Dalam Catatan Sejarah yang Valid, Kerajaan Bali Kuna ternyata memiliki Armada Tempur ( Pasukan Perang ) yang tangguh.
Pernahkah Kerajaan Bali Kuna diserbu Kerajaan lain ?
Jawabannya : Menurut saya Tidak Pernah
Pertimbangan nya :
Tidak satupun tercatat dalam Prasasti yang sahih ( Dari Tahun Saka 804 sampai Saka 1264 ) yang mencatat Tentang Penyerbuan Prajurit Kerajaan Luar Pulau Bali yang menyerbu Bali.
Kenapa Bali tidak pernah diserbu Kerajaan lain ?
Banyak kemungkinan diantaranya :
- Bali mungkin pernah menjadi Negara Vasal.
- Bali mempunyai Armada Tempur yang tangguh yang disegani Kerajaan lain
Menarik untuk disimak tentang Armada Tempur ( Pasukan Perang ) Bali Kuno. Fakta kekuatan Pertahankan Kerajaan Bali tertulis dalam Prasasti yang sahih yang sudah diverifikasi oleh Ahli Epigrafi.
- Juru Wadwa ( Pemimpin Pasukan / Prajurit ).
Dalam suatu Armada Tempur yang tangguh, tentu ada Panglima Perang ( Pemimpin Pasukan ), dan Panglima Perang di Jaman Bali Kuna disebut “ Juru Wadwa “. Hal ini tertulis dalam Prasasti Angsri A , yang mana kutipannya sebagai berikut :
“ …….. samgat juru wadwa dang acarrya gamarohana …….. “:
Saat itu, Juru Wadwa ( Pemimpin Pasukan ) dijabat oleh Dang Acaryya Gamarohana.
- Gudang Senjata dan Pabrik Baju Besi ( Baju Zirah ).
Dalam suatu Kerajaan yang tangguh tentu mempunyai Pasukan dengan Senjata yang mumpuni. Gudang dan Produksi Senjata lokasinya adalah di Wanua ( Desa ) Tamblingan. Dalam Prasasti sering disebut tentang “ Juru Pande “ ( Pemimpin / Petugas Pande ) di Tamblingan. Begitu juga pabrik Baju Zirah ( Baju Besi Pelindung Prajurit ), tempat nya adalah di Tamblingan. Bukti tentang keberadaan Pande yang memproduksi Baju Besi di Tamblingan tertulis dalam Prasasti Tamblingan - Pura Endek I Lempeng Besar I, berangka tahun Saka 844. Raja yang bertahta saat itu adalah Sang Ratu Sri Ugrasena, Raja termasyur Bali Kuno. Yang mana kutipannya sebagai berikut :
“ …….. tani antêkên ya parmasan ulih juru pande, apan hhu tumkap baji bsi …….. “.
Terjemahannya :
“ …….. Tidak dikenakan ia parmasan(a) oleh juru pande, karena bertugas membuat baju besi ……… . “.
Adalah suatu yang lumrah di Angkatan Perang Kerajaan - kerajaan Nusantara bahwa Senjata Andalan Prajurit adalah Keris begitu juga di Bali. Kris ( Keris ) tertulis dalam Prasasti Batur - Pura Abang A ( Air Hawang I ), Lempeng III.a. Berangka tahun Saka 933. Raja yang bertahta adalah Paduka Haji Sri Dharmmodayana Warmmadewa. Yang mana kutipannya sebagai berikut :
“ …….. tan pangala_. _pana kris, kampit, lukay, wdung, wadung, sasap, linggis, astam tnunan laway, …….. “
Terjemahan :
“ …….. mereka tidak diperkenankan mengambil Keris, pisau, sabit, parang, kampak, pisau pengiris, linggis, astam tenunan lawe ( benang?), …….. “.
- Amanah - Agandi ( Pasukan Panah dan - Pelempar Batu ).
Pasukan Panah dan Pelempar Batu tertulis dalam Prasasti Sawan AI ( Bila IA ) Lempeng III.a. Berangka Tahun Saka 945. Raja yang bertahta adalah Paduka Haji Sri Dharmawangsawardhana Marakatapangkaja Sthana Uttunggadewa. Yang mana kutipannya sebagai berikut :
“ ……. nganyan wwaya para senāpati, ser nāyaka, parajuru, parawadwahaji amanahagandi, …….. “.
Terjemahan :
“ …….. Ada para senapati, ser nayaka, para juru, para wadwahaji, amanah-agandi ( pasukan panah, Pelempar Batu ), …….. “.
Pasukan Panah mungkin sudah lumrah tetapi tentang Pasukan Pelempar Batu agak unik dan mungkin jarang terdengar bahwa Kerajaan Bali mempunyai Divisi Pelempar Batu. Apakah Batu dilempar langsung ke Pasukan Musuh atau memakai Alat Pelontar seperti di Film Lord Of The Rings, mungkin perlu didiskusikan lagi.
Walaupun tidak disebutkan secara spesifik, kemungkinan Ksatria - ksatria tangguh Bali jaman dulu juga berbekal Ilmu Olah Batin yang mumpuni. Alasannya, Ilmu yang berhubungan dengan Ilmu Maya seperti Ilmu Sihir / Ilmu Teluh dll sudah berkembang di Bali sejak dulu. Penyihir, Tukang Racun dan Penyebar Wabah ( Gering ) tertulis dalam Prasasti Ujung ( Jung Hyang ) Lempeng IV.b. Berangka tahun Saka 932. Diperkirakan Raja yang bertahta saat itu adalah Paduka Haji Sri Dharmmodayana Warmmadewa. Yang mana kutipannya sebagai berikut :
“ …….. hamupang, hamigiñjat, drohaka, haněluḥ, haracun, hatatayi, …….. “.
Terjemahan :
“ …….. Merampas, melakukan perzinahan, durhaka/pengkhianat, menyihir, meracun, menyebarkan wabah, ……… “.
Sedangkan Ksatria, Kuda dan Pendukung Armada Tempur yang lain sudah banyak tertulis dalam Prasasti Bali Kuna.
Dengan Kekuatan dan Kelengkapan Armada Tempur yang dimiliki Kerajaan Bali Kuna, Musuh dari Kerajaan lain akan berpikir ulang untuk mengadakan Perang Besar dengan Kerajaan Bali.
Salut buat Ksatria Ksatria tangguh Balidwipa yang sudah menjaga Pulau Bali.
SEKARANG BUKAN WAKTUNYA BERPERANG MENGANGKAT SENJATA
KARENA MUSUH SEBENARNYA YANG PERLU DIPERANGI ADA DALAM DIRI KITA
Jukut Kangkung misi sambel sera
Kirang langkung titiang nunas gengrena sinempura
- Alih Akasara dan Ahli Bahasa Prasasti Bali Kuna
- Kamus Bahasa Bali Kuno
- Unek - unek sendiri
- Dan lain - lain