*Siwa sebagai Nawa Sanggha* :
Om Siwa Iswara ya Namaha di Timur
Om Siwa Maheswara ya Namaha Tenggara
Om Siwa Prajapati ya Namaha di Selatan
Om Siwa Rudraa ya Namaha Barat Daya
Om Siwa Mahadewa ya Namaha di Barat
Om Siwa Sangkara ya Namaha Barat Laut
Om Siwa Pasupate ya Namaha di Utara
Om Siwa Sambhu ya Namaha di Timur Laut
Om Siwa Isyaana ya Namaha di Tengah
*Siwa sebagai Panca Dewata*
Om Siwa Sadyojata ya Namaha di Timur
Om Siwa Bamadewa ya Namaha di Selatan
Om Siwa Tatpurusa ya Namaha di Barat
Om Siwa Aghora ya Namaha di Utara
Om Siwa Isyaana ya Namaha di Tengah
*Siwa sebagai Panca Aksara*
Na-Ma-Si-Wa-Ya.
Menyebut-nyebut sampai 10 putaran aksamala nama Dewa Siwa, japa "Om Nama Siwa Ya" meditasi dengan membayangkan 8 wujud Dewa Siwa dalam wujud Linggam, akan mencapai pembebasan (moksa).
Oleh karena itu, pada setiap Maha Sivaratri mesti ada Lingga Yoni (Linggam) untuk diabisekam.
Saat Maha Sivaratri, mesti ada:
1. Tantra
2. Yantra
3. Mantra
Pada saat pemujaan sehari-hari bagi penganut Siwaisma mesti juga memuja Keluarga Siwa dengan mengunakan Gayatri Mantram.
1. Dewi Durgha
2. Dewa Siwa
3. Dewa Ganesha
4. Dewa Kartekia
5. Nandi
Di Alam Kematian [Mrityun Loka] yaitu dimensi halus Alam Marcapada.
Atman di alam ini berbadan Lingga Sarira.
Setelah sadar bahwa kita sudah mati, secepatnya mencari jalan untuk menuju Alam-alam Suci, karena tidak banyak waktu agar terhindar dari kemungkinan buruk.
Kemungkinan buruk yang dialami Atman di Alam Kematian [Mrityun Loka] ini, karena kebodohan (Avidya) Sang Atman, artinya Sang Atman tidak memiliki pengetahuan dharma dan tidak memiliki pengetahuan tentang kematian.
Menyebabkan Atman terombang-ambing di Alam Kematian [Mrityun Loka]].
Ada 3 (tiga) kemungkinan buruk yang terjadi pada Sang Atman:
1. Atman menjadi *hantu* dalam *waktu* *lama*
Penyebabnya:
(1). Tidak menyadari bahwa dirinya sudah mati.
(2). Menyadari dirinya mati, tetapi tidak rela mati karena masih memiliki ikatan duniawi yang sangat kuat.
Ada menjadi hantu sampai puluhan bahkan ratusan tahun.
2. Atman ditangkap orang jahat yang memiliki kekuatan supranatural
Karena kebodohan Sang Atman, menyebabkan Atman dengan mudah ditangkap oleh orang jahat yang memiliki kekuatan supranatural.
Di Alam Kematian [Mrtyun Loka] ini, valamnya sangat liar dan bebas. Di alam ini berlaku hukum rimba, siapa kuat itu yang berkuasa.
Atman yang tertangkap ini dijadikan budak atau diperalat untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan niskala (gaib) yang jahat.
3. Atman ditarik masuk ke Alam Bawah untuk dijadikan budak
Bila tidak ada ajaran Dharma, tidak ada ajaran Siva, tidak ada ajaran Tantra-Yantra-Mantra, dan tidak ada ajaran Dharma, atau orang tidak begitu paham ajaran Dharma yang mendalam, maka di tempat itu akan ada banyak hantu atau makhluk-makhluk liar alam bawah.
Atman dipancing dengan suara dari orang-orang yang dicintainya, sehingga Atman bergerak ke arah itu, lalu dijerumuskan ke alam bawah untuk dijadikan budak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar