Kamis, 25 Juli 2024

SANAN EMPEG.

 



Barangkali masih sangat asing bagi kita mendengarkan istilah *SANAN EMPEG* Yaitu sejenis ritual yang tergabung dalan istilah Ontang anting mengenai kelahiran perlu di Upakarai yang bertujuan agar kelahiran yang bersangkutan menjadi dirgayusa lan lantang tuwuh.
1. DEFINISI SANAN EMPEG
SANAN = adalah alat pemikul beban, umumnya tebuat dari bamboo, namun bias juga dari kayu yang agak lurus.
EMPEG = Patah, ketika dipakai mengankat beban yg berlebihan sehingga patah, dan ini sangat berbahaya ketika patahnya masih di bahu sang pengangkat beban, sehingga bahunya bisa terjepit oleh sanan itu sendiri.
2. UPACARA SANAN EMPEG.
Bila dikaitkan dengan kehidupan manusia, sanan empeg berarti ketika kelahiran yang bersangkutan diapit oleh kematian artinya kakak kandung dan adik kandungnya meninggal ( tiada terlebih dahulu ) dengan kata lain ini disebutkan dengan *APIT PATI* Setiap orang pastinya tidak menginginkan kelahiran dengan kondisi-kondisi seperti di atas. Namun kembali lagi, Sang Penciptalah yang menjadi penentunya Sehingga dalam kondisi seperti ini yang bersangkutan perlu kiranya di ucarai yang disebut dengan SANAN EMPEG.

3. TUJUAN UPACARA SANAN EMPEG
Seperti halnya upacara ruwatan lainnya, upacara Nebusin Sanan Empeg berfungsi untuk menetralisir pengaruh-penguruh buruk atau tidak baik pada diri manusia. Fungsi lainnya adalah memohon keselamatan kepada Sang Pencipta (Ida Sang Hyang Widhi Wasa) agar orang yang diupacarai tersebut menjadi orang baik, berguna bagi diri dan orang lain.
4. BAGAIMANA RANGKAIANA UPAKARA SANAN EMPEG.
Pelaksanaan upacara ini tergolong yang sangat UNIK, disamping itu sangatlah langka kelahiran seperti ini, mungkin di Provinsi Banten baru kali ini menjalani prosesi seperti ini yaitu di *Griya Kasewan Bumi Banten* pinanggal 28 April 2024.. Keunikan dari Nebusin Sanan Empeg adalah penggunaan Kain Endek khusus sebagai pelengkap sarana upacaranya. Kainnya diberi nama Kain Tenun Endek Sanan Empeg. Motif tenunnya terdiri dari tiga kotak-kotak yang tidak menyatu atau patah-patah. Motif seperti ini dipercaya memiliki kekuatan magis sebagai penolak bala dari kekuatan negatif yang mengganggu harganyapun cukup lumayan.
Pelaksanaannya hampir sama dengan bayuhan lainnya sedikit berbeda yaitu diberikan gendongan pallebungkah palegantung digendong sampai akhirnya sanan itu patah, kalaupun tidak patah harus diduduki sampai patah ketika mengelilingi Padudusan/pasepan yang jangkep dengan rempah rempah isi alam termasuk hasil tambang yang diambilkan dari perut bumi ( pertiwi )
5. SUMBER SASTRANYA.
maring lontar “KEMBANG RAMPE LAWAR CAPUNG” Iki ngaren pineh ayu sanan empeg, make angilanganing, sang sane mauripe, wus tininggal kakang kare rainte nguni, teke ketekeng papa gati sangsaraning pancering kakang arinte, lawan kawitan ire, mangkanepwa mapan wus kaparisuda rsignggana mekabehan. Gunaning pemayuhan sanan empeg,kewueuruhante dening anaku, ike marmania angentasakena sekwehing lara roga ring raganta
INGGIH MOGIWASTU BERMANFAAT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar