Minggu, 30 Oktober 2022

Banten Ajuman Atau Banten Sodan

 


Dalam ajaran Agama Hindu Dalam ajaran agama Hindu terdapat empat jalan untuk menuju Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang disebut dengan Catur Marga, yang terdiri dari Bhakti Marga, Karma Marga, Jnana Marga, dan Yoga Marga

 

Upakara atau Banten merupakan salah satu sarana dalam pelaksanaa upacara bagi mereka yang akan menempuh jalan Bahkti Marga, akibat mempunyai kemampuan yang sangat terbatas  dalam berhubungan dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Upakara atau Banten tersebut diwujudkan dengan Karma Marga yaitu dengan jalan bekerja atau berbuat yang nantinya akan dipersembahkan melalui Jnana Marga dan Yoga Marga. Sehingga ajaran Catur Marga sudah diamalkan.

Salah satu dari Upakara atau Banten adalah Ajuman (sodaan). Ajuman disebut juga soda (sodaan) dipergunakan tersendiri sebagai persembahan ataupun melengkapi daksina suci dan lain-lain. Bila ditujukan kehadapan para leluhur, salah satu peneknya diisi kunir ataupun dibuat dari nasi kuning, disebut “perangkat atau perayun” yaitu jajan serta buah-buahannya di alasi tersendiri, demikian pula lauk pauknya masing-masing dialasi ceper /ituk-ituk, diatur mengelilingi sebuah penek yang agak besar. Di atasnya diisi sebuah canang pesucian, canang burat wangi atau yang lain.


  • Alasnya tamas/taledan/cepe; berisi buah, pisang dan kue secukupnya, nasi penek dua buah, rerasmen/lauk-pauk yang dialasi tri kona/ tangkih/celemik, sampyan plaus/petangas, canang sari. Sarana yang dipakai untuk memuliakan Hyang Widhi (ngajum, menghormat, sujud kepada Hyang Widhi)

 

  • Nasi penek atau “telompokan” adalah nasi yang dibentuk sedemikian rupa sehingga berbentuk bundar dan sedikit pipih, adalah lambang dari keteguhan atau kekokohan bhatin dalam mengagungkan Tuhan, dalam diri manusia adalah simbol Sumsuma dan Pinggala yang menyangga agar manusia tetap eksis.

 

  • Sampyan Plaus/Petangas; dibuat dari janur kemudian dirangkai dengan melipatnya sehingga berbentuk seperti kipas, memiliki makna simbol bahwa dalam memuja Hyang Widhi manusia harus menyerahkan diri secara totalitas di pangkuan Hyang Widhi, dan jangan banyak mengeluh, karunia Hyang Widhi akan turun ketika BhaktaNya telah siap. Kadang sampyan plaus/petengas bisa disebut “sampyan kepet-kepetan”. dan dapat pula dilengkapi dengan canang genten/ canang sari/ canang burat wangi.

 

  • beberapa jenis jajan, buah-buahan, lauk pauk berupa serondeng atau sesaur, kacang-kacangan, ikan teri, telor, terung, timun, taoge (kedelai), daun kemangi (kecarum), garam, dan sambal.

 

Ajuman sendiri berasal dari bahasa Sangsekerta / Hindu. Nama spesial tersebut memiliki definisi dan arti Nama Tempat. Ide menarik dalam memberikan nama bayi dengan nama ANJUMAN lebih pantas untuk bayi / anak berjenis kelamin Laki-Laki. (CF/Google)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar