Senin, 06 Mei 2024

RAHINA SUCI PURNAMA

 


Purnama dan Tilem adalah hari yang dianggap suci oleh Umat Hindu. Purnama sesuai dengan namanya jatuh pada setiap malam pada waktu bulan penuh (Sukla Paksa).
Mangku I Wayan Satra mengatakan, pada Purnama dilakukan pemujaan terhadap Sang Hyang Candra atau Dewa Bulan, "Ini merupakan manifestasi Sang Hyang Widi yang berfungsi sebagai pelebur segala kekotoran (Mala), " papar Mangku Satra.
Pada hari ini, lanjut Mangku Satra, hendaknya diadakan persembahyangan dengan rangkaiannya berupa upacara yadnya. Beberapa sloka yang berkaitan dengan pelaksanaan hari suci Purnama terdapat dalam Lontar Sundarigama.
Pada umumnya, di kalangan umat Hindu sangat meyakini mengenai rasa kesucian yang tinggi pada hari Purnama. Sehingga hari itu disebutkan dengan 'Devasa Ayu', yakni hari baik. Oleh karena itu, setiap datangnya hari-hari suci yang bertepatan dengan hari Purnama, maka pelaksanaannya disebut 'Nadi'. "Tetapi, sesungguhnya tidak semua hari Purnama disebut ayu, tergantung juga dari petemon dina dalam wariga," imbuhnya.


Menurut sastra Agama Hindu, Lontar Purwa Gama menuntun umat Hindu agar selalu ingat melaksanakan suci laksana, khususnya pada hari suci Purnama. Hal ini memiliki tujuan untuk mempertahankan serta meningkatkan kesucian diri, terutama para wiku atau pemuka agama. Hal itu dilakukan untuk mensejahterakan alam beserta isinya, karena semua mahluk akan kembali ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa. Namun, tetap tergantung kepada tingkat kesucian masing-masing.
Menurut sastra Agama Hindu, proses penyucian diri penekanannya terletak pada 'Suci Laksana' karena pada pelaksanaan mengandung makna yang sangat tinggi. Hal ini memiliki arti penekanan tersebut sudah terjadi penyatuan dari pelaksanaan Catur Yoga. " Catur Yoga tersebut dapat menyucikan Stula Sarira (badan kasar) dan Suksma Sarira (Atma) yang ada pada diri manusia, khususnya umat Hindu Bali," ujar Satra.
Bali Express

Tidak ada komentar:

Posting Komentar