1. Pemangku Kusuma Dewa, yaitu pemangku Khayangan Tiga
3. Pemangku Jan Banggul, Memiliki swadarma sebagai petapakan Ida Bethara berupa ciri kesurupan, disamping sebagai pembantu pemangku Kusuma Dewa juga mempunyai tugas menata upakara, memercikkan tirta dan bija.
4. Pemangku Pinandita, Pemangku yang dibimbing oleh sulinggih dan telah “mapodgala”, merajah sastra di raga, adanya pemangku ini biasanya karena loka dresta yang diwarisi sejak dulu, karena ada purana atau sastra agama.
5. Pemangku Sonteng, Memiliki swadharma ngeloka phala sraya, dengan wewenang terbatas
6. Pemangku Dukun, Sebagai balian, menjalankan pengobatan secara tradisional.
7. Pemangku Dalang, Sebagai Dalang, dharmaning pawayangan dan memohonkan pengelukatan “sudha mala” melalui lakon “sapuh leger”
8. Pemangku Sutri (Pemangku Lancuban), Pemangku katakson, memohon petunjuk dari dunia abstrak (metuun)
9. Pemangku Cungkub, Swadharma pada Pemerajan Gede, Panti, Pura Dadya.
10. Pemangku Nilarta, Swadarmaning pada Pura Kawitan, Pura Pedharman
11. Pemangku Tukang, Swadarmaning Undagi, Sangging dan Pande, masungsung penugrahan dan mengamalkan ajaran “Begawan Wiswa Karma”
12. Pemangku Sang Kulputih, Swadarmanya sebagai pemangku yang memakai gegelaran Sang Kulputih
13. Pemangku Sang Kulpinge, Pemangku yang memakai gegelaran Sang Kulputih dan Kusuma Dewa, sebagai pembantu pemengku Sang Kulputih
14. Mangku Kortenu, Swadarmanya hanya khusus untuk di Pura Prajapati (Pangulun Setra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar