Kamis, 06 Juli 2023

RAHINA suci Purnama kasa

 


Catatan Sundarigama memberikan kita gambaran singkat tentang purnama ini..
hana pareresiknira sang hyang rwa bhineda, makadi sang hyang surya candra, yatika nengken purnama mwang tilem,
Ada hari penyucian diri bagi Dewa Matahari dan Dewa Bulan yang juga disebut Sang Hyang Rwa Bhineda, yaitu saat tilem dan purnama
ring purnama sang hyang ulan mayoga, yan ring tilem sang hyang surya mayoga.
Saat purnama adalah payogan Sang Hyang Wulan (Candra), sedangkan saat tilem Sang Hyang Surya yang beryoga.
Samana ika sang purohita, tkeng janma pada sakawanganya, wnang mahening ajnana,
Bagi sang pendera serta semua orang wajib melakukan penyucian diri secara lahir batin
aturakna wangi-wangi, canang nyasa maring sarwa dewa, pamalakunya, ring sanggat parhyangan, laju matirta gocara, puspa wangi.
mempersembahkan canang wangi-wangi, canang yasa kepada para dewa, dan pemujaan dilakukan di Sanggah dan Parahyangan, yang kemudian dilanjutkan dengan memohon air suci.
Gambaran ritual purnama diatas masih sejalan dengan ritus anggawasa, yakni pemberdayaan diri. Dimana dihari purnama ini, seseorang disarankan melakukan yoga-semadi---penyucian pikiran, yang bertujuannya untuk memuja dewa Bulan (chandra).

Bagi praktisi "spiritual" baik pangiwa-panengen, purnama ini dijadikan momen penting, menselaraskan buana alit (tubuh) dengan buana agung (semesta). Pemilihan purnama, karena fokusnya lebih nyata... diluar terdapat sinar bulan dalam kesejukan malam sedangan didalam diri ada gni-rahsya berselimut gelapnya tubuh ini.
Kemampuan menyelaraskan inilah yang menjadi titik terpentingnya.
Pemurtian brahma lewat Gni didalam tubuh dipicu oleh kesempurnaan cahaya purnama.
Hal yang diperoleh--manfaatnya---dapat meningkatkan power spiritual.
Bagi pangiwa, Panca Gni-nya semakin besar yang berefek pada pemurtian panglekasannya, sedangkan bagi panengen akan menjadi semakin halus pemurtiannya hingga orang lain sulit merasakannya.
Saat tercapainya titik keselarasan itulah, praktisi menjadi terlena akan nikmatnya vibrasi energi yang mengalir.
Sehingga tak jarang ada orang yang melihat "leak" bengong mebalih bulan atau posisi transen, seperti halnya meditator handal lainnya.
Selain yoga-samadi, saat purnama terdapat ritual nunas tirtha.. dimana tirtha setelah diupacarai diritualkan kembali selama pelaksanaan meditasi, yakni dipaparkan pada sinar bulan, diembunkan dan dibuai oleh angin malam.. ini merupakan metode usadha kuno dibali, yang juga tercatat dalam risalah ayurveda.
Manfaatnya untuk meningkatkan "taksu" vibrasi suara.
Baik juga untuk orang yang susah berbicara, masalah pencernaan dll..
Jadi, purnama ini selain pemberdayaan diri juga sebagai ajang pengobatan diri dan keluarga lewat water healing.
Berikut salah satu mantra yang bisa digunakan sebagai tolok ukur, menguji kemampuan diri dalam mengolah vibrasi gni-purnama.. Mantra ini dapat digunakan untuk senjata saat nerang hujan, proteksi diri, nyengker pekarangan, dll.
Mantranya:
"Ong ang rang griwa arcana wakiam,
saradue duara sadueram,
prayuktem roga sabuanem basmi rogane sapraja,
Swastiem sarwa grasapurem,
Wawakiam baksa sarogam,
Wigna sam astu sapurnam,
Pasupatiye sarwa arcanam,
Sanggraning parasu kretam,
Wisamam prama siwiam,
Sarwa ila iliangkaram,
Sarwa wedah dewa pragam..
eh hrang hring ang ah uh uh uh eh hreng hreng hreng.."
Apabila gni didalam tubuh anda "ngarab" membesar artinya basic---fondasi spirit anda adalah pangiwa (pemurtian), namun bila setelah ledakan memunculkan cahaya di kening seperti bulatan bulan, maka basic spirit anda panengen.
Mari diskusikan berkenaan pembuktian rasa ini..
semoga bermanfaat.
Selamat melaksanakan ritual purnama.
Rahayu 🙏
Via : anggawasa ( gamabalidotcom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar