Selasa, 22 September 2020

Pengertian dan Jenis-Jenis Tari Sakral



Pengertian Tari Sakral


Kata Sakral memiliki arti suci atau kesucian, magis, super natural power, pantang dilanggar sebab membahayakan, kekuatan sakti, angker atau keramat dan melindungi. Jadi, tari sakral dapat diartikan sebagai tarian yang disucikan, memiliki kekuatan magis, dan harus mengikuti aturan-aturan yang berlaku dalam menarikan dan mementaskannya. Biasanya tari sakral dipentaskan pada saat melaksanakan ritual atau upacara keagamaan (Tim penyusun, 2011: 19).


Dalam agama Hindu, kita memiliki banyak sekali tari sakral. Setiap pementasan dihubungkan dengan makna pelaksanaan upacara keagamaan. Adapun tari-tari sakral yang dimaksud adalah sebagai berikut.

1. Tari Rejang


Tari Rejang adalah tarian yang dipentaskan atau ditarikan pada saat upacara Deva Yajña. Para penari Rejang adalah wanita yang belum akhil balik atau yang sudah tidak menstruasi, (Susila, dan Sri Mulia Dewi, 2015: 109).

2. Tari Baris


Tari Baris disimbolkan sebagai tarian prajurit yang ditarikan oleh laki-laki pada saat upacara keagamaan. Tari Baris merupakan persembahan dari para pejuang dan senjata mereka selama perayaan di Pura. Selain itu, tarian ini juga diperuntukkan guna menyambut para Dewa dan Leluhur ke dunia. (www.kabali. com/exploringbali/tari_baris. html)





3. Tari Sanghyang


Tari Sanghyang adalah tarian sakral yang berfungsi sebagai pelengkap upacara. Tujuan Tari Sanghyang adalah untuk mengusir wabah penyakit yang sedang melanda suatu desa atau daerah. Tarian ini juga digunakan sebagai sarana pelindung, (Susila, dan Sri Mulia Dewi, 2015: 120).


4. Tari Durga Mahishasuramardini


Tari Durga Mahishasuramardini adalah tarian yang mengisahkan kemenangan Devi Durga atas Asura (raksasa), (Susila, dan Sri Mulia Dewi, 2015: 121).



5. Tari Śiva Natyaraja


Tari Śiva Natyaraja atau Ciwa Nataraja adalah tarian Deva Śiva. Tari Śiva Natyaraja menggambarkan bagaimana Deva Śiva menari untuk menciptakan. Setiap gerakan yang dilakukan mengandung kekuatan gaib dalam menciptakan alam semesta ini.

6. Tari Topeng Sidakarya


Tari Topeng Sidakarya merupakan tarian untuk mengiringi jalannya upacara besar umat Hindu. Topeng Sidakarya dianggap sebagai pelengkap upacara. Dalam pementasan, wajah penari selalu ditutupi oleh topeng, (Susila, dan Sri Mulia Dewi, 2015: 122).





7. Tari Ganesha


Tari Ganesha merupakan tarian yang dilakukan oleh Deva Ganesha dengan tujuan untuk menghibur atau menyenangkan orang tuanya, (Susila, dan Sri Mulia Dewi, 2015: 123).

8. Reog


Reog merupakan salah satu kesenian budaya berasal dari Jawa Timur bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal reog yang sebenarnya. Reog adalah budaya Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang magis.

Dagang Banten Bali


9. Tari Wadian Amun Rahu

Tari Wadian Amun Rahu. Tarian ini pada mulanya adalah sebuah tarian tradisional Suku Dayak Kalimantan Tengah yang bersifat sakral, magis, dan religius. Tarian ini ditarikan oleh perempuan. Pada masa lampau, tarian ini dimaknai sebagai prosesi adat untuk menghantarkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, setelah selesai panen padi. Busana yang digunakan biasanya berwarna merah dan putih, merupakan lambang keagungan Tuhan, (Susila, dan Sri Mulia Dewi, 2015: 124).
10. Tari Rantak Kudo


Tarian Rantak Kudo adalah tarian kesenian khas budaya Kerinci, Jambi. Tarian ini dikenal “rentak kudo” karena gerakannya yang menghentak-hentak seperti kuda. Ditarikan pada perayaan yang dianggap sakral oleh masyarakat setempat, (Susila, dan Sri Mulia Dewi, 2015: 125).
11. Tari Kejei


Tari Kejei adalah tarian sakral dari Bengkulu. Penari harus berpasang-pasangan dan berjumlah ganjil. Sebelum dan sesudah tarian ini, diadakan ritual terlebih dahulu, yaitu pemotongan tebu dan lengir yang telah diberikan mantra oleh sesepuh. Penari Kejei harus remaja yang masih perjaka dan perawan.


Salah satu tarian yang terkenal di Papua adalah Tari Tobe/ Tari Perang. Tarian ini dipentaskan pada saat upacara adat tertentu. Penari biasanya berjumlah 18 orang: 16 laki-laki dan 2 perempuan. Pementasan, penari diiringi alat musik tifa. Di permukaan tifa, terdapat ukiran, yang menggambarkan lambang dari patung Bis yang dianggap sakral oleh suku Asmat, (Susila, dan Sri Mulia Dewi, 2015: 126).






Referensi:


Susila, Komang dan Sri Mulia Dewi, I Gusti Ayu. 2015. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti (kelas 3) / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015.


Sumber: Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas III
Kontributor Naskah : Komang Susila dan I Gusti Ayu Sri Mulia Dewi
Penelaah : I Wayan Paramartha dan I Made Redana
Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
Cetakan Ke-1, 2015

https://www.mutiarahindu.com/2018/12/pengertian-dan-jenis-jenis-tari-sakral.html

Rabu, 16 September 2020

Tradisi Veda adalah kue dan Tantra lapisan gula pada kue.

MACAM DOA DAN TERJEMAHANNYA | Desa Selumbung "Dirga Yusa Lan Jagadhita"

Tantra adalah bagian dari tradisi veda karena menggunakan mantra dan yantra untuk mencapai kesadaran yang lebih tinggi dan siddhi (kekuatan khusus misalnya kemampuan membaca pikiran seseorang).
 Tradisi Veda adalah substrat yang menjadi dasar partikel Tantra.

Dagang Banten Bali



Teknik-teknik Tantra seperti manuver maju tetapi * berisiko * untuk mencapai keadaan lanjut dengan cepat yang akan memakan waktu lebih lama dari seorang yogi Bhakti atau seorang yogi karma (tradisi Vaidik normal) lebih lama. * Risiko * itu dapat menjadi bumerang dan dapat menyebabkan kerusakan tubuh atau pikiran. Ada beberapa kasus di mana partisi telah kehilangan kendali tungkai, penglihatan atau bahkan kehilangan akal.

CARA MUDAH DAPAT UNTUNG DARI TRADING FOREX KLIK DISINI


Jadi praktik-praktik tantra HANYA harus dilakukan di bawah pengawasan langsung dari seorang guru yang tercerahkan. Karena itu memiliki seorang guru yang hidup adalah * HARUS * untuk tradisi tantra misalnya Buddhisasme Tibet. Tanpa kehadiran terus-menerus Karmapa yang hidup atau buddhisam Tibet Dalai Lama tidak dapat bertahan.



Banyak tradisi tantra Shakt tidak lagi ada ketika garis kekuasaan mereka tidak ada lagi.



Tradisi Vaidic adalah kapal induk dan berbagai tradisi kapal armada yang berlayar bersamanya.



- Service Laptop / Smartphone Panggilan Denpasar

Dia Yang Pertama Dan Terakhir



Saat Ipda Eka Pryanata Memasang Pangkat Baru di Kuburan Sang Istri

Rasanya seperti sebuah mimpi, pikiran mengambang bagai kaki yang tak menapak di atas tanah dan kepala sudah di awang-awang.

Dari jutaan perempuan, Ipda Eka Pryanata memilih untuk menikahi sang istri, Ni Made Dwi Chandra Maharjani. Dan dari jutaan istri yang ada di dunia ini, Tuhan memilih untuk mengambil istrinya lebih cepat... 

Laki-laki asal Gianyar yang akrab disapa Eka ini menikah dengan sang istri pada tahun 2012, dan Tuhan harus memisahkan mereka pada tahun 2016. Waktu yang singkat memang.

Eka harus membuka lembaran baru di hidupnya, menjadi ayah sekaligus ibu bagi ketiga anaknya yang masih kecil. Setelah ditinggal sang istri, ia mulai mengikuti pendidikan untuk meningkatkan kariernya demi masa depan yang cerah untuk ketiga buah hatinya.

Dagang Banten Bali


Kesetiaan suami memang biasanya diuji dititik seperti ini, entah istri masih ada atau tiada. Tapi, Eka memilih untuk setia kepada istrinya walaupun istrinya sudah tiada.

Ia tetap memilih mendiang istrinya sebagai simbolis untuk memasang lencana dan pangkat baru di seragamnya. Ia memilih untuk mengesahkan momen pemasangan lencana di pusara istrinya

"Saat upacara pelantikan di Setukpa Polri, Sukabumi, Jawa Barat pada hari Selasa, (2/10/2018) lalu, istri diwajibkan hadir karena ada tradisi penyematan tanda pangkat dan lencana yang baru. Waktu itu tidak ada yang menyematkan pangkat saya. Begitu sampai di Bali, saya langsung datang ke tempat pemakaman istri dan melakukan prosesi itu dan sekaligus memanjatkan doa," kata Ipda Eka Prayanata dengan mata berkaca-kaca.

Jadi, untuk pasangan di luar sana yang masih diberikan kesempatan untuk bersama. Hargai setiap detik momen kalian, baik itu dengan orang tua, suami, istri, anak ataupun saudara.

Umur tidak ada yang tahu, bisa saja orang yang disebelah kalian sekarang adalah waktu terakhirnya bersama kalian. 

Minggu, 13 September 2020

Perlindungan Magis Dasar & Pertahanan Diri Psikis

Gambar mungkin berisi: teks
Ini adalah teknik untuk menciptakan 'Medan Kekuatan' ajaib di sekitar orang atau tempat Anda, untuk mencegah energi yang tidak diinginkan. Ini bisa berupa 'suara latar' psikis, makhluk astral yang jahat, atau energi magis yang diarahkan pada Anda. Banyak orang melakukan ini tanpa sadar sepanjang hidup mereka. Sebagian dari kita harus belajar caranya.
Metode yang saya gunakan adalah memvisualisasikan 'Jaring' Energi di sekitar area yang akan dilindungi.
Ingatlah untuk 'melihatnya' dalam 3D, sebuah Bola daripada lingkaran. (Di sinilah latihan visualisasi mulai digunakan secara praktis.)
Saya biasanya menggunakan Energi Jiwa Pribadi saya untuk menyalakannya.
Saya memvisualisasikan energi negatif yang diserap oleh Perisai saya dan mengalir ke Bumi. ("Tanah dan Tengah" di sini.)
Saya memvisualisasikannya sebagai keropos, sehingga energi yang saya kirim dapat melewatinya. Dengan latihan, Anda akan dapat melindungi diri secara instan, tanpa berpikir.
Warding adalah teknik serupa. Saya mendefinisikan Ward sebagai Perisai yang ditambatkan ke tempat fisik.
Alih-alih menggunakan energi Anda, Anda membiarkan Energi Bumi mengalir ke atas untuk menyalakannya.
Dengan latihan, Anda dapat membuat Perisai yang stabil dan bertenaga Bumi.
Ini menyisakan lebih banyak energi untuk pekerjaan mengeja, atau memungkinkan Anda menjatuhkan perisai dan mengisi ulang daya sendiri.
Perkuat visualisasi secara teratur, dan itu bisa permanen, untuk melindungi Lingkaran atau rumah Anda.
Bisa di tambah juga dengan benda-benda fisik - batu, rune berukir, dll.
Tetapi Visualisasi yang sangat penting.
Jika gambar mental gagal, perisai akan gagal, tidak peduli berapa banyak rune yang Anda ukir.
Kadang-kadang, ketika menjalani kehidupan sehari-hari, saya akan merasakan 'gelitik' di aura saya karena semacam energi psikis menghubunginya. Di waktu lain, rambut itu berdiri di belakang leher saya, dan saya dengan cepat mengangkat perisai saya. Dan pada kesempatan yang jarang, saya merasakan energi yang tiba-tiba mengering ketika perisai saya beralih dari siaga ke kekuatan maksimum sebelum saya tahu apa yang terjadi. Dalam situasi ini ada beberapa trik pelindung yang saya gunakan.
Pertama adalah Cermin.
Saya memvisualisasikan bagian luar perisai saya sebagai Cermin yang sempurna, memantulkan energi apa pun kembali ke sumbernya.
Dagang Banten Bali

Selanjutnya adalah Visualisasi 'Dinding Besi Baja'
atau 'menara batu', yang mengubah perisai energi tipis menjadi benteng besar.
Di bagian luarnya di cat dengan warna: Biru
Ini membutuhkan banyak kekuatan, tetapi ketika gelombang negatif yang besar membobol Anda, itu sangat membantu.
Sekarang ke beberapa teknik aktif. Jika energi negatif terus datang pada saya, saya tidak duduk dan terus melindungi sampai habis. Para prajurit kuno tahu bahwa setiap pertempuran yang murni defensif akan hancur, jika itu berlangsung cukup lama.
Memohon Yang Ilahi dan Para Leluhur Dewa Para Suci mungkin adalah Pertahanan paling pasti dan paling sederhana.
Entitas jahat (apakah astral atau duniawi) cenderung menghindari kehadiran Dewa. Faktanya, semakin buruk mereka, semakin cepat mereka berlari.

Sabtu, 12 September 2020

TOPO/UPASANA/CAN-YAGO/KAMMALA

Gambar mungkin berisi: langit dan luar ruangan
Arca dengan posisi duduk bersila di atas Borobudur bukan patung "Tokoh" dari india,ini prosesi kontemplasi leluhur bangsa Indonesia sebelum masuk agama pendatang,juga reliefnya bukan biografi beliau
Tapa-brata istilah daerah Parahyangan,Jawa menyebut dengan Topobroto,Bali menyebut Upasana,Can-Yago/Tapo/Bataghak di Svarnadvipa,Kammala di Sulawesi,kalau sedang melakukannya disebut,Akkammala
“Moksartham Jagaddhitaya” kebahagiaan dunia akhirat,moksa...kontemplasi nya “Tapa” atau Topo",pengekangan diri untuk mencapai tingkat spiritual“Brata”disiplin/tata cara di lakukan untuk bisa meningkatkan kualitas kemanusiaan mengenal TUHAN ke mudian bersatu dalam "Kehendak" Hyang Widhi Tunggal,Bukan bersatu dalam "Dzat"
Orang yang pertama kali mengajarkan tapa brata adalah "Adam",kegiatan semacam tapa brata ini disebut dengan "Samhu",yaitu sikap duduk bersila pada waktu pagi dan sore minimal dua kali sehari,di lanjut kan oleh "Nuh" pada saat itu disebut dengan "Ham" istilah arab "Takhannuts" tempat yang populer adalah goa "Hiro",Tapa brata yang ada di masa sekarang, semuanya berpangkal dari apa yang pernah diajarkan oleh "Nuh"
Pada masa setelah Nuh di sebut dengan istilah "Milhayas",digunakan pada masa sesudah kehidupan kaum Nabi Nuh AS pasca peristiwa banjir
Hal lain :
Buku terjemahan Corean recension dari teks bahasa Mandarin oleh James Legge,
Tentang perjalanan Fa-Hien 399-414 Masehi :...pergi ke barat 300 langkah,menemukan tempat tinggal di antara bebatuan,bernama goa "Pippala",di mana para pelajar secara teratur duduk bermeditasi... di sebelah barat jalan,kami menemukan taman Bambu Karanda,di mana sangharama lama masih ada....
Perhatikan :
Lokasi yang di maksud Fa-Hien 399-414 M adalah di Svarnadvipa yang juga di kunjungi I-Tshing 671 - 695 M,tepat nya di area kota suci yang land marknya "Muara Takus" goa "Pippala" adalah Lobang Koliong/Lobang Hitam di sebut masyarakat setempat dan taman Bambu Karanda adalah Koto bambu kuning/Koto Soghiok,sangharama lama ini adalah "Perguruan dewa dewi/"Nanlanda" masyarakat menyebut nya
Sangharama/universitas pusat pembelajaran "Dharmic"di Svarnadvipa bernama "Dharma Phala",sangharama cabang di india "Nalanda" cabang di java Vhwănā Çhaķâ Phalā kini bernama Borobudur,Laku atau cara kontemplasi "Topo" ini tampil pada stupa atas nya
Vhawana Sakha Phala,"Borobudur" ber palsafah ajaran asli Nusantara,Rincian prosesi kontemplasi spiritual Topo :
1.Toponing Jasad
2.Toponing Hawa Nafsu
3.Toponing Budi
4.Toponing Suksmao
5.Toponing Cahyo
6.Toponing Gesang
Tiga tahapan Borobudur adalah :
Gambaran yg menjelaskan "BHAWANA TRAYA" ,BHAWANA berarti "Jagad" atau alam kehidupan,"Bhawanatraya" adalah tiga alam kehidupan yang ada di dalam semesta ini,bukan kama rupa arupa datu istilah india
Pada relief dasar yg saat ini tdk di expose terdapat tulisan " SVARGGA,ini bukan istilah arab ,Kata arab adalah "Jannah",di india "Nibana",Dan "Nibana" bukan "Svargga",Ajaran asli Nusantara maju terdahulu "Dharma" terekam pada budaya asli Nusantara
Dagang Banten Bali

3 alam kehidupan tercermin dlm 3 Tahapan Borobudur
1.Bhawana Langgeng (alam kekal)
2.Bhawana Driyo (alam lahiriah)
3.Bhawana Triya (alam rohaniyah)
Dalam sunda wiwitan di sebut dengan Buwana Niskala,Buwana alam tengah dan Buwana nyungcung,Sasaka Domas
Budaya Batak,Parmalim membagi tiga besar pola alam "Banua" atau "Buana"
1.Banua Ginjang (Alam sorgawi)
2.Banua Tonga (Alam dimensi kita)
3.Banua toru (Alam maut)
Budaya suku "Asmat" mengenal tiga konsep dunia yaitu :
1.Ow Capinmi (Alam sekarang)
2.Dampu ow Capinmi (Alam persinggahan)
3.Safar (Surga)
“Moksartham jagahita ya ca iti dharma”
Artinya “Dharma" bertujuan untuk mencapai kebahagiaan rohani dan kesejahteraan hidup jasmani,Ini lah palsafah dasar utama leluhur Indonesia terdahulu "Dharma/Dhamma"
Ajaran asli Nusantara "Dharmic" di masa terdahulu di pelajari di svarnadvipa tergambar lengkap di Borobudur,Tersimpan sempurna pada budaya Bali,semua nya tidak ber falsafah ajaran India,Tapi palsafah yg terekam di tempat itu mendasari Agama yang tumbuh di sana
Namo Aryātara....Kitalah Arýān.....
INDONËSIARYĀ
By : santosabapiliang
WA +62813 2132 9787 No Call
https://shopee.co.id/santosabapiliang?v=094&smtt=0.0.3
https://tokopedia.link/5vOwMpKH50

Jumat, 11 September 2020

HEBATNYA WANITA NUSANTARA

Gambar mungkin berisi: 3 orang, teks

Bagaimanakah peran perempuan Nusantara di jaman kerajaan-kerajaan kita jaman dahulu?
Mari kita simak sejarah.
Ternyata perempuan Nusantara tidak saja berhak memperoleh posisi tinggi, tetapi juga mampu berkarya yang luarbiasa sehingga dikagumi oleh bangsa-bangsa di seluruh dunia.
Tanyakan, mengapa kalian khususnya generasi muda Indonesia tidak mengetahui fakta ini?
Marilah kita bahas beberapa.
KILISUCI
Nama aslinya adalah Dyah Sanggramawijaya. Putri dari Sinuhun Prabu Airlangga yang mendirikan kerajaan Kahuripan sebagai revival atas kerajaan Mataram Medang (Mataram Kuno) yang hancur diserang oleh Kerajaan Srivijaya. Ia mendapat mandat dari rakyat Medang yang membutuhkan pemimpin baru yang kuat.
Dyah Sanggramawijaya adalah putrinya yang pertama. Ia sempat menjadi Maha Menteri (Rakryan Mahāmantri, atau Prime Minister, atau Perdana Menteri) dengan gelar Rakrayan Mahāmantri I Hino Sanggramawijaya Dharmaprasada Uttunggadewi. Seorang yg bergelar I Hino pada masa itu artinya adalah calon pengganti Raja bila sang Raja turun tahta.
Tapi disamping itu, ia memliki 2 adik pria dari 2 selir Sinuhun Airlangga yang adalah penganut ajaran Vishnu. Adiknya2 itu sangat ambisius dan selalu bentrok berebut wilayah kerajaan. Melihat hal itu maka hati Dyah Sanggramawijaya menjadi sedih dan muak melihat bagaimana perhelatan dunia yang selalu membawa penderitaan bagi rakyatnya. Ia pun sempat dilamar oleh dua pria berkuasa berwatak buruk dan jahat (yang dilambangkan sebagai manusia yg berkejiwaan Asura bernama Lembusura, dan Mahesasura) dan menolaknya, bahkan melawannya. Oleh karena itu, sekalipun dirinya pewaris tahta yang berhak, tetapi ia memilih untuk menyerahkan haknya itu kepada 2 adiknya tersebut dan menjadi Kili (sejenis wikuni/bikkhuni yang hidup di hutan (forest-monk) atau siddha) sehingga digelari Dewi Kilisuci. Pada tahun 1035 Masehi, ia pergi menuju ke tengah hutan rimba yang jarang ditinggali orang yg disebut Gunung Klothok , di Gua Selomangleng.
Ia sendiri merasa bahwa dengan menekuni Dharma Budajawa (Jawasanyoto), dengan menjadi pertapa dirinya akan berada dalam suatu posisi yang dapat memayungi rakyatnya secara spiritual serta secara tidak langsung mengarahkan kedua adiknya tersebut agar menjalankan pemerintahannya demi kepentingan rakyat.
Pada akhir masa baktinya di dunia, ia tidak mati seperti orang biasa, tetapi moksha atau mencapai tataran Tubuh Pelangi (Jalu) alias tubuhnya lenyap berubah jadi sinar berwarna-warni dan menjadi abadi berkarya sepanjang masa untuk menolong mahluk hidup. Oleh karena itu ia dikenal sebagai Mahasiddha Vidyadhari.
Dialah yang menjadi buyut Sinuhun Prabu Jayabaya yg terkenal dengan ramalannya itu. Dan Sinuhun Jayabaya sendiri dalam gelarnya menggunakan sepotong dari gelar Dewi Kilisuci yaitu "Uttunggadewa". Demikian pula canggahnya yang menjadi pendiri kerajaan Majapahit , yaitu Raden Wijaya atau Shri Kertarajasa, menggunakan sepotong dari gelarnya yaitu Sanggramawijaya.
PRAJNAPARAMITA
Sekarang sampailah kita pada tokoh wanita terbesar yang dihormati di seluruh dunia , yaitu Gayatri Rajapatni.
Gayatri adalah seorang praktisi Dharma Budajawa (Jawa-sanyoto). Seorang berpendidikan tinggi yang rajin membaca literatur, politik dan urusan2 spiritual. Ia juga memiliki wajah yang sangat cantik, mempesona dan kharismatik, serta kecerdasan dan kebijaksanaan yang tinggi. Tetapi, pada tahun 1276 Masehi, pada usia 16 tahun, sejarah ternyata berulang kembali. Apa yang terjadi pada Airlangga 200 tahun yang lalu polanya berulang kembali. Dunianya menjadi gila. Ia harus menyaksikan kehancuran rumahnya dan negerinya. Bahkan menyaksikan bagaimana ayahnya dibunuh oleh Jayakatwang, salah satu adipati ambisius dari Kediri.
Gāyatrī berhasil melarikan diri, dan bersembunyi di daerah hutan Dlepih, Wonogiri. Selama persembunyiannya itu, ia menjadi seorang pelayan (babu). Walau akhirnya, kakak ipar dari saudara perempuannya berhasil membebaskan dirinya ketika terjadi serangan berganda dari pasukan kerajaan Mongol pada tahun 1293 M. Tokoh pahlawan yang berhasil mengalahkan Mongol itu adalah Raden Wijaya yang kemudian menjadi raja Majapahit pertama dengan gelar Shri Kertarjasa Jayawardhana, seorang penganut Ciwa. Gayatri diperistri olehnya, bersama empat sepupunya yg keturunan Singosari lainnya. Dari kelima orang istri tersebut, yang memberikan keturunan hanya Dara Petak dan Gayatri. Dari Dara Petak lahir Jayanagara (Dara Petak ini adalah putri Raja Melayu. Inilah sebabnya kenapa orang Malaysia merasa bertalian darah dengan Nusantara). Sedangkan dari Gayatri lahir Tribhuwanotunggadewi dan Rajadewi. Tribhuwanotunggadewi inilah yang kemudian menurunkan raja-raja Majapahit selanjutnya.
Dagang Banten Bali

Mengapa ia disebut Prajnaparamita?
Seperti kita ketahui bahwa Prajna artinya adalah Kebijaksanaan, sedangkan Paramita artinya 'ke seberang melampaui' (go beyond). Jadi dengan kata lain Prajnaparamita adalah kebijaksanaan yang melampaui kebijaksanaan duniawi biasa. Dengan kata lain, kebijaksanaan Adiduniawi, atau gampangnya Kebijaksanaan Luar-biasa. Nama inilah yang dipakai untuk sutra-sutra Buddhis seperti misalnya Sutra Hati (Prajnaparamita Hrdaya Sutra; note : Hrdaya = jantung/hati) yang terkenal di seluruh dunia.
TRIBHUWANA WIJAYATUNGGADEWI
(Ratu Kencono Wungu)
Ia adalah putri dari Gayatri Rajapatni. Ia adalah pewaris tahta ketiga dari ayahnya Shri Kertarajasa. Dikarenakan pengganti Kertarajasa yang pertama yaitu Jayanegara ternyata kurang becus memimpin negeri sehingga banyak pergolakan dan pertumpahan darah. Jayanegara sendiri akhirnya terbunuh dalam sebuah pemberontakan. Akan tetapi ia tidak memiliki putra penerus. Oleh karena itulah maka Tribhuwana diangkat menjadi Rajāputrī Majapahit (dan ini bukan yg pertamakalinya perempuan menjadi raja di Nusantara). Dan sebagai Rajāputrī, ia memiliki prestasi yang luar biasa, yaitu : menghancurkan kerajaan Chola (Kerajaan asing dari India yang mengalahkan Kerajaan Srivijaya di Sumatera).
Ia bergelar Sri Tribhuwana Wijayatunggadewi Maharajasa Jayawishnuwardhani. Memimpin negeri selama 20 tahun.
Dan dialah ibu dari Prabu Hayam Wuruk yang terkenal bersama patihnya yaitu Gajah Mada dalam menyatukan wilayah Nusantara yang membentang dari sekarang wilayah Kamboja hingga Papua.
Akhir kata, ini bukanlah bermaksud membuat semua daftar wanita Nusantara yang berjasa bagi umat manusia, rakyat, bangsa dan negerinya. Masih banyak yang lain. Tetapi mengingat ruang dan tempat yang terbatas, saya cukupkan sampai disini saja. Yang terpenting adalah bahwa generasi muda , khususnya kaum perempuan, hendaklah terbuka matanya terhadap potensi kemampuan yang kalian miliki. Jangan menyerah pada kondisi, jangan mau hanya jadi pemanisnya lelaki, dan yang penting jangan bermental perempuan simpanan.
Rahayu!
Note : Karena dijaman dahulu belum ada fotografi, maka kalian harus bisa puas cukup dengan melihat ukiran patungnya -- yg tentu saja sudah mengalami hagiografi (penambahan embel-embel dan ornamen utk memuliakan karena rakyat mengaguminya).

Kamis, 10 September 2020

Metataterrestrial - Peradaban Yang Tidak Terukur Oleh Sains






Dalam beberapa artikel sebelumnya telah dibahas tentang bagaimana perkembangan sebuah peradaban dapat terukur dengan menggunakan teori Kardashev Scale, yang dibagi menjadi 3 kategori utama peradaban tingkat I- III, lalu berlanjut dengan peradaban yang terukur dalam skala relatif tingkat IV dan V.


Tetapi apa yang bisa terdeteksi oleh sains saat ini adalah hanya parameter energi dan teknologi, seperti yang diungkapkan Nikolai Kardashev bahwa kita akan kesulitan melakukan pengukuran terhadap peradaban tertentu jika salah satu parameter itu hilang, dalam hal ini parameter teknologi. Dengan kata lain, sebenarnya ada peradaban - peradaban yang exist tanpa terdeteksi secara Kardashev Scale, mereka yang tidak terukur karena mereka memilih tidak menggunakan teknologi apapun, dan mereka sama majunya dengan siapapun yang mengembangkan teknologi.




Metaterrestrial, istilah ini diperkenalkan pertama kali oleh seorang astronomer, Dr J. Allen Hynek, untuk menyebut peradaban makhluk yang berada diluar kondisi dimensi 3, ini tidak akan terukur secara sains, tetapi keberadaan mereka bisa kita tetap bisa deteksi. Sedangkan apa yang terukur dengan Kardashev Scale adalah peradaban - peradaban yang kita sebut sebagai 'extraterrestrial', yang secara dimensi berkisar di 3 dan 4.


Metaterrestrial, adalah peradaban yang berkondisi diluar dimensi 3 - 4, yang artinya mereka adalah spirit, bukan makhluk fisik sama sekali, tetapi mereka individual seperti kita. Jika mereka adalah spirit maka jelas mereka tidak akan menggunakan teknologi apapun seperti yang kita gunakan. Apakah mereka bisa berkembang sebagai peradaban yang sangat maju?


Jawabannya tentu bisa, dalam pemahaman yang lebih holistik kita bisa menganalisa sederhana, bahwa sebenarnya tubuh kita sendiri adalah mesin yang sempurna, yang pola sistemnya sama dengan pola yang berlaku dalam dinamika alam semesta. Begitu juga pikiran, adalah energi yang sangat kuat, yang mampu menggerakkan energi alam semesta, bermultiplikasi membangun skala kekuatan yang lebih besar.


Sederhananya adalah, jika kita memahami sempurna tentang pengendalian diri dan semua elemen - elemen dalam diri, maka sebenarnya tubuh kita sendiri itu adalah teknologi yang sangat sempurna. Lihat lebih dalam, jika kita mampu mengendalikan segalanya dalam diri kita, artinya kita juga mampu mengendalikan alam semesta dengan pikiran kita, karena pola dinamikanya sama, hanya berbeda skala.


Bayangkan, jika sebuah peradaban yang memilih mengembangkan kemampuan - kemampuan spiritual dalam tiap individunya, maka secara massive mereka adalah peradaban para manusia sempurna. Dalam hal ini, mereka bisa melakukan apa yang kita sebut dalam standar Kardashev Scale sebagai planetary civilization, stellar civilization, galactic civilization, universe civilization, multiverse civilization.


Bedanya adalah peradaban itu tidak menggunakan teknologi apapun, karena pikiran mereka adalah teknologi, jika mereka memiliki fisik, maka fisik mereka sendiri adalah teknologi transporter yang bisa membawa mereka pergi kemanapun, melampaui hukum dimensi dan waktu. Jika ini terjadi pada sebuah peradaban, maka mereka tidak akan terukur dalam skala sains, baik Kardashev Scale atau standar lain yang masih bergantung kepada parameter yang sama, energi dan teknologi.


Kita bisa ambil contoh mudah sebenarnya, lihatlah Atlantis - Lemuria, mereka adalah peradaban yang secara karakter berlawanan. Atlantis terukur dengan Karsashev Scale karena mereka bergantung pada teknologi, kita bisa mengukur konsumsi energinya dengan mudah. Lalu bagaimana Lemuria? Parameter teknologi tidak bisa digunakan dalam mengukur peradaban ini, karena mereka tidak tertarik mengembangkan teknologi apapun, mereka memfungsikan pikiran mereka sebagai teknologi.


Dagang Banten Bali



Perkembangan selanjutnya tentu bisa diduga seperti apa, seandainya Atlantis tidak keburu musnah 100 ribu tahun lalu, saat ini mereka bisa kita prediksikan berada di peradaban tingkat III, dengan menggunakan Kardashev Scale. Sedangkan Lemuria, seandainya mereka juga tidak musnah, mereka akan tetap tidak terukur dengan Kardashev Scale karena tidak ada parameter teknologi, maka kita lebih layak mengatakan mereka sebagai Metaterrestrial yang berada setara dengan peradaban tingkat III atau lebih.Tidak terukur artinya tidak terdefinisikan, tetapi bukan tidak ada, mereka yang ada akan selalu ada, itu hukum alam semesta.


Manusia pada saat ini, dimana belum mencapai peradaban tingkat I, tapi kita bisa melihat ini sebagai hal yang positif sebenarnya. Seperti yang diuraikan diatas tentang extraterrestrial dan metaterrestrial, paling tidak, karena kita belum matang, artinya kita masih memiliki pilihan, mau ke arah mana. Jika berpedoman pada sains dan logika pikiran, maka teknologi menjadi patokan, dengan kata lain kita akan mengulang kejayaan seperti contoh Atlantis, kehidupan extraterrestrial adalah sebuah masa depan.


Jika memilih bergantung kepada kematangan spiritual, maka tidak akan bergantung pada teknologi apapun selain kesempurnaan diri. Dengan kata lain, mengulang sejarah kehidupan Lemuria, kehidupan metaterrestrial adalah sebuah masa depan bagi yang memilih itu.


Bagaimanapun kehendak tiap individu akan berbeda - beda, maka pilihan itu tidak perku disepakati atau diperdebatkan, uraian diatas paling tidak memberikan sebuah pilihan pengembangan diri, tidak ada yang lebih baik, tidak ada yang lebih buruk, pengembangan diri selalu berlaku individual.


Kegelapan dan cahaya akan selalu berlawanan, tetapi keduanya akan menemukan kebijaksanaan diri dengan caranya masing - masing. Dan keduanya harus dilihat sebagai bagian dari keutuhan yang sama, yang akan kembali ke dalam kemanunggalan sama. Itulah evolusi makhluk alam semesta.

- Cari Penghasilan Tambahan Dari Blog..KLIK DISINI
- Service Laptop / Smartphone Panggilan Denpasar