Upaya penyembuhan itu sungguh beragam diBali, Tarupramna banyak mengulas tentang tumbuhan yang berkhasiat menyembuhkan. Lalu teks usadha Punggung Tiwas bahkan merincikan metoda mengobati tanpa obat, "idep kewala" hanya dengan pikiran, tiupan, tepukan.
Ada metoda penyembuhan yang boleh jadi tak banyak dikenal, sarananya berupa BANTEN. Bahkan banyak penyakit jika "gering taunan tan waras" sakit tahunan tak kunjung sembuh patut di tebus dengan banten.
Ada lima tahap penyembuhan yang dilakukan dengan metoda banten. Terhakir ada yang disebut banten KEKAMBUH agar penyakit yang telah sembuh tak kambuh lagi.
Banten PANGESENG LARA kerap digunakan untuk membakar berbagai sumber akar penyakit, secara bhatin. Konon peralatan medis pun masih menerapkan metoda "membakar" saat pengobatan, operasi misalkan.
Pada upaya penyembuhan gejala gangguan kejiwaan, misalkan TRAUMA banten PANGULAPAN begitu efektif.
Saat terjadi kecelakaan, apalagi korban sempat kehilangan kesadaran, kerap meninggalkan kesan trauma bahkan Phobia.
Maka secepatnya akan dilakukan prosesi pangulapan atma (pemanggilan roh) ditempat kejadian. Korban jika telah pulih akan diajak kelokasi tempat kejadian untuk ma-ulapan.
Lalu pada upaya penyembuhan berbasis kejiwaan, psikologi terapan, ada metoda yang disebut REGRESI. Prinsipnya relatif sama mengulang kejadian saat terjadi kecelakaan misalkan, bertujuan untuk menyadarkan pikiran bawah sadar, agar tak terbelenggu.
Banten pangulapan bertujuan sama, pada kasus ini, mengulang kejadian, agar tak terbelenggu peristiwa kecelakaan.
Tattastu
IBM. Bhaskara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar