Kamis, 24 September 2020

Pengertian Astronomi dan Nama-Nama Planet dalam Tata Surya Hindu



Sang Hyang Widhi menciptakan alam semesta (bhuana agung) dan manusia (bhuana alit) melalui kekuatan dan kemahakuasaan- Nya. Menurut kitab suci Veda, alam semesta disebut Brahmānda. Brahmānda adalah benih alam semesta. Brahmānda berwujud bulat bagaikan telur besar yang mengapung di angkasa. Bhuana Agung adalah alam semesta tempat manusia hidup. Manusia mendapatkan sumber kehidupan dengan menggunakan elemen yang ada. Tempat hidup manusia dikenal sebagai Bumi, (Susila, dan Sri Mulia Dewi, 2015: 85).

Baca: Bulan Dan Hari-Hari dalam Agama Hindu




Image: tata susila hindu
Pengertian Astronomi Hindu


Bumi memiliki sumber kehidupan karena Bumi memiliki lima unsur yakni api, air, tanah, angin, dan ruang. Hal ini diperkuat dengan dilakukannya penelitian-penelitian oleh para ahli terkait Bumi. Ilmu untuk mempelajari Bumi dengan segala jenis planet lain di alam semesta ini disebut astronomi.



Agama Hindu dalam kitab sucinya telah mengajarkan kepada umatnya bagaimana alam semesta diciptakan dan unsur-unsur apa saja yang terdapat di dalamnya. Kitab suci yang khusus membicarakan tentang astronomi dikenal dengan sebutan Jyotisa.


Planet-Planet dalam Agama Hindu


Kitab Jyotisa atau Jyoti-Śāstra atau Jyoti-Veda merupakan bagian dari kitab Vedāngga. Vedāngga adalah batang tubuh Veda. Jyoti-Śāstra dipelajari untuk mengetahui pengaruh alam semesta terhadap manusia. Jyotisa amat berperan dalam menentukan hari baik atau hari yang tepat untuk melaksanakan ritual (yajña) atau membangun tempat suci.

CARA MUDAH DAPAT UNTUNG DARI TRADING FOREX KLIK DISINI

Membangun tempat suci, seperti kuil, mandir, pura, candi dan tempat-tempat suci Hindu di berbagai daerah perlu memperhitungkan nilai religius, dan tata aturan yang baik. Dalam hal yajña, Jyotisa sangat berperan penting dalam menentukan hari raya agama Hindu. Kegiatan berdasarkan letak/kedudukan bintang-bintang dan planet-planet di langit, seperti, penentuan hari raya purnama dan tilem dalam Hindu yang menggunakan perputaran bulan, (Susila, dan Sri Mulia Dewi, 2015: 86).


Para ahli tata surya modern telah mengungkapkan bahwa terdapat beberapa planet. Dalam pandangan agama Hindu, terdapat beberapa planet. Pandangan aliran Surya-Sidhanta menyebutkan terdapat tujuh planet, yakni planet Aditya, Soma, Budha, Sukra, Angaraka, Brihaspati, dan Saniscara. Jika dikaitkan dengan nama planet-planet modern, akan tampak.

Planet Matahari dalam agama Hindu dikenal dengan nama Aditya.
Planet Bulan dalam agama Hindu dikenal dengan nama Soma.
Planet Merkurius dalam agama Hindu dikenal dengan nama Budha.
Planet Venus dalam agama Hindu dikenal dengan nama Sukra.
Planet Mars dalam agama Hindu dikenal dengan nama Angaraka, (Susila, dan Sri Mulia Dewi, 2015: 87).
Planet Jupiter dalam agama Hindu dikenal dengan nama Brihaspati.
Planet Saturnus dalam agama Hindu dikenal dengan nama Saniscara.

Image: Buku Tata Susila dan Budi Pekerti Hindu


Planet Neptunus dan Uranus atau pun Pluto tidak disebutkan dalam pandangan aliran Surya Sidhanta, Aliran ini menyebut adanya planet Rahu dan Ketu. Kedua planet yang terakhir disebutkan aliran Surya Sidhanta tidak dapat disamakan dengan Neptunus dan Uranus (Wikana, 2010:108).



Planet-planet dalam agama Hindu sering disebut Brahmānda. Brahmānda dalam kitab Pūraṇa dijelaskan sangat banyak jumlahnya. Selain planet-planet tersebut, agama Hindu, mengenal loka-loka atau alam-alam. Menurut pandangan agama Hindu, terdapat 14 loka atau alam, yakni 7 lapisan loka ke atas dan 7 lapisan loka ke bawah.


Tujuh lapisan alam ke atas disebut dengan sapta loka, yakni:

Bhur loka
Bhuvar loka
Svarga loka
Mahar loka
Jana loka
Tapa loka
Brahmā loka


Tujuh lapisan alam ke bawah disebut dengan sapta patala, yakni:

Atala
Vitala
Sutala
Talatala
Mahatala
Rasatala
Patala, (Susila, dan Sri Mulia Dewi, 2015: 88).

Referensi:


Susila, Komang dan Sri Mulia Dewi, I Gusti Ayu. 2015. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti (kelas 3) / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015.


Sumber: Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas III
Kontributor Naskah : Komang Susila dan I Gusti Ayu Sri Mulia Dewi
Penelaah : I Wayan Paramartha dan I Made Redana
Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
Cetakan Ke-1, 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar