Rabu, 12 April 2023

Asta Kosala kosali

 


Pentingnya Aturan Tata Letak dan Ruangan dalam Budaya Bali untuk meminimalisir pergerakan alam semesta disebut Asta Kosala kosali..
Kepercayaan masyarakat Hindu Bali jika bangunan memiliki jiwa bhuana agung atau alam makrokosmos), bhuana alit (mikrokosmos) ialah manusia yang menempati bangunan.
Memperoleh keseimbangan maka, bangunan harus harmonis antara manusia dan bangunan yang ditempati..
1.Kosmologi Bali dapat digambarkan secara berurutan adalah Bhur alam semesta tempat bersemayam para dewa.
Bawah alam manusia dan kehidupan harian penuh godaan duniawi berkaitan dengan materialisme. Alam nista menjadi simbolis keberadaan setan dan nafsu selalu menggoda manusia untuk berbuat menyimpang dari dharma disebut Swah.
2. Mengukur Berdasar Anatomi Tubuh Pemilik Hunian
Pengukuran dalam pembangunan rumah Bali tidak menggunakan meteran, melainkan memakai aturan-aturan anatomi tubuh. Seperti tangan, jari, lengan, dan kaki pemilik hunian.
Pengukuran menggunakan anatomi tubuh, seperti ---Musti adalah ukuran atau dimensi ukuran tangan mengepal dengan ibu jari menghadap ke atas.
---Hasta adalah ukuran sejengkal jarak tangan manusia dewasa dimulai dari pergelangan tengah tangan hingga ujung jari tengah terbuka.
---Depa adalah ukuran yang digunakan diantara dua bentangan tangan yang direntangkan dari kiri ke kanan.
---Acengkang atau alengkat dalam mengukur dari ujung telunjuk sampai ujung ibu jari tangan yang direntangkan, dan lainnya.

3. Konsep Tri Angga-Tribuana
Konsep ini bentuk konsistensi tata nilai ruang dan bangunan bisa diwujudkan dengan perletakan bangunan yang beragam.
Pada nilai fungsinya diserasikan dengan struktur hirarki nilai ruangnya.
Diketahui ketinggian lantai disesuaikan dengan nilai fungsi bangunan, sehingga ada keserasian antara nilai ruang dan nilai bangunan.
Konsep Tri Angga mengenai teknik konstruksi dan material terdiri dari nista, madya, dan utama.
---Nista menggambarkan bagian bawah dari bangunan yaitu pondasi dan bahan material dari batu alam gunung dan batu bata.
---Madya sebagai bagian tengah bangunan diwujudkan dalam bangunan dinding, jendela, dan pintu.
---Utama adalah simbol dari bangunan paling atas diwujudkan dalam bentuk atap dan tempat paling suci dari rumah tinggal.
Digambarkan sebagai tempat tinggal dewa atau leluhur. Bahan material atap menggunakan ijuk dan alang-alang, atau sekarang genteng atau asbes.
Konsep ini didasarkan atas konsep geografis alam Bali dengan dua sumbunya, yakni sumbu kosmos dan sumbu ritual atau prosesi.
Gunung yang terletak di tengah-tengah pulau Bali sebagai sumbu kosmos.
Sehingga, membentuk sumbu dengan dua arah, yaitu menuju gunung dan laut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar