Minggu, 02 April 2023

Yama Raja jadi Utusan Tuhan

 



Ketika masa hidup setiap makhluk hidup berakhir, Yama mengirim utusannya dan membawa jiwa tersebut keYamapurī (kota Yama). Dari sana, jiwa-jiwa suci dikirim ke Vaikuṇṭa dan jiwa-jiwa berdosa ke Neraka.
*Silsilah Yama*.
Dari Mahāviṣṇu-Brahmā-Marīci-Kaśyapa-Sūrya (Matahari)-Yama (Kāla).
Sūrya menikahi Saṃjñā, putri Viśvakarmā, menghasilkan tiga orang anak, Manu, Yama dan Yamī, kemudian lahir Aśvinīkumāra, Revanta dan Bhayā. Suatu ketika, Saṃjñā yang tidak mampu menahan sinar Sūrya yang panas, memerintahkan pembantunya Chhāyā menggantikannya, dia pergi kehutan untuk melakukan penebusan dosa.
Sūrya dengan Chhāyā melahirkan tiga putra, yaitu Śaniścara (Sani), Manu dan Tapatī. Suatu ketika Chhāyā mengutuk Yama karena ketidaktaatan, kemudian Sūrya dan Yama mengerti bahwa dia bukanlah Saṃjñā.
Viṣṇu Purāṇa bagian III, Bab 2 mengatakan bahwa Yama adalah saudara Manu, Yamī, Aśvinī Kumāra, Tapatī, Śanaiścara dan Bhayā. Kakak Yama, Bhayā, dinikahi oleh Asura Heti. Sunīthā putri sulung Yama, menikahi raja Aṃga, yang berputra raja Vena yang terkenal.

*Sebagai Dikpālaka*.
Suatu ketika Kubera melakukan tapa penebusan dosa kepada Brahmā selama sepuluh ribu tahun didalam air, menghadap ke bawah dan di tengah-tengah Pañcāgni. Brahmā yang senang, muncul di hadapannya dan Kubera berdoa kepadanya agar dia dijadikan salah satu Lokapālaka. Brahmā mengatur untuk selanjutnya, Indra memerintah di Timur, Yama diSelatan, Varuṇa diBarat, dan Kubera diUtara. Kota Yama disebut Saṃyaminī. (Uttara Rāmāyaṇa).
ŚrīRāma memerintah negara Ayodhya selama 11.000 tahun. Tiba waktunya untuk kembali keVaikuṇṭha, Brahmā mengirim Yama ke bumi untuk membawa kembali Śrī Rāma.
Yama yang menyamar sebagai seorang Maharṣi muda, pergi ke Ayodhyā dan mengunjungi ŚriRāma. Dia berkata bahwa dia adalah murid dari orang bijak Atibala dan datang untuk memberitahunya sebuah rahasia. Jadi Lakṣmaṇa ditempatkan di pintu masuk untuk mencegah siapa pun memasuki ruangan. Diumumkan bahwa siapa pun yang mencoba masuk akan dibantai.
Saat Śrī Rāma dan Yama sedang melakukan pembicaraan rahasia, Durvāsa, orang bijak, yang lapar setelah puasa 1.000 tahun, tiba di depan pintu, meminta makanan. Lakṣmaṇa memberitahunya dengan rendah hati bahwa dia tidak boleh masuk saat itu. Durvāsas, yang menjadi sangat marah, hendak mengutuk seluruh ras Raja, maka Lakṣmaṇa memasuki ruangan dan memberitahu Śrī Rāma tentang kedatangan Durvāsa.
Disaat yang sama, sebagai pemenuhan sumpah, Laksmana siap untuk dibunuh. Vasiṣṭha menyarankan bahwa cukuplah jika diusir dari istana. Karena itu dia diusir dan dia pergi dan menenggelamkan dirinya di kedalaman sungai Sarayū. Śrī Rāma yang patah hati karena berpisah dari Lakṣmaṇa pergi ke sungai yang sama dan menenggelamkan dirinya di sana tidak lama kemudian. Yama kemudian membawa jiwa mereka ke Vaikuṇṭha. (Uttara Rāmāyaṇa).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar