Leluhur adalah arwah nenek yang moyang atau orang tua yang telah meninggal. Mereka masih mempunyai hubungan rohani dengan yang masih hidup. Mereka merupakan asal mulanya keluarga tersebut yang lazim disebut dengan Pitara. Sebagai asal ia disebut Kemulan atau Kemimitan. Kemimitan berasal dari urat kata "Wit" yang berarti "Asal" mula. Ibuk Bapak yang mengadakan kita, kalau telah meninggal ia dikatakan leluhur kita nyata.
Kakek dan nenek yang telah meninggal juga leluhur kita. Biasanya leluhur ditarik sampai tiga tingkat. Menurut kepercayaan agama Hindu mereka yang ada hubungannya dengan menurunkan kita dari pihak laki-laki dan keluarga laki-laki disebut leluhur.
Leluhur laki disebut Pitara (Pitra) dan leluhur perempuan disebut Pitari. Semua rokh orang tua yang telah meninggal diupacarakan untuk dapat disebut Pitara atau Pitari. Arwah inilah yang diminta ikut melindungi keturunannya.
Sebagai keturunannya mereka berhutang kepada leluhur. Karena leluhur atau Ibuk Bapak memelihara badan kita, memelihara hidup atau jiwa kita yaitu dengan cara memberi makan, minum dan cara pemeliharaan yang lain misalnya, mengadakan upacara yajña sejak dalam kandungan, mendidik supaya menjadi anak Suputra yakni anak yang berguna bagi nusa dan bangsa.
Demikianlah jasa orang tua dengan payah memelihara anak disertai dengan doa dan berusaha supaya anaknya menjadi anak yang berguna.
Dengan mempunyai anak Suputra berarti orang tua merasa mendapat sorga (kebahagiaan) baik sekala maupun (sekarang) niskala (setelah mati). Karena jasa-jasa orang tua tersebut, maka dengan sendirinya kita berhutang budi kepada beliau. Hutang itu harus kita bayar walaupun kita tidak akan mampu melunasinya. Hutang itu kita bayar dengan cara sebagai berikut :
Pitra Yajña yaitu hutang yang dibayar setelah orang tua itu meninggal, misalnya upacara Ngaben, Tiwah atau semacamnya adalah untuk membayar hutang kepada orang tua yang telah meninggal.
Bila upacara Atma Wedana atau Ngaben telah selesai, Rokh leluhur menjadi suci. Rokh ini yang ditempatkan di sanggar pemujaan keluarga.
OM Shanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar