Ritus GAMA BALI yang dilaksanakan berdasarkan SIMA DRESTA dengan HULU PADA yang jelas (benar) memiliki peranan yang sangat penting dalam keharmonisan hidup masyarakat karena melalui ajaran leluhur yang diwariskan sampai sekarang masyarakat akan terus terkoneksi berhubungan dengan Leluhurnya di masa lalu, masa kini dan masa depan.
Situs dan Ritus adalah data primer yang merupakan jejak asli peradaban leluhur dimasa lampau, karena pengetahuan setiap elemen dari Situs dan Ritus adalah kesastraan dari pengetahuan leluhur yang diimplementasikan untuk sebuah tujuan. Situs merupakan estafet pengetahuan yang dititipkan leluhur pada generasinya, sedangkan Ritus merupakan ritual yang dilaksanakan terkait dengan keberadaan situs tersebut. Leluhur menjabarkan esensi keyakinan masyarakat Gama Bali yang kemudian terpola di dalam kebudayaan, adat tradisi dan ajaran agama yang dapat dilihat dari keberadaan ritus lahir, hidup dan mati.
Situs dan Ritus saling melengkapi, keberadaan situs bisa dilihat dari ritusnya begitu juga sebaliknya ritus bisa menunjukan situs. Melalui situs dan ritus, leluhur telah menanamkan nilai-nilai yang menjadi akar budaya serta pedoman untuk menjaga keharmonisan semesta beserta isinya demi peradaban Bali.
Rahayu semoga selalu sehat dan bahagia
Dalam kesempatan ini tiang akan menyampaikan tentang POLA RITUS MANUSA dan PITRA YADNYA yang dijabarkan menggunakan landasan Tatwa, Susila dan Upa-acara berdasarkan TATWA AJI SARASWATI dengan membuat Batasan di dalam menguaraikan dengan menggunakan konsep SAPTA UPA-YA;
Upawasa, Uparengga, Upakara, Upasedana, Upadesa, Upa-acara, Upapira
dan penjelasanya ditekankan pada SESANA karena kita selama ini diwariskan RITUS yang berbeda-beda serta menguraikan tentang hal tersebut diatas hanya pada perjalanan ROH (Akasara) dari PUTRA menuju PITRA dengan ritus yang telah diwariskan kepada kita diantaranya; Ritus Kelahiran, Ritus Kehidupan dan Ritus Kematian, seperti disebut di bawah ini:
A. RITUS KELAHIRAN (MANUSA YADNYA)
a. Ritus di dalam kandungan
- Pengerujakan (dilakukan pada saat Ngidam)
- Megedong-gedongan
- Ngelukat Bobotan (Purnama dan wuku wayang setelah ritus megedong-gedongan)
b. Ritus setelah lahir
- Mapag Rare/Baru Lahir (matur piuning di kemulan, membuat upakara dapetan dan Ritus Menanam Ari-Ari)
• Pulang dari Rumah Sakit (opsional)
- Penelahan/Kepus pungsed/Ngerorasin (12 hari)
- Pekambuhan/Tutug Kambuhan/Pacolongan/Bulan Pitung Dina (42 hari)
- Penyambutan/Telung Bulanan (105 hari)
- Pewetonan/Otonan/Nem Bulanan (210)
- Ngempugin (Tumbuh Gigi)
- Telung Oton/Ngangkid ke Segara/Tukad/Danau (ritusnya melepaskan jukung dari klopekan kelapa)
- Ketus Untu (gigi lepas pertama)
Catatan Penting; Mepetik, Tuwun ke tanah dan Upasaksi ke Bale Agung (OPSIONAL) biasanya dilakukan pada saat Ritus Penyambutan, Ritus Pawetonan dan pada saat Ritus Ngangkid
B. RITUS KEHIDUPAN (MANUSA YADNYA)
a. Munggah Daha/Teruna (Menek Kelih)
- Raja Singa (laki-laki)
- Raja Swala (wanita)
b. Asalin Panji
- Metatah (Sangging Undagi)
- Mesangih (Sangging Prabangkara)
- Mepandes ( Sangging Meranggi)
c. Sesana Amet Pinet (meminang/ngelamar)
- Ngerorod/Ngerangkat (pengambilan sesana Patih)
- Memadik (pengambilan sesana Prabu)
- Pepadan (tidak ada amet pinet/sesana Bhujangga)
d. Mesakapan
- Mekala-kalaan/Metanjung Sambuk
e. Pawiwahan/Pesta perkawinan
- Mejaya-jaya
- Resespsi pernikahan
f. Mejauman/Metipat Bantal
- Pewarangan
- Serah terima tanggung jawab orang tua dan prejuru Banjar maupun Desa)
g. Nganten/Neteg Pulu
- Membuat Pulu dengan 4 macam beras (injin, ketan, beras putih dan beras merah)
C. RITUS KEMATIAN (PITRA YADNYA DAN SIWA YADNYA)
a. Atiwa-tiwa
- Pebersihan hidup
- Pebersihan mati
- Ngeringkes/Melelet
b. Sawa Wedana/Ngaben
- Sawa Preteka
- Tandang Mantri
- Kumandang Mantri
- Ngelanus
c. Atma Wedana/Nyekah Kurung
- Ngeroras/Ngangseng (tanpa sekah kurung)
- Memukur (membuat bukur)
- Meligya
- Ngeluwer
Rahayu, semoga ada manfaatnya
Kalau kita cermat melihat pola ritus diatas maka sudah menjadi kewajiban kita untuk belajar aksara karena sesungguhnya MANUSA lahir dari akasara sehingga kita tidak begitu mudahnya di bilang salahin ini itu kurang ini itu oleh JIWA yang sakit
Suksme semoga semua roh di semesta ini berbahagia
Mangku Made yoga semadi