Kamis, 22 Februari 2024

SUGIHAN DALAM PANDANGAN VAJRAJNANA

 



Para leluhur memang memiliki kualitas dalam mewariskan konsep hidup buddha kepada generasinya dengan tradisi yang sangat luhur, penuh dengan kualitas makna bahasa sastra yang mendalam sebagai alunan budhiluhur.
Seperti kata " sugihan " yang memiliki kata dasar ' sugi ' yang memiliki makna pembersihan. Jadi sugihan mengandung arahan ajaran dalam rangka membersihkan buwana, baik itu buwana alit ( sugihan bali / vali / diri ) begitupula buwana agung yang dikenal sugihan java / jaba / luas.
Hari suci sugihan baik bali maupun java merupakan arahan lelaku spirit maupun laku fisik sebelum masyarakat akan melaksanankan hari raya besarnya yang dikenal Galungan dan Kuningan, dan diantaranya dikenal Pemacekan Agung. Ketiga hari raya besar ini seseungguhnya bersumber dari ajaran budha yang sangat luhur yakni sarvaka, pacceka dan samboddhaya.
Begitu banyak kekeliruan pandangan masyarakat pada ajaran murninya, dikarenakan mereka tidak memahami bahkan mengerti makna sastra jnana sebagai warisan leluhur yang sejatinya adalah para empukawi yang sangat sempurna dalam laku kesusatraan. Yang pada akhirnya banyak sekali penyimpangan - penyimpangan ajaran yang dikarenakan oleh buta sastra ini, bahkan sudah menjadi kebenaran masyarakat dikarenakan telah menjadi bahasa " mule keto "
Semoga dengan kembali dan bangkitnya ajaran buddhi luhur sebagai penguat masyarakat beragama standar seperti pada saat ini, dan semoga pula disadarkan melalui pengertian pada sastrajnananya.
Selamat hari suci sugihan kepada masyarakat sebagai persiapan akan melaksanakan hari raya Galungan dan Kuningan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar