Jumat, 03 Maret 2023
PAWUKON
Beberapa Jenis Permata yang sesuai dengan Hari Kelahiran
GARUDA PURAANA DARI KEMATIAN HINGGA KREMASI
Jika seseorang meninggal dunia, maka pertama-tama yang dilakukan oleh keturunannya atau keluarga yang ditinggalkan adalah membersihkan mayat itu lalu membungkusnya dengan pembungkus kain. Keluarga yang ditinggal atau keturunan dari yang meninggal kemudian di urapi dengan pasta cendana lalu melakukan ritual yang disebut sebagai _Ekoddhista._ Ritual ini akan memberikan anak itu hak untuk melakukan upacara kremasi pada sang almarhum. Ritual ini bisa dilakukan di tempat kematian, depan pintu rumah, di lapangan, kuburan, tempat kremasi atau tempat pembakaran mayat itu sendiri.
Rabu, 01 Maret 2023
Apakah jiwa dan sukma sejati itu dalam pandangan Tantra?
SÊDULUR PAPAT KALIMA PANCÊR
Maketekan, Tradisi Sensus Penduduk Sakral di Desa Adat Patas
Maketekan, sebuah tradisi yang dilestarikan Desa Adat Patas, Kecamatan Tegallalang, Gianyar untuk sensus penduduk secara sakral. Prosesinya menggunakan banten, yang dilaksanakan di Pura Dalem Desa Adat Patas.
Tokoh Adat Patas Wayan Nesa mengatakan tradisi Maketekan rutin digelar setiap Tilem Sasih Kaenem dengan melibatkan seluruh krama desa. Mereka wajib melewati beberapa rentetan acara yang sakral. Proses Maketekan ini menggunakan sarana berupa uang kepeng (pis bolong). Sarana inilah yang nantinya digunakan sebagai simbol dari jumlah warga yang dihitung di areal Pura Dalem. Uang kepeng yang disetorkan dipercaya sebagai jimat keselamatan anggota keluarganya.
Selain uang kepeng, ada sejumlah sarana upakara yang digunakan. Dalam tradisi ini upakara yang digunakan ada yang berbentuk bantenan seperti peras, pangambean, dan yang lainnya. Persembahan seperti guling serta simbol seperti uang kepeng, ayam dan juga tumpeng.
Ada beberapa runtutan prosesi yang dilaksanakan saat Maketekan. Seperti tahapan matur piuning dengan menggunakan sarana canang santun. Matur piuning untuk memohon petunjuk, pesaksian kehadapan Tuhan serta memohon keselamatan dan kelancaran tradisi Maketekan.
- JUAL ES KRIM / ES PUTER PERNIKAHAN KLIK DISINI |
Kemudian dilaksanakan dengan macocongan atau Aci Keburan Ayam yang dilaksanakan di areal lain, mengingat tempat yang kurang memadai. “Macocongan dilaksanakan pertama di Penataran Pura Dalem, setelah itu baru berlanjut di tempat yang sudah ditentukan,” jelasnya, belum lama ini.
Saat Macocongan digelar, setiap krama lanang (laki-laki) akan membawa ayam untuk kepentingan tajen (sabung ayam). Namun sebelum Macocongan dilaksanakan, diawali dengan kegiatan nunas ica serta menghaturkan banten sebagai wujud permohonan agar diberi kelancaran dalam kegiatan macocongan. “Kalau laki-laki yang tidak memiliki ayam, bisa membayar dengan uang Rp 1000, walau begitu tidak pernah kegiatan Macocongan ini tidak dilaksanakan karena bagaimanapun antusiasme warga Desa Pakraman Patas sangat bagus di dalam pelaksanaan Macocongan ini,” imbuhnya.
Macocongan ini biasanya dilaksanakan selama tiga sampai tujuh hari. Durasi ini tergantung dengan banyaknya warga yang membawa ayam untuk kegiatan ini.
Dijelaskan Nesa, Macocongan memiliki arti persembahan krama Desa Adat Patas ke hadapan sasuunan yang berstana di Pura Dalem Patas. Tujuannya untuk memohon agar selalu dilimpahkan kesehatan, kesejahteraan dan juga kelancaran dalam melaksanakan swadharma kehidupan.
Tahapan selanjutnya adalah mapanauran yang artinya membayar. Mapanauran dalam tradisi Maketekan dilaksanakan sebagai pembayaran utang kepada leluhur yang menggunakan sarana guling kucit (sarin ketimun). Panauran ini dihaturkan di Pura Dalem yang dipimpin langsung oleh Jro Mangku Dalem. Setelah Mapenauran, guling dibagi rata untuk seluruh warga sebagai paica dari sasuunan yang ada di Pura Dalem.
Kemudian ada yang namanya Nangluk. Upacara nangluk ini dilaksanakan di perempatan desa. Sarana yang digunakan ialah caru panca sata yang dilengkapi dengan kelabang/klangsah yang terbuat dari daun kelapa tua yang dipasang melintang di tempat upacara.
Upacara ini dipercayai sebagai permohonan agar dijauhkan dari mara bahaya dan juga dari grubug gering agung. “Pada saat upacara ini warga akan diberikan paica dalam bentuk benang tri datu yang sudah dipasupati dan sudah melewati rangkaian upacara,” sebutnya.
Selasa, 28 Februari 2023
Bhagavadgita Alam, Kepribadian Yang Menikmati dan Kesadaran
Bhagavadgita Bab XIII - Alam, Kepribadian Yang Menikmati dan Kesadaran
13.1-2 Arjuna berkata; O Krsna yang hamba cintai, hamba ingin mengetahui tentang prakrti [alam] purusa [yang menikmati], lapangan dan yang mengenal lapangan, pengetahuan dan obyek pengetahuan.
Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa bersabda; wahai putera Kunti, badan ini disebut lapangan, dan yang mengetahui tentang badan ini disebut yang mengetahui lapangan.
13.3 Wahai putera keluarga Bharatha, engkau harus mengerti bahwa Aku juga yang mengetahui di dalam semua badan. Pengetahuan berarti mengerti badan ini dan dia yang mengetahui badan ini. Itulah pendapa-Ku.
13.4 Sekarang dengarlah uraian singkat dari-Ku tentang lapangan kegiatan ini serta bagaimana kedudukan dasar lapangan kegiatan, bagaimana perubahannya, darimana sumbernya, siapa yang mengetahui lapangan kegiatan, dan bagaimana pengaruh-pengaruhnya.
13.5 Pengetahuan itu tentang lapangan kegiatan dan dia yang mengetahui kegiatan diuraikan oleh berbagai sastera veda. Pengetahuan itu khususnya disampaikan dalam Vedanta-sutra dengan segala logika mengenai sebab dan akibat.
13.6-7 Lima unsur besar, keakuan palsu, kecerdasan, yang tidak terwujud, sepuluh indria dan pikiran, lima obyek indria, keinginan, rasa benci, kebahagiaan, dukacita, jumlah gabungan, gejala-gejala hidup, dan keyakinan-keyakinan – sebagai ringkasan, semua unsur tersebut merupakan lapangan kegiatan dan hal-hal yang Saling mempengaruhi dari lapangan kegiatan.
13.8 -12 Sifat rendah hati; kebebasan dari rasa bangga; tidak melakukan kekerasan; toleransi; kesederhanaan; mendekati seorang guru kerohanian yang dapat dipercaya; kebersihan; sifat mantap; pengendalian diri; melepaskan ikatan terhadap obyek-obyek kepuasan indria-indria; kebebasan dari keakuan palsu; mengerti buruknya kelahiran; kematian; usia tua dan penyakit; ketidakterikatan; kebebasan dari ikatan terhadap anak-anak; isteri; rumah dan sebagainya; keseimbangan pikiran di tengah-tengah kejadian yang menyenangkan dan yang tidak menyenangkan; bhakti kepada-Ku yang murni dan tidak pernah menyimpang; bercita-cita tinggal di tempat yang sunyi; ketidakterikatan terhadap khayalak ramai; mengakui bahwa keinsafan diri adalah hal yang penting; dan usaha mencari kebenaran mutlak dalam filsafat-Aku menyatakan bahwa segala sifat tersebut adalah pengetahuan, dan apa pun yang ada di luar sifat-sifat itu adalah kebodohan.
13.13 Sekarang Aku akan menjelaskan tentang apa yang dapat diketahui. Sesudah mengetahui tentang hal ini, engkau akan merasakan kekekalan, Brahman, sang roh, yang tidak berawal dan berada di bawah-Ku, berada di luar sebab dan akibat dunia material ini.
13. 14 Tangan, kaki, mata, kepala-kepala dan muka-muka Roh yang utama berada di mana-mana, dan Beliau mempunyai telinga di mana-mana. Roh yang utama berada dengan cara seperti ini, dan Beliau berada di dalam segala sesuatu.
13.15 Roh yang utama adalah sumber asli semua indria, namun Beliau tidak mempunyai indria material. Beliau tidak terikat, walaupun Beliau memelihara semua makhluk hidup. Beliau melampaui sifat-sifat alam, dan pada waktu yang sama Beliau adalah penguasa semua sifat alam material.
13.16 Kebenaran yang paling utama berada di luar dan di dalam semua makhluk hidup, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak. Oleh karena Beliau bersifat halus, Beliau di luar daya lihat atau daya mengerti indria-indria material. Kendatipun Beliau jauh sekali, Beliau juga dekat kepada semua makhluk hidup.
13.17 Walaupun rupanya Roh Yang Utama dibagi antara semua makhluk, Beliau tidak pernah dibagi. Beliau mantap sebagai Yang Tunggal. Walaupun Beliau memelihara semua makhluk hidup, harus dimengerti bahwa Beliau menelan dan mengembangkan segala-galanya.
13.18 Beliau adalah sumber cahaya dalam semua benda yang bercahaya. Beliau di luar kegelapan alam dan tidak terwujud. Beliau adalah pengetahuan, Beliau adalah obyek pengetahuan, dan Beliau adalah tujuan pengetahuan. Beliau besemayam di dalam hati semua makhluk hidup.
- JUAL ES KRIM / ES PUTER PERNIKAHAN KLIK DISINI
13.19 Demikianlah lapangan kegiatan rohani [badan], pengetahuan dan apa yang dapat diketahui sudah kuuraikan sebagai ringkasan. Hanya para penyembah-Ku dapat mengerti hal ini secara panjang lebar dan dengan demikian mencapai sifat-Ku.
13 20 Harus dimengerti bahwa alam material dan para makhluk hidup tidak berawal. Perubahan-perubahan alam material, para makhluk hidup dan sifat-sifat alam dihasilkan dari alam material.
13.21 Dikatakan bahwa alam adalah penyebab segala sebab dan akibat material, sedangkan makhluk hidup adalah penyebab berbagai penderitaan dan kenikmatan di dunia ini.
BACA JUGA
Bhagavadgita Bab XVI - Sifat Rohani Dan Sifat Jahat
Bhagavadgita Bab XV - Yoga Berhubungan dengan Kepribadian Yang Paling Utama
Bhagavadgita Bab XIV - Tiga Sifat Alam Material
13.22 Dengan cara seperti itu makhluk hidup di dalam alam material mengikuti cara-cara hidup, dan menikmati tiga sifat alam. Ini disebabkan oleh hubungan makhluk dengan alam material itu. Karena itu, ia menemukan hal yang baik dan hal yang buruk di dalam berbagai jenis kehidupan.
13.23 Namun di dalam badan ini ada kepribadian lain, kepribadian rohani yang menikmati, yaitu Tuhan Yang Maha Esa, pemilik segala sesuatu. Beliau berada sebagai pengawas dan yang mengizinkan dan Beliau dikenal sebagai Roh yang utama.
13.24 Orang yang mengerti filsafat tersebut mengenal alam material. Makhluk hidup dan hal saling mempengaruhi antara sifat-sifat alam pasti mencapai pembebasan. Dia tidak akan dilahirkan lagi di sini, walaupun bagaimanapun kedudukannya sekarang.
13. 25 Beberapa orang melihat Roh Yang Utama melihat di dalam dirinya melalui semadi, orang lain melihat melalui pengembangan pengetahuan, dan orang lain lagi melihat melalui cara bekerja tanpa keinginan untuk membuahkan hasil atau pahala.
13.26 Ada pula orang yang mulai menyembah kepribadian Tuhan Yang Maha Esa setelah mendengar tentang Beliau dari orang lain. Walaupun mereka sendiri belum menguasai pengetahuan rohani. Oleh karena mereka cenderung mendengar dari penguasa-penguasa, mereka pun melampaui jalan kelahiran dan kematian.
13.27 Wahai yang paling utama di antara para Bhrata, ketahuilah bahwa apa pun yang engkau lihat yang sudah diwujudkan, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak, hanyalah gabungan antara lapangan kegiatan dan yang mengetahui lapangan.
13.28 Orang yang melihat Roh Yang Utama mendampingi roh individual di dalam semua badan, dan mengerti bahwa sang roh dan roh yang utama tidak pernah dimusnahkan di dalam badan yang dapat dimusnahkan, melihat dengan sebenarnya.
13.29 Orang yang melihat Roh Yang Utama berada di mana-mana dengan cara yang sama di dalam setiap makhluk hidup tidak menyebabkan dirinya merosot karena pikirannya. Dengan cara demikian ia mendekati tujuan rohani.
13 30 Orang yang dapat melihat bahwa segala kegiatan dilaksanakan oleh badan, yang diciptakan oleh alam material, dan melihat bahwa sang diri tidak melakukan apa pun, melihat dengan sebenarnya.
13.31 Bilamana orang yang mempunyai akal tidak melihat lagi berbagai identitas yang disebabkan oleh berbagai badan jasmani dan ia melihat bagaimana para makhluk hidup dijelmakan di mana-mana, ia mencapai paham Brahman.
13.32 Orang yang mempunyai penglihatan kekekalan dapat melihat bahwa sang roh yang tidak dimusnahkan bersifat rohani, kekal, dan di luar sifat-sifat alam. Wahai Arjuna, walaupun sang roh berhubungan dengan badan material, sang roh tidak berbuat apa-apa dan juga tidak diikat.
13.33 Oleh karena angkasa bersifat halus, angkasa tidak tercampur dengan apa pun, kendatipun angkasa berada di mana-mana. Begitu pula sang roh yang mantap dalam penglihatan Brahman tidak tercampur dengan badan, walaupun sang roh itu berada di dalam badan.
13 34 Wahai Bharata, seperti halnya matahari sendiri menerangi seluruh alam semesta ini, begitu pula makhluk hidup, tunggal di dalam badan, menerangi seluruh badan dengan kesadaran.
13.35 Orang yang melihat dengan mata pengetahuan perbedaan antara badan dan yang mengetahui badan, dan juga dapat mengerti proses pembebasan dari ikatan dalam alam material, mencapai Tujuan yang paling utama.
Sumber : cakepane.blogspot.com