Rabu, 01 Maret 2023

Apakah jiwa dan sukma sejati itu dalam pandangan Tantra?

 



Tantra menyajikan peta yang detail berkenaan dengan jiwa dan sukma sejati. Jiwa adalah roh, sukma, dan atman yang masih diselubungi oleh lapisan pikiran yakni citta atau manah (pikiran), buddhi (kecerdasan akal) dan ahangkara (ego). Demikian pula ia masih diselimuti oleh lapisan atau kosa yang halus, yakni pranamayakosa (lapisan energi), manomayakosa (lapisan memori), wijnanamayakosa (lapisan kebijaksanaan), dan anandamayakosa (lapisan kebahagiaan).
.
Lapisan-lapisan material tersebut masih membungkus jiwa sehingga ia bukan disebut sukma sejati. Ia masih terbungkus memori-memori yang membuatnya terlahir kembali berbekal wasana karma (bekas perbuatan). Kemudian lapisan-lapisan tadi akan menjadi penyebab ia terlahir kembali dalam siklus punarbhawa atau kelahiran kembali. Jiwa pun akan melewati perjalanan yang panjang untuk terlahir kembali mendapatkan wadah tubuh.
.
Sedangkan sukma sejati adalah Atmasunya atau ia yang murni yang sudah terlepas dari selubung material yang kasar dan halus. Ia adalah energi kesadaran murni yang tidak lagi dinodai oleh apapun. Ia adalah sunya atau suwung yang telah menyatu dengan kesadaran murni akasa yang tanpa batas. Ia nirwisesa (tidak berwujud), nirupam (tidak memiliki bentuk apapun), dan serba tidak lainnya.
.
Untuk itu, ajaran tutur kelepasan menyebutkan bahwa seseorang dikatakan mati utama adalah ketika ia bisa melepaskan semua selubung material tersebut sehingga sukma sejatinya yang tiada noda bisa menyatu dengan sunya atau suwung. Selama masih belum bisa menyatu dengan sunya, selama itu pula jiwa akan tetap ada dalam pengembaraannya yang panjang dalam siklus kelahairan kembali. Dan itu sebuah penderitaan yang panjang bagi jiwa.
.
Para yogi Tantra berusaha untuk melepaskan semua selubung tadi dengan cara-cara kuno. Misalnya dalam ajaran Angkus Prana menyebutkan bahwa lapisan-lapisan material yang kasar dan halus yang membungkus sukma sejati diwakilkan oleh aksara. Karena tubuh dan lapisan di dalamnya terbentuk dari aksara, maka untuk melepaskan semua itu aksara harus dilepaskan secara sempurna agar sukma sejati dapat menunggal dengan sunya.
.
Melepaskan ikatan aksara yang menyelubungi sukma sejati tidak mudah. Tetapi itu bisa dilakukan pada saat kita hidup. Dan melakoninya tidak cukup satu kali kehidupan atau kelahiran. Bahkan mungkin berjuta-juta kelahiran. Kembali lagi semua itu atas pilihan dan kehendak kita dalam melakoninya. Setiap jiwa akan terlahir membawa wasana karmanya masing-masing. Wasana karma akan menggerakan kecenderungan setiap jiwa yang terlahir sehingga mereka membawa misi jiwanya tersendiri. Jiwa dikehidupan yang lalu pernah belajar tentang pengetahuan aksara tetapi belum bisa melepaskan sukma sejatinya agar lebur dengan sunya, maka di kehidupan yang sekarang tinggal melanjutkan pengetahuan itu menuju pada kesempurnaan.
.
Jadi setiap jiwa membawa bekal dalam setiap kelahirannya. Bekal yang kemudian harus ditinggalkan agar terbebas dari tumpangan-tumpangan apapun. Tujuan kelahiran dalam Tantra adalah belajar melepaskan segala tumpangan pada jiwa sehingga kembali pada kemurniannya. Dan itu bisa dimulai dari hal yang sederhana, yakni belajar mengarahkan batin pada zona keikhlasan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar