Senin, 21 Agustus 2023

Lungsuran - Surud Ayu - Paridan

 


Ketiga hal ini pastinya familiar di telinga wong Bali
LUNGSURAN
Dijaman dahulu disaat raja melakukan Yadnya maka rakyatnya diperbolehkan ngelungsur, atau Jika sebuah Yadnya dilakukan baik itu di lingkungan keluarga, desa atau kelompok maka ada istilah ngelungsur wedang,sanganan , lanjaran dll..
Dan jika kegriya ada istilah ngelungsur (nunas ) Tirta..
Adakah penggunaan kata ngelungsur digunakan untuk hal lain?? Boleh ditambahkan di kolom komentar ngih
SURUDAN(surud ayu)
Surudan adalah Kondisi dimana si pemilik banten menghaturkan sendiri dan menikmati isi dari sesaji nya sendiri, itulah yg disebut nyurud ayu.
Contoh sederhananya, Laku spiritual yg mana saat prosesi seseorang menghaturkan pejati oleh dirinya dan surudannya ( isi sesajen didalam pejati) diijinkan untuk dinikmati untuk dirinya sendiri..
PARIDAN
Paridan arahnya Lebih ke bhuta atau pitra...
Dalam hal ini penentunya lebih kepada etika atau moralitas..
Ini alasan kenapa beberapa orang enggan atau tidak mau menerima paridan dari orang lain
Akan tetapi seperti yang dikatakan oleh narasumber; sujatinya manusia juga adalah dewa ye,bhuta ye..
Jadi menikmati paridanpun sesungguhnya tidak memberikan dampak apa-apa dalam tubuh..
Kecuali,sudahh tersugesti oleh etika atau moral yang sudah ditanamkan,pastinya akan merasakan dampak dari sugestinya sendiri...
Tiga pemilihan kata ini yg diwarisi oleh leluhur wong bali, diluar dari pada ini bisa dikatakan warisan luar... Silahkan di bijaksanai...
Salam berbagi dumogi bermanfaat
Via: gamabali_sesanawongbali


Tidak ada komentar:

Posting Komentar