Agama Hindu khususnya di Bali mempunyai keyakinan tentang Dewa Hyang atau Dewa Pitara, Dewa Hyang atau Dewa Pitara adalah atman leluhur yang telah mencapai alam Swah Loka (Alam Dewa – Dewi dan Brahman) karena Sang Hyang Atma yang sudah mencapai tingkatan Dewa Pitara diyakini setara dengan Dewa. Untuk mencapai tahapan Dewa Pitara ada beberapa upacara yang mesti dilakukan seperti upacara ngaben dan memukur / nyekah. Dalam Lontar Gayatri disebutkan bahwa saat orang meninggal rohnya disebut Preta. Kemudian setelah melalui prosesi upacara ngaben maka rohnya disebut Pitra. Dalam prosesi upacara ngaben terdapat upacara yang disebut Sawa Wedana.
![]() |
- JUAL ES KRIM / ES PUTER PERNIKAHAN KLIK DISINI |
Tujuan Sawa Wedana ialah untuk mengembalikan unsur- unsur Panca Maha Bhuta (Sthula sarira) dan menyucikan atma orang yang telah meninggal dunia. Jika upacara ngaben telah dilewati maka nantinya akan dilanjutkan dengan Memukur atau Nyekah. Tujuan Memukur atau Nyekah adalah untuk memutuskan ikatan atma roh leluhur dari unsur Panca Maha Bhuta dan Panca Tan Matra. Ini merupakan rangkaian dari upacara Atma Wedana, yang mana Atma Wedana merupakan upacara yang bertujuan untuk menyucikan suksma sarira dan atma sebagai kelanjutan dari upacara Sawa Wedana. Setelah melalui semua prosesi upacara maka roh suci itu disebut Dewa Pitara. Upacara Ngalinggihang Dewa Pitara (Dewa Hyang) dapat dilaksanakan berupa menstanakan kembali atma (roh suci) yang diyakini telah mencapai “Atmasiddha dewata” di Sanggah Kamulan (Pemerajan) atau Pura Kawitan (Pura Leluhur).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar