dari Tuhan. Seperti orang yg Tamas hanya mementingkan diri sendiri & memberi penderitaan pada orang lain."
Arjuna mulai memahami bahwa adharma adalah ignorance (tidak peduli maka kita harus kasihan pada orang-orang tersebut. Lalu mengapa harus dihukum? Agar generasi mendatang mendapat keadilan, maka adharma yg saat ini terjadi harus dibinasakan. Namun karena Arjuna harus menghukum/membunuh dia jadi ragu karena nantinya dia akan kehilangan belas kasih. Krishna menjelaskan "Setiap amal (karma) adalah perbuatan (karya) tapi tidak setiap perbuatan merupakan amal. Amal adalah sesuatu yg hasilnya sangat diharapkan. Amal yg mengharapkan sesuatu disebut Sakam Karma Yoga sedangkan yg tidak mengharapkan sesuatu disebut Nishkaam Karma Yoga. Makanya manusia dilahirkan berkali-kali. Manusia tidak terikat oleh karmanya tapi oleh pengharapan dari karmanya itu."
Arjuna bertanya bagaimana bisa manusia tidak terikat oleh karmanya tapi oleh pengharapan dari karmanya itu? Krishna menjelaskan "Jika kau berharap menang dalam perang ini, saat kau kalah kau akan menderita & melakukan apapun bahkan berharap dilahirkan kembali. Namun jika kau menang kau akan angkuh & terus-menerus membunuh sehingga kau akan berdosa. Jika kau tidak punya ekspektasi untuk mendapatkan & tidak takut kehilangan, apa kau akan bahagia atau sedih di akhir perang ini?" Arjuna menyadari tanpa ekspektasi & tanpa takut kehilangan dia akan bahagia pada akhirnya bagaimanapun perang ini berakhir. Krishna melanjutkan, "Jadi jika kau senang & sedih secara seimbang tanpa khawatir kalah, kehilangan , dan sebagainya kau tidak akan berdosa. Inilah Karma Yoga."
Arjuna berpendapat "Bukankah lebih baik meninggalkan duniawi & mengasingkan diri dari dunia (sanyasin)?"
Krishna: Inilah satu-satunya pemikiran dari perang ini. Ketika orang yg menguasai Gunas & berpengetahuan berhenti melakukan dharma, dunia akan dikuasai oleh adharmik. Jika Bhishma tidak meninggalkan duniawi maka penderitaan dunia tidak akan seluas sekarang. Jika ayahmu tidak mengasingkan diri maka Yudhistira akan memerintah dengan tenang sekarang lalu mengajari rakyatnya tentang dharma. Masalahnya manusia yg baik memang akan selalu berpikir meninggalkan duniawi seperti uap sedangkan debu tetap di sana (orang yg tidak baik tidak akan meninggalkan duniawi). Karma Yoga melindungi dunia. Karmi Yogi (orang yg menjalankan Karma Yoga) tidak akan berharap pada apapun. Dia melakukan apapun tapi tidak kehilangan dirinya. Jika makhluk adalah Tuhan & manusia bagian dari Tuhan maka semua tindakan disebabkan oleh Tuhan. Manusia tidak melakukannya atas keinginannya sendiri. Inilah prinsip Karma Yoga."
Jadi intinya manusia berbuat lalu serahkan hasil akhirnya pada Tuhan.
"Lalu bagaimana Karma Yogi bisa dikenali," tanya Arjuna?
Krishna: Orang yg meninggalkan makanan hanya meninggalkan rasa dari makanan sesungguhnya akan merasa lebih lapar karena dia masih punya keinginan untuk makan. Jadi lebih baik tinggalkanlah keinginan untuk makan itu sendiri. (Prinsip puasa). Seperti itu juga Karmi Yogi yg menjalankan kewajibannya tapi tidak mengharapkan apapun. Orang yg tidak terguncang setelah gagal & tidak menganggap dirinya yg terhebat setelah sukses disebut Karmi Yogi. Orang seperti inilah yg akan sukses berulang-ulang."
Krishna menyimpulkan Karma Yoga adalah jalan lain mendapatkan pengetahuan Dewata, menguatkan keyakinanmu pada Sang Pencipta, membuatmu mengenali jiwamu, membebaskanmu dari belenggu, dan melepaskan ekspektasi atas perbuatanmu.
Arjuna: Dengan menjadi Karmi Yogi, bagaimana aku berbakti pada Tuhan?
Krishna: Sankhya Yoga membuatmu terus mengingat Tuhan. Mengingat Tuhan melahirkan rasa pengabdian yg disebut bakti. Bhakti mampu membedakan yg salah & yg benar. Ini akan membuat manusia dapat mendapat penglihatan tentang Tuhan. Orang yg paling mendapat penglihatan tentang Tuhan adalah yg paling berbakti & terbebas dari lingkaran kelahiran kembali. Terbebas dari kelahiran kembali adalah tujuan semua jiwa & akhir dari jalan dharma."
Arjuna bertanya bagaimana cara mendapat penglihatan tentang Tuhan? Krishna memberitahu caranya adalah melepaskan keangkuhan, kemarahan & prasangka. Orang yg bisa melihat jiwanya mampu 'melihat' Yang Maha Kuasa. Arjuna menyadari bahwa Krishna adalah Yang Maha Kuasa.
Krishna membenarkan hal itu. Dia berkata "Aku bintang & bulan. Aku lebih tua dari matahari tapi sesegar bunga yg baru mekar. Aku adalah seluruh manusia. Aku Duryudana & juga Arjuna."
Arjuna: Tapi manusia telah menyaksikan kelahiranmu. Ibumu masih hidup. Bagaimana bisa kau lama & juga baru?
Khrisna: Kau melihat tubuh sedang aku bicara tentang jiwa. Aku sudah berkali-kali terlahir dalam banyak tubuh/wujud. Aku perwujudan Matsya, aku Parasurama & aku juga Sri Rama. Aku Brahma, Wisnu, Maheshwara (Dewa Shiva) dan juga Saraswati, Lakshmi & Kali. Ini sudah terjadi dari dulu & akan berlanjut di masa depan. 'Setiap adharma menguasai dunia maka untuk menghancurkannya aku akan lahir terus-menerus' (Arti dari shloka Yada Yada Hi Dharmasya)
Krishna melanjutkan "Jika kau merenungkan makna jiwamu kau akan terhubung pada Ku & akan menyadari kau adalah bagian dari avatar(awatara) Ku. Tapi untuk itu kau harus berdedikasi/berkomitmen."
Dedikasi/komitmen yg dimaksud adalah memusatkan pikiran & melepaskan segala keinginan. Hal ini disebut bakti.
Arjuna membandingkan dengan komitmen istri pada suami, prajurit pada jendral, murid pada guru. Krishna menjelaskan semua komitmen tersebut tergantung pada acuannya. Krishna mencontohkan Karna yg berkomitmen pada orang jahat seperti Duryudana sehingga menghina Drupadi saat itu. (Kalau begitu, Drupadi menghina Karna saat sayembara berkomitmen pada apa/siapa? Berkomitmen atas keinginan menikah dengan Arjuna kan?) Maka komitmen yg sejati adalah komitmen pada Tuhan.
Arjuna masih ragu berperang yaitu karena baginya membunuh orang-orang itu bukankah mengambil kesempatan pelepasan mereka? Krishna menjelaskan bahwa pendosa hanya bisa diberi kesempatan berubah untuk batas tertentu. Seperti dia memberi kesempatan Shishupala untuk melakukan 100 kesalahan. Setelah itu jika jiwanya lepas dari tubuhnya dia akan mendapat tubuh baru yg mungkin akan membuatnya lebih baik. Berpikriah seperti itu dalam perang ini, saran Krishna. Bagi manusia, tubuh adalah properti & batasannya.
Arjuna bertanya "Orang yg memuja sedang berbakti, bukan mengabdi?"
Krishna: Tidak, itu langkah pertama dari pengabdian. Sesungguhnya bakti bukan sebuah tugas. Itu hanya pemusatan pikiran. Penting bagi manusia untuk memurnikan jiwanya dengan berbagai ritual & doa dengan tetap berbakti pada Tuhan.
Arjuna bertanya apa itu kebajikan & kebaikan? Ahimsa adalah yg tertinggi & bersamanya adalah kebenaran. Tidak boleh marah, berkorban, pikiran yg tenang, tidak boleh menghina, belas kasih, melakukan sesuatu tanpa pamrih, memaafkan, menyucikan tubuh, tidak bangga pada dirinya, tidak egois adalah properti utama manusia. Orang seperti inilah yg bhakta sejati. Aku akan memberinya kebahagiaan & menyerapnya pada Ku setelah dia mati. Krishna telah mengajarkan Bhakti Yoga.
Arjuna memohon agar Krishna menampakkan wujud kedewaannya. Maka diperlihatkanlah alam semesta lalu Dewa Krishna yg menggenggam tata surya di depan mata Arjuna. Tata surya dilemparkan ke langit & kembali lagi ke bumi dalam bentuk meteor. Dari meteor itu timbullah bunga lotus yg begitu mekar muncul Dewa Brahma memercikkan air suci. Kemudian mata ketiga Dewa Shiva terbuka & Dewa Shiva memercikkan air. Kini Arjuna emlihat sendiri di depan matanya adalah Dewa Wisnu berdampingan dengan Dewa Shiva, Dewa Brahma, Dewa Ganesha, Dewa Hanuman, dan dewa-dewa lainnya. Inilah yg disebut vishwaroop.
"Dari sankhya yoga ke karma yoga ke bhakti yoga begitulah caranya manusia mendapatkan pengetahuan. Melihat wujud murniku ini adalah pengetahuan, Arjuna. Ini adalah pengetahuan tertinggi. Wujud dasar dari semua ilmu. Bahkan para Dewa tidak semuanya bisa melihat wujud ini."
Dewa Wisnu menjelaskan wujud vishwaroop nya. Dewa Wisnu mengakhiri penjelasannya dengan berkata "Aku adalah kematian bagi semua yg hadir di sini. Bahkan jika kau tidak mengangkat senjata, aku akan tetap membinasakan mereka semua." Dewa Wisnu menyemangati Arjuna untuk berperang. Barulah Arjuna benar-benar mantap untuk berperang. Arjuna memohon Dewa Wisnu kembali ke wujud manusianya yaitu Dewa Krishna. Arjuna & Dewa Krishna kembali ke kereta kuda. Dewa Krishna mengendarai kereta hingga ke posisi semula lalu meniup sangkakala memulai perang...