Kamis, 06 Juli 2023

KALA - DINA - BHUTA KALA

 


DENGAN DIJALANKAN SAJA SUDAH CUKUP MEMBERI DAMPAK YANG POSITIF
MESAIBAN DAN MESEGEHAN, Setiap sarana upakara di Bali tentunya bukan
sesuatu yang ada begitu saja. Tentu setiap komponen atau unsur yang digunakan selalu disertai dengan makna filosofisnya..
Mesaiban biasanya dilakukan Setiap hari seusai memasak..
Dan mesegeh Biasanya dilakukan setiap purnama,tilem, kajeng Kliwon (hari tertentu)
Umat Se-dharma, Mesegeh merupakan salah satu kewajiban umat Hindu dalam menyuguhkan/ menyomya para butha kala agar mencapai keseimbangan dalam mewujudkan ketentraman hidup..
Terkadang hal yang sederhana selalu dianggap dan
diartikan seram..
Segehan artinya “Suguh” (menyuguhkan),
Cara leluhur Bali membuat lingkungan yang harmonis tentram, dan terhindar dari penyakit cukup dengan lelaku segehan..
Dalam hal ini dari sumber lain mengatakan segehan di haturkan kepada para Bhutakala agar tidak mengganggu dan juga Ancangan Iringan Para Betara dan Betari..
Ke 3 unsur diatas akan menentukan tabiat sipat dan karakter dari manusia..
kala Dina dan butha bukan berarti berwujud seram, yang tak lain adalah akumulasi dari limbah/kotoran yang dihasilkan oleh pikiran, perkataan dan perbuatan manusia dalam kurun waktu tertentu..
Unsur apa saja yang terdapat pada Segehan?
Unsur segehan bisa dibagi menjadi dua baik secara ilmiah dan secara spritualis..
Nasi-bawang-garam-jahe (ilmiah)
Bunga-plekir/celemik-porosan-beras (spiritualis)
Unsur diatas baik yg wujudnya nyata yg jika diuraikan secara ilmiah dan spiritualis mengandung makna SEKALA kelawan NISKALA..
Dan ke 8 unsur diatas jika ditata menjadi sebuah segehan yang berkaitan dengan kedelapan arah mata angin yang mampu menarik ion2 positif dan negatif..

Kandungan apa saja yang terdapat pada isi segehan itu adalah?
*Nasi memiliki kandungan makanan dari pada virus/bakteri yang dalam kurun waktu tertentu akan menjadi basi/berair.
*Bawang memiliki kandungan bau yang mengundang bakteri dan virus
*Garam dimaknai sebagai pengikat virus dan bakteri
*Dan Jahe memiliki kandungan panas yg bisa mematikan virus/bakteri itu sendiri..
*Bunga dimaknai sebagai pengundang spiritualitas
*Beras dalam sebuah ketatwaning spiritual, bagaimana sarining Merta menjadi sarining jnana..
*Porosan dimaknai sebagai Brahma Murti
*Celemik adalah simbol pengringkes dari pada aksara,Brahma Wisnu Iswara menjadi Siwa..
Dalam ketatwaning gama Bali, GAMA adalah SIMBOL..
Bagian dari segehan yg mengandung makna spiritualis jika diterjemahkan secara Niskala maka::
Unsur bau Bunga akan mengundang hal yg bersifat positif dan negatif, baik yg disebabkan oleh manusia atau alam itu sendiri selanjutnya akan diringkes dengan unsur SEGITIGA/celemik..
Kemudian setelah pengringkesan,ion/unsur positif dan negatif akan dibagi menjadi dua, yang baik akan difungsikan dan yang mati nantiny akan ada Brahma Murti, lalu POROSAN ini yang akan menyomye hal tersebut, ampas dari somyenya ini akan dimurtikan oleh beras, MANGDE SARINING MERTA MENJADI SARINING JNANA...
Tujuannya setiap proses dari kebiasaan Mesaiban dan Mesegehan secara spiritual akan menjadi kebaikan bagi pelakunya sendiri..
BAGAIMANA DENGAN ARAK - BEREM DAN TUAK???
Apapun yang diwariskan oleh leluhur kita khususnya dibali adalah bentuk berkesinambungan untuk melakukan sebuah proses agar menghasilkan dampak yang positif..
Postingan ini dikutip kembali bertujuan sebagai bahan diskusi bukan untuk saling menggurui agar menjadi pemahaman yang sama selaku nak Bali 🙏
Semeton Bali Rahayu 😇🙏
Rangkuman dari gamabali sesana wong bali https://fb.watch/kBn90sKMnD/?mibextid=Nif5oz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar