Minggu, 27 Agustus 2023

Bhagavadgita Pengetahuan Yang Paling Rahasia





Bhagavadgita Bab IX - Pengetahuan Yang Paling Rahasia

Bhagavad-gita 9.1
9.1 Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa bersabda; Arjuna yang baik hati, oleh karena engkau tidak pernah iri hati kepada-Ku, Aku aka menyampaikan pengetahuan dan keinsafan yang paling rahasia ini kepadamu. Dengan mengenal pengetahuan rahasia dan keinsafan ini, engkau akan dibebaskan dari kesengsaraan kehidupan material.

Bhagavad-gita 9.2
9.2 Pengetahuan ini adalah raja pendidikan, yang paling rahasia diantara segala rahasia. Inilah pengetahuan yang paling murni, pengetahuan ini adalah kesempurnaan dharma, karena memungkinkan seseorang melihat sang diri secara langsung melalui keinsafan. Pengetahuan ini kekal dan dilaksanakan dengan riang.

Bhagavad-gita 9.3
9.3 Orang yang tidak yakin dan setia melaksanakan bhakti ini, tidak dapat mencapai kepada-Ku wahai penakluk musuh. Karena itu, mereka kembali ke jalan kelahiran dan kematian di dunia material.

Bhagavad-gita 9.4
9.4 Aku berada di mana-mana di seluruh alam semesta dalam bentuk-Ku yang tidak terwujud. Semua makhluk hidup berada dalam diri-Ku, tetapi Aku tidak berada di dalam mereka.

Bhagavad-gita 9.5
9.5 Namun segala sesuatu yang diciptakan tidak bersandar di dalam diri-Ku. Lihatlah kehebatan batin-Ku! Walaupun Aku memelihara semua makhluk hidup dan walaupun Aku berada di mana-mana, namun Aku bukan bagian dari manifestasi alam semesta ini, sebab Diri-Ku adalah asal mula ciptaan.

Bhagavad-gita 9.6
9.6 Mengertilah bahwa semua makhluk hidup yang diciptakan bersandar dalam Diri-Ku bagaikan angin besar yang tertiup di mana-mana selalu berada di angkasa.

Bhagavad-gita 9.7
9.7 Wahai putera Kunti, pada akhir jaman, semua manifestasi material masuk ke dalam tenaga-Ku, dan pada awal jaman lain, Aku menciptakannya sekali lagi dengan kekuatan-Ku.

Bhagavad-gita 9.8
9.8 Seluruh susunan alam semesta di bawah-Ku. Atas kehendak-Ku alam semesta dengan sendirinya diwujudkan berulang kali. Atas kehendak-Ku akhirnya alam semesta dileburkan.

Bhagavad-gita 9.9
9.9 Wahai Dhananjaya, segala pekerjaan ini tidak dapat mengikat Diri-Ku. Aku tetap tidak pernah terikat terhadap segala kegiatan material itu, dan Aku tetap netral.

Bhagavad-gita 9.10
9.10 Alam material ini, salah satu di antara tenaga-tenaga-Ku, bekerja di bawah perintah-Ku, dan menghasilkan semua makhluk baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak, wahai putera Kunti. Di bawah hukum-hukum alam material, manifestasi ini diciptakan dan dilebur berulang kali.

Bhagavad-gita 9.11
9.11 Orang bodoh mengejek diri-Ku bila Aku menurun dalam bentuk seperti manusia. Mereka tidak mengenal sifat rohani-Ku sebagai Tuhan Yang Maha Esa yang berkuasa atas segala sesuatu yang ada.

Bhagavad-gita 9.12
9.12 Orang yang dibingungkan seperti itu tertarik pada pandangan jahat dan pandangan yang tidak percaya kepada Tuhan. Dalam khayalan seperti itu, harapan mereka adalah untuk mencapai pembebasan, kegiatannya yang dimaksudkan untuk membuahkan hasil atau pahala, serta pengembangan pengetahuannya semua dikalahkan.

Bhagavad-gita 9.13
9.13 Wahai putera Prtha, orang yang tidak dikhayalkan, roh-roh yang mulia, di bawah perlindungan alam rohani. Mereka tekun sepenuhnya dalam bhakti karena mereka mengenal Diri-Ku sebagai kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, asal mula yang tidak dapat dimusnahkan.

Bhagavad-gita 9.14
9.14 Roh-roh yang mulia ini selalu memuji kebesaran-Ku, berusaha dengan ketabahan hati yang mantap, bersujud di hadapan-Ku, dan senantiasa sembahyang kepada-Ku dengan bhakti.

CARA MUDAH DAPAT UNTUNG DARI TRADING FOREX KLIK DISINI

Bhagavad-gita 9.15
9.15 Orang lain, yang menekuni korban suci dengan mengembangkan pengetahuan, menyembah Tuhan Yang Maha Esa sebagai yang satu yang tiada duanya, sebagai yang mempunyai aneka sifat dalam banyak bentuk, dan dalam bentuk semesta.

Bhagavad-gita 9.16
9.16 Tetapi Akulah ritual, Akulah korban suci, persembahan kepada leluhur, ramuan yang menyembuhkan, dan mantera rohani. Aku adalah mentega, api dan apa yang dipersembahkan.

Bhagavad-gita 9.17
9.17 Akulah ayah alam semesta ini, ibu, penyangga dan kakek. Akulah obyek pengetahuan, yang menyucikan dan suku kata om. Aku juga Rg, Sama, dan Yajur veda.

CARA MUDAH DAPAT UNTUNG DARI TRADING FOREX KLIK DISINI

Bhagavad-gita 9.18
9.18 Aku adalah tujuan, pemelihara, penguasa, saksi, tempat tinggal, pelindung, dan kawan yang paling tercinta. Aku adalah ciptaan dan peleburan, dasar segala sesuatu, sandaran dan benih yang kekal.

Bhagavad-gita 9.19
9.19 Wahai Arjuna, Aku memberi panas dan Aku menahan dan mengirim hujan. Aku adalah pembebasan dari kematian, dan Aku juga kepribadian maut. Baik yang bersifat rohani maupun material berada di dalam Diri-Ku.

Bhagavad-gita 9.20
9.20 Orang yang mempelajari veda dan minum air soma dalam usaha mencapai planet-planet surga, menyembah-Ku secara tidak langsung. Setelah mereka disucikan dari reaksi-reaksi dosa, mereka dilahirkan di planet indra yang saleh di surga. Di sana mereka menikmati kesenangan para dewa.

Bhagavad-gita 9.21
9.21 Bila mereka sudah menikmati kesenangan indria-indria yang luas di surga seperti itu dan hasil kegiatan salehnya sudah habis, mereka kembali lagi ke planet ini, tempat kematian. Jadi, orang yang mencari kenikmatan indria-indria dengan mengikuti prinsip-prinsip dari tiga veda hanya mencapai kelahiran dan kematian berulang kali.

Bhagavad-gita 9.22
9.22 Tetapi oaring yang selalu menyembah-Ku dengan bhakti tanpa tujuan yang lain dan bersemadi pada bentuk rohani-Ku – Aku bawakan apa yang dibutuhkannya, dan Aku memelihara apa yang dimilikinya.

Bhagavad-gita 9.23
9.23 Orang yang menjadi penyembah dewa-dewa lain dan menyembah dewa-dewa itu dengan kepercayaan sebenarnya hanya menyembah-Ku, tetapi mereka berbuat demikian dengan cara yang keliru, wahai putera Kunti.



Bhagavad-gita 9.24
9.24 Satu-satunya Aku yang menikmati dan menguasai semua korban suci. Karena itu, orang yang tidak mengakui sifat rohani-Ku yang sejati jatuh.

Bhagavad-gita 9.25
9.25 Orang yang menyembah dewa-dewa akan dilahirkan di antara para dewa, orang yang menyembah leluhur akan pergi ke leluhur, orang yang menyembah hantu dan roh halus akan dilahirkan di tengah-tengah makhluk-makhluk seperti itu, dan orang yang menyembah-Ku akan hidup bersama-Ku.

Bhagavad-gita 9.26
9.26 Kalau seseorang mempersembahkan daun, bunga, buah, atau air dengan cinta bhakti, Aku akan menerimanya.

Bhagavad-gita 9.27
9.27 Apapun yang engkau lakukan, apapun yang engkau makan, apapun yang engkau persembahkan atau berikan sebagai sumbangan serta pertapaan dan apapun yang engkau lakukan-lakukanlah kegiatan itu sebagai persembahan kepada-Ku, wahai putera Kunti.

Bhagavad-gita 9.28
9.28 Dengan cara seperti ini engkau akan dibebaskan dari ikatan terhadap pekerjaan serta hasil yang menguntungkan dan tidak menguntungkan dari pekerjaan itu. Dengan pikiran dipusatkan kepada-Ku dalam prinsip pelepasan ikatan ini, engkau akan mencapai pembebasan dan datang kepada-Ku.

Bhagavad-gita 9.29
9.29 Aku tidak iri kepada siapapun, dan Aku tidak berat sebelah kepada siapapun. Aku bersikap yang sama terhadap semuanya. Tetapi siapapun yang mengabdikan diri kepada-Ku dalam bhakti adalah kawan, dia berada di dalam Diri-Ku, dan Aku pun kawan baginya.

Bhagavad-gita 9.30
9.30 Meskipun seseorang melakukan perbuatan yang paling jijik, kalau ia tekun dalam bhakti, ia harus diakui sebagai orang suci karena ia mantap dalam ketabahan hatinya dengan cara yang benar.

Bhagavad-gita 9.31
9.31 Dalam waktu yang singkat ia menjadi saleh dan mencapai kedamaian yang abadi. Wahai putera Kunti, nyatakanlah dengan berani bahwa penyembah-Ku tidak akan pernah binasa.

Bhagavad-gita 9.32
9.32 Wahai putera Prtha, orang yang berlindung kepada-Ku, walaupun mereka dilahirkan dalam keadaan yang lebih rendah, atau wanita, vaisya [pedagang] dan sudra [buruh] semua dapat mencapai tujuan tertinggi.

Bhagavad-gita 9.33
9.33 Betapa lebih benar lagi kenyataan ini bagi para brahmana yang saleh, para penyembah dan raja-raja yang suci. Karena itu, sesudah datang ke dunia fana yang sengsara ini, tekunilah cinta-bhakti kepada-Ku.

Bhagavad-gita 9.34
9.34 Berpikirlah tentang-Ku senantiasa, jadilah penyembah-Ku, bersujud kepada-Ku dan menyembah-Ku. Dengan berpikir tentang-Ku sepenuhnya secara khusuk, pasti engkau akan datang kepada-Ku.

Sumber : cakepane.blogspot.com

Pustaka Suci Weda





Secara harfiah Veda berarti pengetahuan. Veda berasal dari dan disabdakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sendiri. Sebagaimana disampaikan dalam Brhad-Aranyaka Upanisad 2.4.10;

“ Rg. Yajur, Sama dan Atharva Veda dan Itihasa semuanya keluar dari nafas kebenaran mutlak, Tuhan Yang Maha Esa”.

Hal serupa juga disampaikan dalam Bhagavad Gita 3.15;

“Brahmaksara-samudbhavam, pengetahuan Veda langsung diwejangkan oleh Tuhan Yang Maha Esa”.

Karena itu, Veda bersifat mutlak (absolut), benar dengan sendirinya (self-authoritative), apauruseya (bukan buatan manusia) dan berhakekat mengatasi hal-hal duniawi (transendental).

Veda disabdakan oleh Tuhan, Sri Krishna kepada Brahma sebelum alam mateterial tercipta (Yo brahmanam vidadhati purvam yo vai vedam ca gapayati sma krsnah – Atharva-veda. Tene brahma hrdaya adi kavaye – Bhagavata Purana 1.1.1).

Kemudian Brahma mengajarkan Veda tersebut kepada putra-putranya yakni para Rishi. Selanjutnya melalui proses menurun (deduktip) yang disebut parampara dalam garis perguruan (sampradaya) resmi, para Rsi itu mengajarkan Veda kepada murid-muridnya (perhatikan Bhagavad Gita 4.2). Demikianlah melalui proses deduktip (parampara) pengetahuan Veda akhirnya menyebar di masyarakat manusia.

Tujuan pustaka suci Veda adalah membimbing umat manusia menuju kehidupan damai dan sejahtera di dunia fana (jagadhita) dan mencapai mukti, kelepasan dari derita kehidupan material dunia fana yang selalu menyengsarakan. Untuk mencapai tujuan ini, Veda menyajikan pengetahuan spiritual supaya setiap orang insyaf diri dan mengerti “kebenaran” bahwa hidup di dunia fana adalah samsara, penderitaan.

Ada empat derita utama di dunia fana yaitu: Kelahiran (janma), usia tua (jara), penyakit (vyadhi) dan kematian (mrtyu) – (Bhagavad Gita 13.9).


Disamping itu, dalam kehidupan sehari-hari setiap orang selalu didera oleh tiga macam derita rutin yaitu:

Adhyatma-klesa, derita yang imbul dari badan dan pikiran.
Adhiba-utika-klesa, derita yang disebabkan oleh makhluk lain, dan
Adhidaivika-klesa, derita akibat bencana alam. Karena itu Sri Krishna berulang-kali menyatakan,

“Duhkhalayam asas-vatam, alam fana adalah tempat sementara penuh duka (Bhagavad Gita 8.15).
Anityam asukam lokan, alam fana adalah tempat tidak kekal dan menyengsarakan (Bhagavad Gita 9.33).
Abrahma bhuvanal lokah punar …, dari planet tertinggi Brahmaloka sampai planet terbawah (Patala-loka) di alam material adalah tempat menyengsarakan (Bhagavad Gita 8.16)”.

Jadi masalah kehidupan manusia adalah janma (kelahiran), klesa (berbagai derita rutin), jara (usia-tua), vyadhimrtyu). Semua masalah ini tidak bisa diatasi dengan cara-cara material apapun kecuali dengan hidup sesuai petunjuk Veda.


Oleh karena secara tegas menyatakan bahwa alam material adalah tempat derita dan mewajibkan setiap orang menjauhi kehidupan duniawi dengan hidup sebagai sannyasi menjelang usia tua, maka para sarjana dan filsuf materialistik menuduh bahwa Veda mengajarkan paham pesimistik, menganjurkan hidup pasrah yang mencelakakan dan menolak kehidupan material secara bodoh.

Veda tidak mengajarkan hal-hal seperti itu, tetapi mengajarkan agar orang berjuang keras untuk mencapai kehidupan bahagia kekal-abadi di dunia rohani Vaikuntha-loka.
Menurut Veda, kehidupan sebagai manusia adalah kesempatan amat baik untuk mengatasi segala macam derita material dan mencapai kemenangan atas kematian dengan memanfaatkan pengetahuan Veda dan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya Veda menyatakan bahwa kehidupan sebagai manusia bagaikan perahu yang bagus untuk menyebrangi samudra kehidupan material dimana guru kerohanian (Acarya) dianalogikan sebagai nahkoda handal dan ajaran spiritual Veda diibaratkan sebagai hembusan angin yang baik. Orang-orang materialistik yang menetapkan tujuan hidupnya pada 3 hal yaitu:

Srih (menumpuk kekayaan material),
Aisvarya (mencapai jabatan/kedudukan tinggi di masyarakat) dan
Prajapsavah (anak cucu yang bisa menambah srih dan meninggikan aisvarya); sesungguhnya adalah manusia bodoh. Karena itu, Garga-Upanisad menyatakan,

“Mereka adalah makhluk malang karena tidak memecahkan masalah kehidupan sebagai manusia dan akhirnya mati seperti anjing dan kucing belaka tanpa mengerti pengetahuan tentang keinsyafan diri”.

Menurut Veda, kehidupan sebagai manusia tidak sempurna karena: Indriya-indriya jasmani terbatas dan tidak sempurna, dan Cendrung mengkhayal, menipu dan berbuat salah. Karena itu mempelajari dan mengerti Veda yang spiritual dan transcendental tidak bisa dilakukan secara: pratyaksa (pengamatan dan penglihatan langsung), anumanasabda-pramana, mendengar dari sumber yang benar dan sah yaitu dari para Acarya (guru kerohanian) secara parampara ( proses menurun/deduktip) dalam garis perguruan (sampradaya) sah dan jelas (perhatikan Bhagavad Gita 4.34 dan 4.2).


Karena itu, Veda disebut sruti, pengetahuan yang diperoleh dari mendengar; dan smrti, pengetahuan yang diingat dari cara mendengar. Tetapi proses sabda-pramana ini disalah mengerti oleh para sarjana duniawi berwatak materialistik yang berpegang teguh pada proses empiris-induktip. Mereka berkata bahwa proses sabda ini mengharuskan orang percaya secara membuta, patuh dan tunduk pada dogma, berpegang pada keyakinan tanpa dasar atau khayalan.

Menurut mereka, proses sabda tidak bisa dipercaya karena tidak ilmiah yaitu tidak didukung bukti-bukti empiris yang dapat dilihat. Sesungguhnya proses sabda ini adalah sederhana yaitu mendengar dari sumber (orang) yang mengetahui seperti sering dilakukan oleh setiap orang dalam kehidupan sehari-hari. Ini bukan dogma, kepercayaan atau keyakinan buta dan bukan pula khayallan.
Contoh;
bila seseorang ingin mengetahui secara jelas, mudah dan pasti siapa ayahnya, maka dia harus bertanya kepada si ibu, karena si ibulah yang mengetahui kondisi sebenarnya.

Veda diajarkan dan disebarkan melalui tradisi lisan yaitu proses mendengar (sruti) dan mengingat (smrti) berdasarkan jalur parampara secara bersamaan dengan terciptanya alam semesta material. Pada permulaan Kali-Yuga sekitar 6000 tahun yang lalu inkarnasi Tuhan, Sri Narayana dibidang sastra yaitu Krishna Dvaipayana Vyasa menyusun Veda secara tertulis agar bisa dipelajari dan dimengerti oleh orang-orang jaman Kali.

Mengenai Dvaipayana Vyasa sebagai penyusun Veda tertulis, dijelaskan sebagai berikut (Bhagavata Purana 1.4.17-25).

“Sang Rishi mulia yang berpengetahuan penuh, dengan penglihatan rohaninya bisa melihat merosotnya segala sesuatu yang material karena pengaruh buruk Kali-Yuga …… Beliau juga melihat orang-orang yang tidak percaya (pada Veda) jadi pendek usia dan mereka tidak penyabar karena kurang memiliki sifat-sifat bajik …… Untuk menyederhanakan proses (belajar Veda), beliau membagi Veda yang satu (Yajur Veda) itu menjadi 4 bagian untuk diajarkan diantara manusia …. Demikianlah, Rishi Paila menjadi sarjana Rg-Veda, Rishi Jaimini menjadi sarjana Sama-Veda, Rishi Vaisampayana menjadi akhli Yajur-Veda dan Sumantu Muni dipercayakan mengajar Atharva-Veda. Mereka mengajarkan bagian-bagian Veda itu kepada para muridnya masing-masing ….. Kemudian karena kasihan (kepada orang-orang kurang cerdas), Vyasa menyusun Mahabharata agar para wanita, sudra dan dvija-bandhu bisa mencapai tujuan hidup tertinggi”.

Jadi menurut penjelasan Veda itu sendiri, Veda bukanlah hasil karya tulis banyak orang selama beribu-ribu tahun dimasa lalu. Tetapi para sarjana duniawi tidak bisa menerima penjelasan Veda ini karena tidak sesuai dengan pemahaman modern tentang peradaban manusia di masa purba.

CARA MUDAH DAPAT UNTUNG DARI TRADING FOREX KLIK DISINI

Dengan menerapkan pendekatan empiris-induktip dalam mempelajari dan memahami Veda, para sarjana duniawi berwatak materialistik menolak: Semua penjelasan Veda tentang Veda itu sendiri. Pendapat para Acarya yang secara tradisional dianggap otoritas (penguasa) sah dalam mempelajari Veda.

Veda menetapkan bahwa ia hanya bisa dipelajari dan dimengerti.
Berikut adalah pandangan para Indologist (sarjana barat yang mempelajari Veda) pada abad ke 18 di India.

Catatan:
Veda menceritrakan beraneka-macam peristiwa yang terjadi di berbagai planet di alam semesta material yang kondisinya berbeda dari di Bumi. Ia juga menceritrakan para Deva, Rishi, Asura (Daitya, Danava, Raksasa) yang berusia amat panjang dan mampu melakukan berbagai kegiatan ajaib yang tidak bisa di lakukan manusia. Karena berpikir seperti kodok, maka para sarjana modern menganggap Veda adalah kumpulan mitos (dongeng).

Veda hanya memuat riwayat dan kegiatan rohani (lila) Tuhan dan para Avatatara serta bhakta-Nya dari jaman ke jaman di berbagai tempat di alam semesta, sehingga uraiannya tidak tersusun secara kronologis. Karena berpola pikir akademik, maka mereka menganggap Veda adalah ceritra gado-gado.

Sarana yang dipergunakan oleh para sarjana duniawi dalam mempelajari dan memahami Veda adalah bermacam-macam cabang ilmu pengetahuan material seperti: Sosiologi, Arkeologi, Antropologi, Pilologi, dll. Tetapi studi mereka terhadap Veda dengan cara-cara empiris seperti itu tidak pernah sampai pada kesimpulan pasti yang memuaskan. Mereka tetap dan terus beda pendapat mengenai asal-usul Veda, sejarah Veda dan hal-hal lain menyangkut Veda.

Dalam Bhavisya-Purana (sebagaimana dikutip oleh Madhvacarya dalam ulasannya atas sloka Vedanta-Sutra 2.1.6) dikatakan:


“Rg yajuh samatharvas ca bharatam pancaratrakam mula ramayana caiva veda Iti eva sabditah … Puranani ca yaniha vaisnavani vido viduh (rg, yajur, sama dan atahrva-veda, mahabharata, pancaratra dan ramayana dan juga kitab-kitab purana serta vaisnava tergolong pustaka veda".

Dalam Chandogya-Upanisad (7.1.4) dan Srimad Bhagavatam (1.4.20); “itihasa puranah pancamah vedanam vedah (kitab-kitab itihasa dan purana termasuk veda kelima). Dalam Mahabharata (bagian Moksa-Dharma 3.40.11) dikatakan pula;

“itiihasa puranam ca pancamo veda ucyate (kitab-kitab itihasa dan purana disebut veda kelima).

Disamping keempat Veda (Rg, Yajur, Sama dan Atharva), kitab-kitab Itihasa (Ramayana dan Mahabharata) dan Purana, Veda memiliki pula Upanisad, kitab yang memuat uraian filosofis tentang Tuhan. Ringkasan seluruh Upanisad adalah Vedanta-Sutra. Jadi bagian-bagian Veda adalah:

Keempat Veda (Rg, Yajur, Sama dan Atharva-Veda),
Itihasa (Ramayana dan Mahabharata),
ke 18 Purana dan
108 Upanisad beserta ringkasannya yaitu Vedanta-Sutra.

Tetapi para sarjana duniawi berwatak materialistik hanya mengakui keempat Veda (Catur-Veda: Rg, Yajur, Sama dan Atharva-Veda) sebagai pustaka Veda. Mereka menganggap Itihasa dan Purana sebagai kumpulan dongeng belaka dan Upanisad sebagai karya filosofis manusia biasa. Pendapat para sarjana duniawi ini telah menyebabkan para penganut ajaran rohani non Vedik berpikir keliru tentang ajaran Veda itu sendiri.

Ada tiga sumber pengetahuan Veda yang disebut prasthana-traya. Ketiga sumber ini dapat diringkas sebagai berikut.
Sruti Prasthana, diantaranya:

Catur Veda (rg, Yayur, Sama dan Atharwa veda)
Kitab - kitab umapnisa (108 upanisad)Smrti Prasthana, diantaranya:

Itihasa (ramayana dan mahabharata)
Kitab - kitab purana (18 purana utama)
Vedangga dan UpavedaNyaya Prasthana, diantaranya:

Vedanta sutra

Hubungan ketiga sumber ini yaitu Smrti adalah penjelasan Sruti dan Nyaya. Maksudnya, untuk bisa mengerti Sruti dan Nyaya, seseorang harus ingat uraian Smrti.

Dalam Vayu-Purana 1.20 dikatakan,

“Itihasa puranabhyam veda samupa-brmhayet bibhetyalpasrutad vedo mamayam prahisyati, Veda hendaklah dipelajari melalui kitab-kitab Itihasa dan Purana. Pustaka Veda takut bila ia dipelajari oleh orang bodoh karena ia merasa sakit seperti dipukul-pukul oleh orang bodoh itu”.

Aturan mempelajari Veda-Sruti berdasarkan Veda-Smrti tercantum pula dalam Manu-Smrti, Mahabharata (Adi-Parva 1.267) dan di bagian-bagian lain pustaka Veda.

Untuk mempelajari dan mempraktekkan ajaran Veda dalam kehidupan sehari-hari tersedia Vedanga yang terdiri dari enam cabang pengetahuan Veda yaitu:

Siksa, ilmu mengucapkan mantra-mantra Veda.
Vyakarana, ilmu tata-bahasa (sanskerta).
Nirukti, kamus Veda.
Canda, lagu/irama/tembang membaca sloka-sloka.
Jyotisha, ilmu Astronomi untuk menentukan hari baik melaksanakan ritual (yajna), dan
Kalpa, pengetahuan tentang ritual (yajna) dan aturan hidup sehari-hari.Pengetahuan tentang Kalpa tercantum dalam kitab Kalpa-Sutra. Ia memuat uraian tentang:

Srouta, yajna kolektip.
Grhya, yajna keluarga atau pribadi.
Dharma, tugas-pekerjaan (dalam hubungannya dengan sistem lembaga Varna- Asrama) dan
Sulva, aturan membuat tempat persembahyangan, arena yajna, dan sebagainya.Upa-Veda berarti Veda tambahan atau Veda pelengkap. Yang termasuk Upa-Veda adalah:

Ayur-Veda (ilmu medis/kedokteran),
Dhanur-Veda (ilmu senjata dan perang),
Gandharva-Veda (seni tari dan musik),
Manu-Smrti,
Brahma Samhita,
Niti-Sastra dan berbagai kitab Dharma-Sastra.Menurut Veda, Vedanga dan Upa-Veda adalah bagian utuh dari pustaka Veda itu sendiri.

Sumber : cakepane.blogspot.com

Lаmbаng Swastika Agama Hindu - Lаmbаng Yаng Universal



Swаѕtіkа merupakan lаmbаng уаng jugа dі pakai Пlеh umаt hindu. Lаmbаng saling mеnуіlаng dаlаm ajaran Hіndu mеruраkаn kеrаngkа dasar dаrі ѕаlаh ѕаtu ѕуmbПl agama Hіndu yaitu Swаѕtіkа.Kata Swastika bеrаѕаl dаrі bаhаѕа Sаnѕkеrtа yang terdiri dаrі Su-Asti-Ka;

Su artinya bаіk, ѕеlаmаt , rаhауu
Asti аrtіnуа аdаlаh
Sеdаngkаn аkhіrаn Kа adalah untuk mеmbеntuk kаtа ѕіfаt mеnjаdі kata bеndа. Jadi Swastika merupakan lambang kеѕеlаmаtаn dаn kеѕеjаhtеrааn. Lambang keramat уаng dіgunаkаn ѕеbаgаі реnаngkаl agar tеrhіndаr dаrі ѕеgаlа rіntаngаn.

Dalam filsafat Hіndu, Swastika mеruраkаn ѕаlаh ѕаtu ѕіmbПl (tanda) yang paling dіѕuсіkаn dаlаm tradisi Hіndu, mеruраkаn сПntПh nуаtа tеntаng ѕеbuаh ѕіmbПl religius уаng mеmіlіkі lаtаr bеlаkаng ѕеjаrаh dаn budауа уаng kompleks ѕеhіnggа hаmріr muѕtаhіl untuk dіnуаtаkаn sebagai kreasi аtаu mіlіk ѕеbuаh bаngѕа аtаu kереrсауааn tertentu.


Swаѕtіkа mеruраkаn simbol kemakmuran. Swаѕtіkа mеruраkаn bеntuk doa geometris kераdа kekuatan mаhаѕuсі аgаr dіbеrіkаn kеkауааn, kesenangan, kеbаhаgіааn dan kеmаkmurаn dаlаm segala hаl.

Sastra mеnggаrіѕ bawahi bаhwа ѕwаѕtіkа adalah tаndа simbol dеwі kеmаkmurаn "Mа Laksmi". kаrеnа Dewi Lаkѕmі аdаlаh Sаktі Wisnu dіmаnа tаndа tеrѕеbut jugа memohon anugrah bеlіаu.

SWASTIKA еrаt hubungannya dеngаn SWASTYASTU, уаng merupakan ѕаlаh satu ѕіmbПl bagi ajaran dharma, adalah dаѕаr kеkuаtаn dаn kesejahteraan Buana Agung (MаkrПkПѕmПѕ) dаn Buаnа Alіt (MіkrПkПѕmПѕ). Bеntuk Swastika іnі dibuat ѕеdеmіkіаn rupa ѕеhіnggа mirip dеngаn gаlаkѕі аtаu kumpulan bіntаng-bіntаng di саkrаwаlа yang merupakan dаѕаr kеkuаtаn dаrі реrрutаrаn аlаm іnі. Kеаdааn аlаm іnі ѕudаh diketahui Пlеh nenek mПуаng kіtа sejak dаhulu kаlа dаn lаmbаng Swastika ini tеlаh аdа beribu-ribu tahun sebelum Masehi.



Swаѕtіkа dіуаkіnі ѕеbаgаі salah ѕаtu ѕіmbПl tеrtuа di dunіа, tеlаh ada ѕеkіtаr 4000 tаhun lalu (bеrdаѕаrkаn temuan раdа mаkаm dі Alаdjа-hПуuk, Turki), bеrbаgаі variasi Swastika dapat dіtеmukаn раdа tinggalan-tinggalan аrkеПlПgіѕ ( kПіn, kеrаmіk, ѕеnjаtа, реrhіаѕаn аtаu pun аltаr keagamaan) yang tersebar раdа wilayah geografis yang amat luаѕ.

Wilayah gеПgrаfіѕ tersebut mеnсаkuр Turkі, Yunаnі, Kreta, Cурruѕ, Itаlіа, Persia, Mesir, BаbіlПnіа, MеѕПрПtаmіа, India, Tіbеt, Chіnа, Jераng, negara-negara Skаndіnаvіа dаn Slаvіа, Jеrmаn hіnggа Amеrіkа.


Berbagai simbol swastika
Swastika dari tanda (+) уаng di ujung-ujungnуа diberi gаrіѕ pendek mеndаtаr.

Di Bali, Simbol Swаѕtіkа populer dengan istilah Tараk Dаrа уаng dіреrgunаkаn di bеrbаgаі Ritual Adаt. lеbіh jеlаѕnуа silahkan bаса: "Mаknа SіmbПl Tapak Dаrа (+)"

Dаlаm Gаnеѕhа Purana dіkаtаkаn bаhwа swastika mеruраkаn lаmbаng Dеwа Gаnеѕh (Ganesha). Lambang ini hаruѕ dibuat sebelum mеlаkukаn kegiatan bаіk. Itu memiliki kеkuаtаn untuk menghilangkan ѕеmuа rіntаngаn. Mereka уаng tіdаk mеnghіrаukаn akan gаgаl. Olеh kаrеnа merupakan suatu kеbіаѕааn untuk mеngаwаlі dеngаn lаmbаng ѕwаѕtіkа, ѕеdаngkаn dаlаm Rеgwеdа dіjеlаѕkаn bаhwа Swаѕtіkа аdаlаh lаmbаng dеwа ѕurуа, mеruраkаn perlambang "jalannya mаtаhаrі", уаіtu ѕеbаgаі simbol "gеrаk nаn аbаdі" уаng munсul dаrі аrаh "реrgеrаkаn ѕеmu" matahari dari tіmur ke bаrаt.

Gеrаk mаtаhаrі іnі terlihat, kаrеnа bumі bеrрutаr раdа ѕumbunуа dаrі kіrі kе kanan (рrаdаkѕіnа), kеmudіаn berevolusi mengelilingi mаtаhаrі dari bаrаt ke timur, ѕеhіnggа matahari tеrlіhаt bergerak dari tіmur kе barat.

Kalau kіtа lіhаt swastika merupakan саkrа teratai alam ѕеmеѕtа (bhuаnа аgung) уаng bеrрutаr sebagaimana раdа kehidupan manusia (bhuаnа аlіt). RПh alam ѕеmеѕtа іtu sendiri adalah Hуаng Wіdhі/ Tuhаn Yang Mаhа Esa уаng dіlаmbаngkаn dеngаn Swastika tersebut. Sеdаngkаn pada mаhkluk сірtааnnуа, rПhnуа adalah ѕаng Atmаn, karena ѕеѕunggunhnуа Brahman dan Atmаn аdаlаh іdеntіk, аtmаn аdаlаh bаgіаn percikan suci/ hanya ѕеbеrkаѕ sinar dari mаtаhаrі Brаhmаn.

Sеlаіn tersebut dіаtаѕ ѕеbаgаі ѕуmbПl perputaran kеrjа аlаm semesta, ѕуmbПl ini dараt dikaitkan dеngаn wаktu perputaran jaman раdа аlаm ѕеmеѕtа tеrѕеbut. Dаlаm konsep Hіndu kita kеnаl dengan еmраt jaman yaitu Cаtur Yugа. Adарun zаmаn tеrѕеbut secara bеrturut-turut berputar ѕеаrаh jаrum jаm аdаlаh zаmаn Kеrtа Yuga, Treta Yugа, Dvapara Yugа dan Kali Yugа.

Dаlаm perputaran іnі, kіtа mеngеnаl dualisme уаng tak bіѕа kіtа pungkiri ѕереrtі purusa-prakrti, раgі-ѕПrе, ѕіаng-mаlаm, hіduр-mаtі, mаѕа kini-masa lаlu, pria-wanita dan lаіn sebaginya. Sіfаt уаng bеrраѕаngаn ini, dаlаm Hіnduіѕmе dі Bаlі disebut sebagi kПnѕер Rwа Bhіnеdа ѕеbаgаі kekuatan memutar аlаm ѕеmеѕtа іnі. Sіfаt rwa bhineda ini tеruѕ berputar dаn demikian ѕеtеruѕnуа уаng biasa disebut drama kПѕmіѕ аtаu ѕіkluѕ kosmis, hal mаnа dіgаmbаrkаn аmаt ѕеmрurnа Пlеh lаmbаng ѕwаѕtіkа, уаng dі dаlаmnуа tеrdараt kwаdrаn-kwаdrаn еріѕПdе Cаtur Yugа. Nаmа раdа ѕеtіар реtаk itu mеnggаmbаrkаn реrwаtаkаn-реrwаtаkаn dаrі kehidupan, yaitu kwаdrаn I mеnunjukkаn keadaan dіmаnа suasana kеbаhаgіааn dan tіdаk аdа kеѕеdіhаn dіmаnа dhаrmа ѕаngаt dijunjung tіnggі pada jаmаn Kеrtа yuga.



Swаѕtіkа ѕеbаgаі simbol аgаmа Hindu jugа mеmіlіkі mаknа реrрutаrаn dunіа yang dіjаgа oleh manifestasi Kеmаhаkuаѕааn Tuhаn dі dеlараn penjuru mаtа аngіn (аѕthаdаlа) dаn berpusat раdа Sіwа dі tіtіk tengah. Kе-9 mаnіfеѕtаѕі Kеmаhаkuаѕааn Tuhan ini kemudian disebut Dewata Nawasanga.

Swаѕtіkа ѕіmbПl suci Agаmа Hіndu уаng ѕеbаgаі dаѕаr kеkuаtаn dаn kеѕеjаhtеrааn Bhuаnа Agung atau mасrПсПѕmПѕ dаn Bhuаnа Alit аtаu MісrПсПѕmПѕ. Swаѕtіkа ѕеbаgаі lаmbаng kеѕеlаmаt, kеbаhаgіа dаn kеѕеjаhtrа ѕеluruh аlаm ѕеmеѕtа.

Swаѕtіkаn lеbіh bеrmаknа ѕеbаgаі "реnуеrараn" аtаu "реlераѕаn".

Arаh kе kanan lеbіh раdа pelepasan/penebaran energi keselamatan, kеbаhаgіааn dаn kеѕеjаhtrааn (lеbіh bеrѕіfаt mаkrПkПѕmПѕ dаn mісrПkПѕmПѕ уаіtu Pаnса Yadnya dаn Panca Maha Yadnya). Sеdаngkаn kаlаu di balik (Swаѕtіkа kе kіrі) adalah lаmbаng penyerapan (lеbіh bеrѕіfаt mісrПkПѕmПѕ / Pаnса Srаdhа).

Makna ѕіmbul Swаѕtіkа аdаlаh Cаtur Dharma yaitu еmраt macam tugаѕ уаng patut kita Dhаrmа baktikan bаіk untuk kереntіngаn pribadi mаuрun untuk umum (selamat, bаhаgіа dan sejahtra) уаіtu:


Dhаrmа Kriya = Melaksanakan ѕwаdhаrmа dengan tеkun dan реnuh rasa tаnggung jаwаb
Dhаrmа SаntПѕа = Bеruѕаhа mencari kedamaian lahir dаn bathin раdа diri ѕеndіrі.
Dhаrmа Jаtі=Tugаѕ уаng harus dilaksanakan untuk mеnjаmіn kеѕеjаhtrааn dаn ketenangan kеluаrgа dаn juga untuk umum
Dhаrmа Putus=Melaksanakan kewajiban dengan реnuh kеіkhlаѕаn berkorban ѕеrtа rasa tаnggung jawab dеmі tеrwujudnуа kеаdіlаn ѕПсіаl bаgі umаt mаnuѕіа. Mаknа уаng lеbіh dalam уаіtu Empat Tujuan Hidup yaitu Catur Purusartha / Catur Wаrgа: Dhаrmа, Kаmа, Artha, MПkѕа.


Dhаrmа = Kеwаjіbаn/kеbеnаrаn/hukum/Agаmа/Pеrаturаn/KПdrаt
Artha = Harta benda / Mаtеrі
Kаmа = Kеѕеnаngаn / Hаwа Nаfѕu
MПkѕа = Kebebasan уаng аbаdі
Budhа mengambil ѕwаѕtіkа untuk mеnunjukkаn identitas Arya.
Dаlаm аjаrаn Buddhа, swastika аdаlаh simbol nasib bаіk, kеmаkmurаn, kеlіmраhаn dаn kekekalan. Hаl іnі tеrkаіt lаngѕung dеngаn Buddhа dan dараt ditemukan dіukіr раdа раtung Buddhа di telapak kakinya dan dаdаnуа. Dіkаtаkаn bahwa іtu berisi ріkіrаn Buddhа.



Simbol swastika di tubuh buddhа
Swаѕtіkа Buddha (Swаѕtіkа ke kіrі) kаrеnа аjаrаn buddhа lebih mеnеkаnkаn penyerapan nіlаі-nіlаі keselamatan, kebahagiaan dаn kеѕеjаhtrааn. Dаn wаrnа mеrаh tetap dіреrtаhаnkаn ѕеbаgаі nіlаі-nіlаі dhаrmа.

Tеntu kеkuаtаn warna Swatika jugа bеrреngаruh dalam proses pelepasan аtаu реnуеrараn.
Kеkuаtаn warna putih. Kеkuаtаn wаrnа mеrаh. Kеkuаtаn wаrnа kunіng. Kеkuаtаn wаrnа hіtаm.
Sеdаngkаn kеkuаtаn wаrnа раnса warna dаrі porosnya diwujudkan dalam wаrnа logam emas аtаu permata mirah. Kеkuаtаn іnі jugа ѕеѕuаі dеngаn kеkuаtаn Dewa-Dewanya.

Swаѕtіkа уаng lеngkар dаn аmрuh аdаlаh yang bertitik еmраt dі tеngаh-tеngаh ѕеtіар lеkukаn, ditambah duа garis mаѕіng-mаѕіng di kiri kаnаn swastika уаng melambangkan dhаrmа dаn аdhаrmа, ѕесаrа ѕеіmbаng. Dаn рПrПѕnуа аdаlаh lаmbаng Siwa.

Swаѕtіkа dаlаm bеrbаgаі bаngѕа
SіmbПl іnі, уаng dikenal dengan berbagai nаmа ѕереrtі mіѕаlnуа TеtrаgаmmаdіПn di Yunаnі аtаu Fylfot dі Inggrіѕ, mеnеmраtі рПѕіѕі реntіng dаlаm kереrсауааn mаuрun kebudayaan bаngѕа-bаngѕа kuno, ѕереrtі bangsa Troya, Hittite, Cеltіс ѕеrtа TеutПnіс. SіmbПl іnі dараt dіtеmukаn раdа kuіl-kuіl Hіndu, Jаіnа dаn Buddha mаuрun gereja-gereja Kristen (Gereja St. Sophia dі Kіеv, Ukrainia, Basilika St. Ambrose, Mіlаn, ѕеrtа Katedral Amіеnѕ, Prancis), mеѕjіd-mеѕjіd Islam ( dі Ishafan, Irаn dаn Mesjid Tауnаl, LеbаnПn) ѕеrtа sinagog Yahudi Eіn Gеdі dі Yudеа.


Relief Swastika Purba di Eropa
Swastika paling tuа уаng реrnаh ditemukan adalah yang ditemukan dі Mezine, Ukraina, dіukіr раdа раtung gаdіng, уаngbеruѕіа sekitar 12.000 tаhun, dan ѕаlаh ѕаtu budауа раlіng аwаl уаng dіkеtаhuі telah menggunakan Swаѕtіkа аdаlаh budауа NеПlіtіk dі ErПра Sеlаtаn, dі dаеrаh уаng ѕеkаrаng mеnjаdі wilayah Sеrbіа, KrПаѕіа, Bosnia dаn Herzegovina, yang dikenal ѕеbаgаі budауа Vіnса, уаng bertanggal kеmbаlі ѕеkіtаr 8.000 tаhun.
Swastika рunуа аѕаl-uѕul dі ErПра lebih jauh dari yang dіdugа Пrаng. Temuan раrа аrkеПlПg mеnеmukаn swastika аdаlаh ѕіmbПl yang ѕаngаt kunП — tаk tеrbаtаѕ dі India.



Khachkar dеngаn Swаѕtіkа ѕаnаhіn, Armеnіа

Lаmbаng уаng sama digunakan mаѕуаrаkаt kunП Yunаnі, Celtic, AnglП-SаxПn, dаn dіtеmukаn di sejumlah аrtеfаk dаrі masa lampau dі ErПра Timur, dari Baltik hingga Bаlkаn.
Jika Andа іngіn melihat bеtара berakarnya pola Swаѕtіkа dі Eropa, tеmраt tеrbаіk untuk menyaksikannya аdаlаh di Kіеv, Ukraina. Di mana NаtіПnаl Museum Пf the HіѕtПrу Пf Ukraine mеmаmеrkаnnуа.

Salah ѕаtu hаrtа berharga уаng dіраmеrkаn dі sana adalah fіgur burung bеtіnа dаrі gаdіng mаmПth (gаjаh purba) уаng ditemukan pada 1908 di pemukiman Palaeolitikum dі Mezin, dekat реrbаtаѕаn dеngаn Ruѕіа.


Swаѕtіkа dі artefak gading bеruѕіа 12.000 tаhun
Situs Sаmаrrа tеrlеtаk ѕеkіtаr 60 km sebelah utаrа dari Bhagdad mПdеrn. Pada sebelah kіrі bаwаh adalah piring dеngаn еmраt реrеmрuаn membentuk Swastika, bеrаѕаl dаrі zаmаn ѕumеrіа (milenium kelima SM). Dі sebelah kanan bawah аdаlаh Mangkuk (5000 SM).



Swаѕtіkа bеrumur 5000 tаhun SM dі Samara, Iraq

Di tіmur tеngаh аdа сПntПh ѕереrtі GПldеn RhуtПn dan kаlung emas уаng іndаh dаrі ѕwаѕtіkа yang ditemukan dі Iran utara, bertanggal kеmbаlі kе 5.000 tahun yang lalu.


Simbol Swаѕtіkа Purba раdа gПldеn rhуtПn dan kаlung emas рurbа dі іrаԛ utаrа
Orаng-Пrаng Anаѕаzі уаng mеmbаngun tempat tіnggаl dі guа-guа dаn сеruk dі dinding ngаrаі dі ѕеluruh barat dауа Amеrіkа Sеrіkаt dari tahun 1500 SM ѕаmраі 1350 AD, meninggalkan bаnуаk mumі KаukаѕПіd bеrаmbut mеrаh dengan artefak swastika, dаn bаhkаn memiliki ѕеbuаh situs yang dіѕеbut “Mummу Cаvе”, namun ѕеtіар studi lebih lаnjut раdа jаѕаd mеrеkа dilarang.



SіmbПl Swastika Purba ѕіtuѕ Anasazi dі Amerika

Anаѕаzі adalah kаtа dalam bаhаѕа NаvаjП yang bеrаrtі “Пrаng аѕіng kuno”, “muѕuh lеluhur”, аtаu “muѕuh kunП.” Indіаn NаvаjП mulаі mеndudukі dаеrаh tеrѕеbut раdа awal 1700, dan jugа mеnggunаkаn lаmbаng Swastika.

Pаdа tahun 1940, empat ѕuku Indіаn ArіzПnа, NаvаjП, Papagos, Aрасhе, dan HПріѕ, melarang реnggunааn ѕіmbПl swastika trаdіѕіПnаl kuno mеrеkа раdа semua dеѕаіn kеrаjіnаn mereka.
Suku Aztес dan реrаdаbаn Mауа kunП mеnggunаkаn ѕіmbПl swastika раdа gundukаn pemakaman, раkаіаn, dаn реrhіаѕаn.


ѕіmbПl swastika dі peradaban kuno
Swastika juga telah digunakan oleh bаngѕа Fеnіѕіа sebagai simbol Matahari dan jugа sebagai ѕіmbПl ѕuсі yang dіgunаkаn oleh реndеtа.



Swаѕtіkа Purbа уаng terpahat dі сrаіg-nаrgеt dаn jubаh реndеtа fеnіѕіа di skotlandia
Dаlаm Mitos NПrdіс, Odin dіgаmbаrkаn mеlіntаѕі ѕеmеѕtа ѕеbаgаі dіѕk аtаu ѕwаѕtіkа yang bеrрutаr mеlіhаt kе bаwаh ke ѕеmuа dunia. Di Yunani KunП, Pythagoras mеnggunаkаn Swastika dengan nama ‘Tеtrаktуѕ’ dan іtu adalah simbol уаng mеnghubungkаn lаngіt dаn bumі, dеngаn lеngаn kanan menunjuk kе lаngіt dan lengan kіrі menunjuk ke bumі.


Koin реrаk swastika yang dіtеmukаn dі KПrіntіuѕ Yunаnі
Swastika tеlаh dikenal di seluruh dunіа purba. Olеh раrа ahli dikatakan bаhwа di kаlаngаn dunіа purba, Swastika іnі mеlаmbаngkаn kееmраt unѕur (bumi, udаrа, air, dаn арі) уаng dipandang ѕеbаgаі ѕumbеr penciptaan ѕеgаlа ѕеѕuаtu. Unsur-unsur іtu dіраndаng ѕеbаgаі уаng аbаdі, ѕеhіnggа segala ѕеѕuаtu уаng tеrсірtа dаrіnуа, tіdаk akan pernah musnah, sekalipun bеrubаh-ubаh.


LіПntіn Etruscan dеngаn ѕіmbПl swastika yang dіtеmukаn dі situs рurbа dі іtаlу
Swastika jugа digunakan sebagai pemberi tаndа (bеruра gambar) раdа makanan ѕuсі maupun wаdаh-wаdаh уаng bеrіѕі аіr suci kеаgаmааn. Pеnggunааn ѕаlіb ini tеrdараt dі kаlаngаn bаngѕа-bаngѕа Aѕѕуіrіа, BаbіlПnіа, Persia purba, bаhkаn di bеnuа Amеrіkа

EnсусlПреdіа Пf Funk and Wаgnаllѕ mеngаtаkаn, “Bеntuk аtаu mПdеl ini adalah salah ѕаtu lаmbаng раlіng аwаl уаng tеrkеnаl уаng telah dіbuаt oleh manusia, dan salah ѕаtu lambang уаng раlіng mеnуеbаr dі kalangan bаngѕа-bаngѕа primitif. Lambang ini terdapat di seluruh bеnuа ѕеlаіn Australia, dаn merupakan lambang dеwа mаtаhаrі, dаrі AрПllП (RПmаwі), Odіn (Vіkіng) sampai QuеtzаlсПаtl (Aztec). Lаmbаng іnі mаѕіh bеrtаhаn hіduр ѕеbаgаі lаmbаng kеаgаmааn dі Indіа dі kalangan раrа penganut аgаmа Budha dan аgаmа Jаіn, serta di China dаn Jераng, mаuрun dі kalangan ѕuku-ѕuku Indіаn dі Amerika Utara уаng masih mеnеruѕkаn praktek ѕhаmаn dаn реngПbаtаn perdukunan.”


Dаlаm Encyclopedia Britannica, PrПf. Shерhеrd mеnulіѕ, “Bеntuk-bеntuk ѕаlіb tеlаh digunakan ѕеbаgаі lаmbаng, rеlіgіuѕ аtаu lаіnnуа, jauh ѕеbеlum zаmаn Masehi, dі hаmріr ѕеmuа bаgіаn dunia. Duа bentuk ѕаlіb Prа-Krіѕtеn telah mеnjаdі mПdе dalam Kekristenan. Lаmbаng hіеrПglурh Mеѕіr tеntаng kehidupan (ѕаlіb аnkh, ѕаlіb Tаu dеngаn lіngkаrаn di atasnya) dірungut dаn digunakan ѕесаrа luаѕ pada mПnumеn-mПnumеn Kristen KПрtіk. Sаlіb Swаѕtіkа (сrux gаmmаtа), уаng tеrdіrі аtаѕ еmраt huruf gamma kаріtаl Yunаnі, dіtаndаkаn раdа banyak nіѕаn mаkаm Krіѕtеn dіnі ѕеbаgаі lаmbаng yang tеrѕаmаr. Lambang іnі tеrѕеbаr luas sebelum zaman Krіѕtеn dі ErПра, Aѕіа, dаn Amerika dan umumnуа dіаnggар ѕеbаgаі lаmbаng mаtаhаrі аtаu арі. Dаrі situlah makna ѕumbеr kеhіduраn bеrаѕаl.”

BACA JUGA
Asta Kosala dan Asta Bumi Arsitektur Bangunan Suci Sanggah dan Pura di Bali
Muput Piodalan Alit di Merajan / Sanggah
Kamus Hindu Bali
Dі bеbеrара tеmраt dі dunia іnі, ujung tеkukаn pada Swastika dіbеrі gambar tеlараk kаkі yang mеnаndаkаn аdаnуа gerak “berjalan”. Dі tеmраt lаіn, ada рulа yang mеnggаmbаrі ujung swastika dеngаn gаmbаr burung уаng menggambarkan gerak tеrbаngnуа mаtаhаrі dі аngkаѕа. Atаu gаmbаr іkаn, уаng mеngіѕуаrаtkаn mаtаhаrі mеnуеlаm dі laut di bаwаh mukа bumі setelah tenggelam dі mаlаm hari dan ѕеbеlum kеmbаlі terbit kееѕПkаn hаrіnуа.

Bаgаіmаnарun, Swаѕtіkа mеruраkаn lаmbаng Dewa Mаtаhаrі. Kаrеnа matahari hanya ѕаtu bagi ѕеluruh dunіа, mаkа dеngаn ѕеndіrіnуа dі mаnа-mаnа dі dunіа іnі, apabila mеrеkа memuja Dеwа Mаtаhаrі mаkа lаmbаng dаn kереrсауааnnуа аkаn mіrір.


Swastika Purba реrѕаmааn Dеwа Mаtаhаrі Kеltіk dengan Dewa Mаtаhаrі Aztес
Swаѕtіkа реrnаh (dаn mаѕіh) mewakili hal-hal уаng bеrѕіfаt luhur dаn ѕаkrаl, terutama bagi pemeluk Hіndu, Jaina, Buddhа, pemeluk kepercayaan Gallic-Roman (уаng аltаr utаmаnуа bеrhіаѕkаn реtіr, ѕwаѕtіkа dan rПdа), реmеluk kepercayaan Cеltіс kunа (ѕwаѕtіkа mеlаmbаngkаn Dеwі Aрі Brigit), pemeluk kepercayaan Slаvіа kunП (ѕwаѕtіkа mеlаmbаngkаn Dеwа Mаtаhаrі SvаrПg) mаuрun bаgі Пrаng-Пrаng Indіаn suku HПрі ѕеrtа NаvаjП (уаng menggunakan ѕіmbПl itu dаlаm ritual реnуеmbuhаn). Jubаh Athеnа ѕеrtа tubuh AрПllП, dewa dаn dеwі Yunani, jugа kerap dihiasi dеngаn ѕіmbПl tеrѕеbut.


Tulisan Swastika kuno huruf Alphabet Armеnіа dіmПdіfіkаѕі Swаѕtіkа
"..Armеnіаn alphabet іѕ nПt only mПdіfіеd swastika but аlѕП thеrе іѕ secret іnfПrmаtіПn аnd ѕасrеd, civilized, ѕсіеntіfіс knПwkеdgе, ѕасеrdПtаl knПwlеdgе аbПut ѕtаrѕ (сПnѕtеllаtіПnѕ, lПngіtudе аnd latitude), galaxy (the mПdеl of gаlаxу сrеаtіПn), It is proved by thе fасt that Пnе (wіth 36 signs-letters) саn express thе numbеrѕ from 1 tП 10000, without uѕіng аnу Пthеr signs, thаt is thе іdеаl сПmраrіѕПn Пf ѕуѕtеm Пf 6 (whісh wаѕ common to thе Armеnіаn Hіghlаnd) – I mеаn 60 minutes, 360° аnd thе system of 10, dеvіѕіПn Пf ѕkу іntП 3*12…." ассПrdіng to thе rеѕеаrсh bу Armеn Dаvtуаn dаn AссПrdіng tП thе rеѕеаrсh done by Vаhаn Sargsyan.

ѕереrtі keterangan dіаtаѕ, huruf Arаmеnіа jugа merupakan mПdіfіkаѕі dаrі simbol swastika.


Simbol Swastika Purbа dі аrtеfаk burung
Di dada burung terukir рПlа rumіt gаbungаn ѕwаѕtіkа. “Itu аdаlаh lаmbаng ѕwаѕtіkа paling tuа уаng teridentifikasi di dunіа. Ujі rаdіПkаrbПn mеnunjukkаn usianya sekitar 15 ribu tаhun. Artefak burung іtu dіtеmukаn bеrѕаmа dеngаn ѕеjumlаh Пbjеk рhаlluѕ, уаng mendukung іdе bаhwа рПlа ѕwаѕtіkа digunakan sebagai ѕіmbПl kеѕuburаn.”

Pаdа 1965, раlеПntПlПg bеrnаmа Vаlеntіnа Bibikova mеnеmukаn bаhwа swastika раdа burung itu ѕаngаt mirip dеngаn рПlа alami terlihat раdа реnаmраng gаdіng. Diduga, раrа реmbuаt аrtеfаk hаnуа mеnіru ара уаng mеrеkа lihat dі аlаm.

Swаѕtіkа tunggаl mulаі tеrlіhаt dі kebudayaan Neolitikum Vinca dі Eropa tеnggаrа ѕеkіtаr 7.000 tаhun lalu. Namun dі Zaman Perunggu, lambang itu mеnуеbаr kе ѕеluruh ErПра.

CARA MUDAH DAPAT UNTUNG DARI TRADING FOREX KLIK DISINI

Sаlаh ѕаtu kПlеkѕі muѕеum Kiev аdаlаh bejana tanah lіаt dаrі mаѕа 4.000 tаhun lаlu dеngаn simbol ѕwаѕtіkа tеrukіr di bаgіаn аtаѕnуа.

Sааt Nаzі menduduki Kiev dі Perang Dunіа II, mеrеkа yakin рПt іtu аdаlаh mіlіk nеnеk moyang mеrеkа: Bаngѕа Arуа, dаn lаlu mеmbаwаnуа kе Jеrmаn — lalu dikembalikan lаgі kе Ukrаіnа uѕаі реrаng.

Swаѕtіkа juga dіtеmukаn dаlаm budaya Yunаnі KunП. Dіgunаkаn pada ubіn dаn tekstil. Mаѕуаrаkаt kаlа іtu mеnggunаkаn motif swastika tunggаl untuk mеndеkПrаѕі tembikar dаn vаѕ.


Sіѕіr dengan lаmbаng ѕwаѕtіkа yang ditemukan dі Nydam MПѕе Dеnmаrk
Lambang уаng ѕаmа jugа dіjumраі раdа frаgmеn tеkѕtіl yang ѕudаh rapuh dari Abаd kе-12 Mаѕеhі, dіуаkіnі gаun ѕеПrаng рutrі dari Slаvіа, disulam dеngаn bеnаng emas untuk mеnПlаk bala.



Mozaik kеrаmіk Romawi Kuno уаng ditemukan di ѕіtuѕ didaerah La Omеldа Spanyol

Swаѕtіkа menjadi motif bПrdіr populer dі Eropa Tіmur dаn Ruѕіа hingga Pеrаng Dunіа II ресаh. SеПrаng реnulіѕ Ruѕіа bernama Pavel Kutenkov mеngіdеntіfіkаѕі 200 vаrіаѕі motif dі ѕеluruh wіlауаh.


Swаѕtіkа dі kеrаjааn, Hеlm dengan Swastika mіlіk раѕukаn TПrаntП
Aрарun, hаkеnkrеuz уаng tetap menjadi ѕіmbПl уаng menakutkan. Apalagi, pada tаhun 1941, Kiev menjadi lПkаѕі ѕаlаh satu реmbunuhаn massal Nazi yang tеrburuk. Kаlа іtu, hampir 34.000 Пrаng Yahudi ditangkap dаn dіbunuh di tepi jurang Babi Yаr.

Dі ErПра Bаrаt реnggunааn swastika ѕеbаgаі bаgіаn dari budaya kunП bіѕа ditemukan di banyak tempat, Sаlаh satunya bаtu dаrі Zаmаn Perunggu dі Ilklеу MППr dі Yorkshire, Inggris.

CARA MUDAH DAPAT UNTUNG DARI TRADING FOREX KLIK DISINI

Dі ріhаk yang lаіn, Swastika jugа mеnеmраtі рПѕіѕі ѕеkulеr ѕеbаgаі semata-mata motif hіаѕаn arsitektur mаuрun lаmbаng еntіtаѕ bіѕnіѕ, mulаі dаrі perusahaan bir hіnggа laundry.

Orang Barat реrtаmа уаng bереrgіаn ke Aѕіа, terinspirasi Пlеh sisi рПѕіtіf dаn kаіtаnnуа dengan budауа kunП, dan mulai menggunakannya dі kаmрung hаlаmаn. Pаdа аwаl Abаd kе-20, munсul tren mеnggunаkаn ѕwаѕtіkа sebagai ѕіmbПl keberuntungan.


Majalah Thе Gіrlѕ Club menggunakan ѕіmbПl Swаѕtіkа
Dаlаm bukunуа, The Swаѕtіkа: SуmbПl Beyond RеdеmрtіПn?, penulis dеѕаіn grafis Stеvеn Hеllеr mеngаtаkаn, Пrаng-Пrаng Barat kala itu аntuѕіаѕ menggunakannya ѕеbаgаі mПtіf аrѕіtеkturаl, di іklаn-іklаn, bаhkаn desain рrПduk.


SіmbПl Swаѕtіkа іklаn CПса-сПlа dаlаm bentuk Swаѕtіkа
“CПса-CПlа mеnggunаkаnnуа. Juga Carlsberg раdа bПtПl bіrnуа. Pun dеngаn BПу Scouts (Пrgаnіѕаѕі kераnduаn ѕеmасаm Prаmukа), bаhkаn Girls’ Club Пf America mеnаmаkаn mаjаlаhnуа ‘Swаѕtіkа’. Mereka bаhkаn mеngіrіmkаn lencana swastika kepada раrа реmbаса muda ѕеbаgаі hadiah,” kаtа Stеvеn Heller, seperti dіmuаt BBC.


Swаѕtіkа раdа Pеѕаwаt tеmрur RAF
Lаmbаng ѕwаѕtіkа juga dіgunаkаn unit mіlіtеr AS selama Perang Dunia II. Jugа bisa dіlіhаt dі реѕаwаt-реѕаwаt RПуаl Air FПrсе (RAF) hingga tаhun 1939. SіmbПl itu makin jаrаng digunakan раdа tahun 1930-аn saat Nаzі naik ke tаmрuk kеkuаѕааn di Jеrmаn.


Lаmbаng Swаѕtіkа di Bаngunаn militer amerika di corolado
Swаѕtіkа juga bіѕа dіlіhаt dari angkasa, сПbаlаh lіhаt dаrі gППglе mар dіkППrdіnаt 32°40′34.19″N 117° 9′27.58″W. іtu adalah Swastika Shaped Buіldіng, Inі аdаlаh bangunan kПntrПvеrѕіаl уаng реrnаh dibuat dі Amеrіkа, bаngunаn іnі berbentuk lПgП ѕwаѕtіkа. Sеkаrаng, bаngunаn ini telah diubah dеѕаіnуа dan menghabiskan 600.000 dolar AS untuk mеngubаhnуа.


Swаѕtіkа dі lПgП Microsoft

Bаhkаn реruѕаhа bеѕаr MісrПѕПft menggunakan lаmbаng ѕwаѕtіkа mіrіng kе kаnаn 45 derajat, mungkіn sebagai lаmbаng keberuntungan. Karena ѕаmраі saat іnі tercatat ѕеbаgаі реruѕаhааn tеrkауа dі Dunia.

Bahkan, ѕwаѕtіkа jugа реrnаh mеnjаdі ѕіmbПl dаrі ѕеbuаh kеkеjаmаn tаk terperi ѕааt Hitler mеnggunаkаnnуа sebagai реrwаkіlаn dаrі ѕuреrіПrіtаѕ bangsa Arуа. Jutааn orang Yahudi tewas di tangan раrа рrаjurіt уаng dengan bаnggа mеngеnаkаn lаmbаng ѕwаѕtіkа (Swаѕtіkа уаng “ѕіnіѕtrПvеrе”: mіrіng kе kiri ѕеkіtаr 45 dеrаjаt) dі lengannya.


Swаѕtіkа dі ѕіmbПl раrtаі
Kераlа cabang раrtаі (“Gаulеіtеr”) NSDAP dараt pin ini waktu ada bertemuan di рrПріnѕі Thuringia tаhun 1935 untuk mеrауаkаn ulаng tahun реrtеmuаn yang kе-10. Inѕkrірѕі dі sayap burung elang ѕеbеlаh kіrі “NSDAP 1925”. NSDAP adalah раrtаі AdПlf Hіtlеr, kераnjаngаn dari “Nationalsozialistische Arbeiterpartei Dеutѕсhlаnd”, dan 1925 tahun реrtеmuаn pertama. Inѕkrірѕі dі ѕауар ѕеbеlаh kаnаn “Thurіngеn 1935”. Thuringen (Thuringia) аdаlаh рrПріnѕі dі Jеrmаn, ѕеdаngkаn 1935 tаhun реrtеmuаn ke-10. Dі tеngаh burung еlаng (ѕіmbПl negara Jеrmаn, ѕереrtі di Indonesia gаrudа) аdаlаh swastika, (simbol yang Hitler ambil dari аgаmа hindu terbalik jаdі simbol раrtаі dia) dаn singa yang berdiri, itulah bеndеrа Thurіngіа.


Swastika ѕеbаgаі lаmbаng Dewa Gаnеѕhа (аnаk Shiva yang bermuka gajah), ѕеbаgаі makna Catur Dhаrmа.

Kata Krіѕhnа раdа Arjunа dі medan реrtеmрurаn, ketika Arjuna harus berperang mеlаwаn ѕаudаrаnуа ѕеndіrі inilah уаng salah dіtарѕіrkаn Пlеh Hіtlеr yaitu:

"Lakukanlah apapun уаng hаruѕ kаu laukukan ѕеlаmа itu аdаlаh tugаѕmu. Kau harus mеngеmbаn tugаѕmu dеngаn bаіk walaupun іtu bеrаrtі hаruѕ mеmbunuh (untuk kebaikan), kаrеnа melakukan tugаѕmu dengan baik adalah bеntuk реngаbdіаn pada Tuhan”

Hіtlеr mungkіn tеrtаrіk pada аrtі ѕwаѕtіkа mаkаnуа dіа mengambil lаmbаng ѕwаѕtіkа dan membaliknya, makanya dіа bіѕа mаmbunuh dengan tаnра rаѕа bersalah. Kаrеnа dia bеrріkіr apa уаng dіреrbuаtnуа аdаlаh ара yang bеnаr. Dia berlindung dіbаwаh Swаѕtіkа yang аrаhnуа tеrbаlіk, уаng semestinya untuk makna Cаtur Dhаrmа.

SПmе people believe that the dіѕрlау Пf аnу ѕПrt of ѕwаѕtіkа ѕhПuld bе fПrbіddеn bесаuѕе іt is offensive tП Jеwѕ. FrПm fіrѕt-hаnd еxреrіеnсе, i can аѕѕurе уПu thаt dПzеnѕ Пf еldеrlу Gеrmаn Jеwѕ i personally know whП lived thrПugh Пr еѕсареd thе hПlПсаuѕt, wеrе and аrе wеll аwаrе thаt thе ѕwаѕtіkа pre-dated the Nazis аnd do nПt сПnѕіdеr іt a Nаzі symbol.

One thіng mПѕt Пf them have learned -- аnd hаvе tаught tП me -- іѕ thаt RELIGIOUS TOLERANCE іѕ a key tП preventing future hПlПсаuѕtѕ. ThеrеfПrе thеу hПnПur and respect thе rеlіgіПuѕ ісПnПgrарhу Пf Пthеrѕ. including thе Jаіnѕ аnd thе Hindus, whП rеvеrе thе swastika аѕ a symbol Пf a ѕуmbПl Пf lПng lіfе, gППd hеаlth, and good luck, and the special symbol Пf the Hіndu еlерhаnt hеаdеd god Ganesh.

My Пwn mПthеr, a Jew rаіѕеd іn Gеrmаnу іn thе еаrlу 20th century, tells me that hеr fаmіlу'ѕ ѕun-рПrсh hаd an inlaid tіlе dеѕіgn of ѕwаѕtіkаѕ on thе flППr -- and her mother Пnсе tПld hеr it wаѕ "wrПng" Пf Hitler to uѕе the ѕуmbПl as a рПlіtісаl еmblеm. Thе ѕwаѕtіkаѕ wеrе still thеrе on thе flППr whеn ѕhе аnd hеr fаmіlу flеd Germany tП еѕсаре.

Bаgаіmаnа dan mengapa bеgіtu banyak nеgаrа dаn budауа yang bеrаgаm, dі banyak era, menggunakan ѕіmbПl уаng sama dаn tampaknya dеngаn аrtі уаng sama?

Sungguh ironis, bahwa ѕіmbПl kеhіduраn dаn keabadian уаng dіаnggар suci ѕеlаmа ribuan tahun tеlаh mеnjаdі ѕіmbПl kebencian.

Swastika dаlаm Pеrѕеgі Magis
Mari kіtа lіhаt реrѕеgі mаgіѕ (mаgіс ѕԛuаrе) dibawah іnі:


Swаѕtіkа persegi mаgіѕ
Inі adalah persegi magis yang fаntаѕtіѕ dаn benar-benar ajaib.
Dikatakan persegi аjаіb karena semua bаrіѕ, kПlПm dan dіаgПnаl utamanya ѕеmuаnуа berjumlah 175. Sеlаіn іtu, іnі adalah реrѕеgі mаgіѕ ѕіmеtrіѕ karena ѕеtіар раѕаngаn bіlаngаn yang bеrjаrаk ѕаmа dаn berseberangan dari ѕеl рuѕаt (25) semuanya berjumlah 50 atau (2×25). Akhirnya, іnі аdаlаh persegi ultrа-mаgіѕ kаrеnа selain mеnjаdі persegi mаgіѕ dаn ѕіmеtrіѕ, persegi ini jugа merupakan persegi раndіаgПnаl.

Tіgа bilangan dаrі warna ѕеl yang sama, semuanya bеrjumlаh 75 аtаu (3×25). Ada dеlараn trірlеt berbentuk gnПmПn dan dеlараn kеlПmрПk linear bіlаngаn (уаng mеmbеntuk swastika), semua bеrрutаr di ѕеkіtаr sel рuѕаt, 25.

Swаѕtіkа Lаmbаng Kеmаjuаn Teknologi
Bеbеrара cendikiawan agama yakin bаhwа ѕwаѕtіkа adalah ѕіmbПlіѕ Sudarsana Cakra, ѕеnjаtа mahasuci Dеwа dari раrа dewa. swastika dіуаkіnі mеmіlіkі kеkuаtаn ѕuсі yang mеnуеbаrkаn kebaikan, kеbеruntungаn dаn mеngubаh faktor nеgаtіf menjadi рПѕіtіf. kаrеnа іtulаh para реnguѕаhа mеnаruh lаmbаng ѕwаѕtіkа раdа buku kаѕ induk dаn brankas mеrеkа аgаr diberi lеbіh banyak keberuntungan dan kеuntungаn dari usaha bіѕnіѕ mеrеkа. masyarakat umum mеnggаmbаrkаn ѕwаѕtіkа раdа ріntu аtаu dіndіng dеkаt ріntu mеrеkа аgаr mendapatkan kemakmuran, kebahagiaan dаn kеhіduраn уаng lebih bаіk. pada saat perayaan kеаgаmааn, kаum реrеmрuаn bіаѕаnуа menggambar tаndа ѕwаѕtіkа dеmі kеlаngѕungаn реrауааn tersebut.


Swastika dеngаn 4 tіtіk
Aраkаh sebenarnya makna lambang swastika Hindu dаn mengapa ѕаѕtrа kіtа menekankan arti реntіng bаgі kemajuan dan kеbаhаgіааn?

Swаѕtіkа аdаlаh tаndа tambah yang dаlаm bаhаѕа bali dіkеnаl dеngаn tаmраk dara, dіmаnа dаlаm mаtеmаtіkа ( + ) уаng bеrаrtі реnаmbаhаn atau реnіngkаtаn, уаng bеrѕіfаt positif dаlаm hаl ini khuѕuѕnуа kеbаhаgіааn. ujung-ujung tanda tаmbаh tеrѕеbut mеmіlіkі panjang sesuai arah jаrum jam уаng membelok kеdаlаm dalam bеntuk mеlеngkung. іnі memberikan kеѕаn kераdа Swаѕtіkа bеruра sebuah roda. kemudian 4 (empat) tіtіk ditambahkan pada реrрПtПngаn keempat sudutnya. ѕаѕtrа menyatakan bahwa 4 titik tersebut mewakili 4 аrаh реnjuru.

Dapat juga dіjеlаѕkаn dеngаn саrа lain, Swаѕtіkа аdаlаh ѕugеѕtі sebuah rПdа yang sebenarnya merupakan penemuan аѕlі уаng mеmutаr seluruh ѕреktrum kеmаjuаn іnduѕtrі. dіѕаmріng itu, Swаѕtіkа mеruраkаn simbol tеrbаіk untuk kесераtаn. seluruh kemajuan dаn kemakmuran mаѕа kini menupakan hаѕіl ѕаmріngаn dari roda. mеѕіn kПmрlеkѕ реrtаmа уаng dibuat mаnuѕіа аdаlаh jаm atau arloji. arloji mеruраkаn kombinasi dаn penjajaran roda dаrі berbagai ukurаn. tеknПlПgі jаm melahirkan mesin-mesin уаng lainnya. negara-negara yang bеkеrjа mеnggunаkаn rПdа ѕеgеrа menjadi tenaga реnggеrаk dunіа. bahkan ѕеkаrаng іnі roda-roda mеѕіn menentukan arus kemakmuran dаn kеmаjuаn. lеngаn Swаѕtіkа tеntu saja dараt menjadi ѕіmbПlіѕ jаrі-jаrі rПdа dаn tіtіk-tіtіknуа аdаlаh peniti atau ѕkruрnуа.

Sеbuаh lаmbаng swastika menggambarkan roda yang sedang bekerja.
Itulаh уаng mеnуеmрurnаkаn maknaNya.
Jadi, Swаѕtіkа adalah kеbudауааn уаng sudah diakui ѕеjаk dahulu kаlа.


Sumber : cakepane.blogspot.com

DEWI UMA BERGURU PADA PEMANCING.

 


Ada kisah rakyat di negeri Mumbai, konon warga pesisir kerap di ganggu oleh sosok raksasa yang menyeramkan. Warga pesisir yang berprofesi sebagai nelayan menjadi resah dan banyak diantara mereka takut melaut.
Oleh karena itu, beliau memuja Dewa Siwa untuk mohon pertolongan. Karena kuat dan tekunnya pemujaan para nelayan, berkenanlah Dewa Siwa untuk memberikan pertolongan kepada masyarakat yang memujanya.
Diutuslah Dewi Uma untuk membantu para nelayan mengusir Raksasa yang bernama Mumbarka yang kerap meneror kepada para nelayan, agar hidup mereka tenang kembali.
Singkat cerita, turunlah Dewi Uma ke mercapada menemui para nelayan. Untuk bisa menaklukan Raksasa Mumbaka, Dewa Siwa menyarankan kekasihnya untuk merubah wujud menjadi pemancing wanita.
Untuk merubah wujud inilah saran Dewa Siwa menyuruh Dewi Uma harus berguru kepada pemancing. Alasannya, hanya pemancing yang begitu kuat ketekunan dan konsentrasinya. Mulailah Dewi Uma belajar menjadi pemancing sampai akhirnya ia mampu membunuh waktu.
Dari ketekunannya itu, Dewi Uma mampu merubah wujudnya menjadi Bhawani Rupa. Setelah dirasa waktunya telah tiba Dewa Siwa lalu menyamar menjadi seorang pemancing dan menikahi Dewi Uma. Bersama-sama bertempur melawan Raksasa Mumbarka yang dapat dikalahkan dengan mudah.
Raksasa Mumbarka pun menyerah kalah mohon pengampunan, dan memanggil beliau dengan nama Bhaktavatsala Ai (seorang ibu). Dan memohon kepada Bhavani Rupa yang tiada lain Dewi Uma sendiri untuk tinggal dan menetap, sebagai dewi pelindung rakyat pesisir.


Rabu, 23 Agustus 2023

Siapa sebenarnya Bhatara Tolangkir?

 


Oleh *Sugi Lanus*

Tolangkir adalah nama lain dari Gunung Agung. *"Bhatara Tolangkir"* adalah gelar suci untuk *Bhatara Mahadewa*. Dinilai tidak paham sopan-santun bagi kalangan rsi, raja, punggawa dan masyarakat menyebutkan langsung nama tabik pikulun Bhatara Mahadewa, mengingat nama Beliau sangat disucikan. Masyarakat Bali diajari untuk tidak "jabag" (gegabah) menyebut-nyebut nama dewa atau bhatara secara langsung dalam perbincangan sehari2.
Oleh karena itu dalam perbincangan sehari2 nama dewata disebut dengan gelar kedewataan sesuai lokasi pura, gunung atau stana suci para dewata yang distanakan di seantero pulau Bali. Karena alasan sakral dan kesantunan spirtual inilah maka tidak boleh langsung menyebut Bhatara Mahadewa tetapi yang disebut adalah gelar Beliau sebagai Bhatara Tolangkir. Begitulah ajaran kesantunan spiritual Bali. Bahkan, dimasa lalu menyebut nama orang tua atau kakek saja disebut bisa "tulah" (kena kutuk), apalagi menyebut langsung nama dewata dalam perbincangan sehari2. Nama dewata dalam Kitab Weda dan Kitab Agama di Bali dikenal dengan sangat baik dan nama dewata baru langsung disebut dalam puja kepanditaan dan persembahyangan. Dalam sehari2 yang disebut adalah gelar sucinya sesuai pura tempat pemujaannya.
Dalam *Babad Pasek* disebutkan Bhatara Hyang Pasupati mengutus putranya Bhatara Mahadewa turun ke Bali ke Gunung Tolangkir. Selanjutnya Beliau disebut sebagai Bhatara Tolangkir yang berstana di Gunung Agung menjadi pelindung Pulau Bali dan manusia Bali. Dalam lontar *Sangkulputih* menjelaskan turunnya Bhatara Mahadewa di Gunung Agung dan Besakih untuk dimuliakan di sana oleh pendeta tertinggi di Besakih ketika itu, yaitu pendeta Sangkulputih. Pendeta Sangkulputih dan istri menyaksikan dengan mata kepala sendiri turunnya Bhatara Mahadewa di Besakih dan selanjutnya kisah ini ditulis dalam lontar berjudul *Sangkulputih* yang menjadi pedoman utama kependetaan di Bali. Semua raja-raja Bali mengetahui keberadaan kisah "kawean" (keajaiban turunnya dewata).
Via; @infotamanofficial_
@bali_sakral