Tetimpug / Penimpug adalah
sarana yang digunakan untuk memohon penyupatan dari Sang Hyang Brahma yang dalam upacara yadnya disebutkan disimbolkan dengan bambu tiga batang yang dibakar dengan api danyuh kelapa, kemudian bambu ini dibakar sampai mengeluarkan bunyi (meletus).
suara letupan dari 'tetimpug' tersebut merupakan simbol untuk memanggil Bhutakala agar hadir pada upacara tersebut. Kemudian diberikan suguhan supaya tidak menggangu jalannya upacara, ada juga pendapat bahwa suara letupan dari tiga bambu tersebut merupakan simbol atau tanda untuk mengusir pengaruh-pengaruh buruk yang diakibatkan oleh energi negatif (ketiga ruas bambu itu diartikan sebagai simbol Bhuta, Kala, Dengen yang merupakan unsur negatif )
Tetimpug/ penimpug the means used to invoke Sang Hyang Brahma, who in the ceremony mentioned yad symbolized by three bamboo sticks that were burned with fire and coconut, then this bamboo was burned to make a sound (erupted). en
the bursting sound of the 'tetimpug' is a symbol to call Bhutakala to be present at the ceremony. Then given a treat so as not to interfere with the course of the ceremony, there is also an opinion that the sound of the burst of the three bamboo is a symbol or sign to ward off bad influences caused by negative energy (the three bamboo segments are interpreted as symbols of Bhuta, Kala, Dengen which are elements negative)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar