1. APA ITU TUMPEK LANDEP.
Mengambil referencies dari Sundarigama tentang filosofis, esensi Tumpek Landep: 'Tumpek landep pinaka landeping idep.' Artinya, Tumpek Landep pada hakikatnya bertujuan untuk mengasah ketajaman pikiran (landeping idep). Mendekatkan diri, serta memulyakan Sang Maha Pencipta Hyang Siwa Pasupati, beserta ciptaanya
2. KAPAN TUMPEK LANDEP ITU tahun ini tanggal 27-Juli -2024.
Rahina Tumpek Landep jatuh setiap enam bulan sekali atau 210 hari sekali, yang dihitung berdasarkan kalender Bali. Tumpek landep dilaksanakan pada saniscara kliwon (Sabtu Kliwon) wuku landep. Yang sesungguhnya masih berkaitan dengan rangkaian hari raya Saraswaty, Sanisscara Umanis Watugunung, yang esensinya Pengetahuan Mengalir (saras) diasah agar menjadikan tajam ( landep) kemudian di implementasikan dalam perjuangan memerangi untuk memenuhi kebutuhan hidup selaras dengan tujuan hidup.
3. BAGAIMANA IMPLEMENTASI TUMPEK LANDEP.
Saat Tumpek Landep, bermula dari kata “Landep”, meskipun esensinya adalah ketajaman WIWEKA, muncul interprestasi segala sesuatu yang TAJAM terutama alat alat yang berasalkan dari logam, sehingga umat Hindu menyucikan benda-benda berbasis logam, terutama benda benda pusaka, Keris Tombak, pedang, sampai dengan peralatan sehari hari termasuk industry pertanian.
Belakangan ini sudah mulai terjadi pergeseran ke Era perindustrian, shg segala pra-sarana yang digolongkan bisa melancarkan & menunjang perjuangan Hidup seperti alat, electronic Mobil lainnya, yang Nampak paling menonjol lewat Mobil kebanggaannya, sehingga kesannya ngotonin mobil, Tumpek Landep sarat simbol sebagaimana hari suci umat Hindu di Bali lainnya. Adapun, pelaksanaan Tumpek Landep bukan berarti menyembah Mobil, logam atau besi, serta Upacara terhadap berbagai senjata maupun produk teknologi itu bertujuan untuk memohon Wara Nugraha dari Hyang Siwa Pasupati agar keberadaannya berguna bagi kehidupan sehari-hari manusia yg didedikasikan kehidupannya untuk Dharma
4. Tip Tip untuk melaksanakan tumpek landep yg effective dan efficient
Sebaiknya dilaksanakan secara tinambulan (bersama) dg satu paket upakara, sebaiknya semua fasilitas di kumpulkan di Parking area Pura, lakukan persembahyangan bersama maring utama mandala, lakukan penatabam Pasupati, serta lungsur tirtanya dedikasikan pada fasilitas lainnya yang tidak bisa dibawa ke Pura, siratin ring rumah masing masing selesai. rahajeng Rahayu sinamian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar