Aksara tidak saja bertutur tentang kelepasan dalam arti manunggal dengan Sangkan Paran sebagai paramasunya. Tetapi aksara juga bertutur tentang kesembuhan diri. Ia adalah obat dan memberikan inmunitas bagi jiwa dan raga sarira. Jadi, aksara bukanlah sekadar tulisan dan gambar tetapi formulasi gaib yang sangat bermanfaat bagi diri. Manfaatnya akan dirasa jika dijadikan seni laku kehidupan dalam pendisiplinan diri.
.
Tubuh sebagi selubung jiwa, terbagi menjadi dua, yakni tubuh psikis dan fisik. Dalam tubuh psikis telah menempel timbunan karma, noda, papa dan klesa, sehingga yang sejati tidak nampak. Ibarat cermin yang ditutupi debu, jabang bayi yang diselimuti janin. Demikianlah sang diri sejati terhalangi oleh segala noda. Kondisi yang demikian, tidak berbeda dengan sakit namanya, sebab diri menderita oleh segala noda itu. Sedangkan dalam tubuh fisik, di dalamnya ada racun akibat makanan dan energi negatif yang datang dari orang maupun alam, sehingga sakit pulalah diri oleh segala akibat itu.
BACA JUGA :
Tetapi, aksara bertutur bahwa segala noda, papa, klesa, dan racun dapat dibakar. Pun demikian energi negatif dapat dinetralisir, jika kita mampu menyalakan api rahasia dalam diri. Segala kekotoran itu tidak ubahnya seperti kayu bakar, maka bakarlah pada api yang menyala hebat hingga menjadi abu. Bagaimana cara menyalakan api? Aksara kembali bertutur, ucapkan ANG dalam batin sembari menarik nafas dari hidung, dan tahan semampunya pada pusar dengan niat api menyala sungguh-sungguh.
.
Setelah dirasa sensasi panas, pertanda proses pembakaran sedang terjadi pada semua kotoran itu, dan jangan lupa menuangkan air amerta dari untek atau otak dengan segera menghembuskan nafas dari hidung pelan sembari mengucapkan aksara AH dalam batin.
.
Dalam hembusan nafas panjang niatkan tirta amerta mengalir dari otak memenuhi cupu mas. Dan akhirnya pecah. Maka mengalirlah amerta itu, seperti air bah yang menganyutkan segala abu kekotoran itu. Bawa ketukad saraswati yakni pada lidah mengalir ke rongga leher (kerongkongan). Terus alirkan ke sungai gangga di ronga dada, terus mengalir ke sungai yamuna di rongga perut. Akhirnya bermuara di sungai serayu.
Dagang Banten Bali |
Sungai itu mengalir mulai dari pusar. Terus keluar dari kemaluan dan anus. Sebagian keluar pada bulu kaki, hingga abu kekotoran itu keluar dari telapak kaki. Terlepas kotoran itu kembali ke Bhuwana Agung. Aksara bertutur cara ini tidaklah sulit, dan bisa dilakukan kapanpun dan dalam kondisi apapun. Semua tergantung pada nyet atau niat. Namun, jalan ini tidak serta merta bisa dilakukan hanya sekali, sebab cara ini membutuhkan proses dan mengalami dan adalah baik atas tuntunan dari orang yang mahir melakukan ini.
.
Demikianlah aksara bertutur tentang proses pembakaran segala kekotoran diri melalui Gni Rahasya. Tetapi, jangan sombong dan terobsesi ketika melakukan ini, dan yakinlah. ((((((((Ang-Ah))))))))
~ sandi reka ~
Repost: Admin Tantra Sastra
#OngRahayu #TantraSastraNusantara #Dadigkarana #Amretikarana #Yoga #SamadhiIngCandiSastra #AksaraPrana
Visit Our Sponsor
- Service Laptop / Smartphone Panggilan Denpasar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar