Rabu, 23 Agustus 2023

Bhatara Sri Sedana

 


merupakan simbol bersatunya dualisme, purusa dan predana. Bhatara Sri Sedana, sering juga disebut dengan Sri Sadhana atau Sridhana, Rambut Sedana, merupakan 2 sosok personifikasi dari hyang widhi yaitu Dewi Sri dan Dewa Sedhana yang diyakini memberikan "taksu" kepada umat dalam hal rejeki, sehingga beliau dipuja oleh para pelaku ekonomi dan bisnis, baik pedagang maupun pengusaha. Beliau merupakan Dewa Kekayaan, Dewa kemakmuran, kemurnian, dan kedermawanan selalu dihubungkan dengan Dewi Laksmi.
Bhatara Sri Sedana juga dipuja sebagai “Dewi Kesejahteraan” yang menganugerahkan harta kekayaan, emas-perak (sarwa mule), permata dan uang (dana) kepada manusia. Kegiatan peringatan hari turunnya “Sri Sedana” yang lazim disebut “Rambut Sedana” jatuh pada Budha Wage Kelawu (Buda Cemeng) merupakan odalan bagi uang maupun nafkah yang telah dianugerahkan Tuhan Yang Mahaesa kepada umat Manusia.
Bhatari Sri atau Dewi Shri merupakan dewi kemakmuran, dimana Sri secara umum diartikan dengan awal, kehidupan, kebahagiaan. sehingga dewi Sri diidentikan dengan sumber makanan, sehingga beliau dijadikan dewi Pertanian, dewinya padi, dewi sawah dan dewi kesuburan.
Bhatara Sedana atau Dewa Sadhana merupakan dewa Keberlimpahan, Dewanya uang dan kekayaan. sedana memiliki akar kata "se + dhana". "Se" artinya satu atau tunggal sedangkan "dhana" artinya uang, materi, harta, kekayaan, sumber nafkah. sehingga sedana merupakan sumber tunggal dari harta benda atau nafkah.

Ida Bhatara Sri Sedana dalam Pembagian Pura Kahyangan Jagat, Beliau berstana di Pura Goa Raja, Besakih. Pura Goa Raja memiliki keunikan yakni sebuah goa di pinggir sungai kecil bekas aliran lahar Gunung Agung saat meletus pada 1963. Goa batu berukuran besar di kompleks Pura tersebut secara tradisi diyakini umat Hindu, hilirnya tembus ke Pura Goa Lawah di Kabupaten Klungkung dan hulunya tembus ke Gunung Agung, gunung tertinggi di Pulau Bali. Pura berfungsi sebagai titik sentral tempat pemujaan Hyang Widhi sebagai penganugerah kerahayuan (keselamatan) dan kesejahteraan umat manusia. Salah satu pelinggih, di Pura ini adalah tempat untuk memuja Ida Betara Sri Sedana atau Rambut Sedana yang diyakni umat Hindu dapat memberikan kesejahteraan kepada umat manusia.
Perayaan Rairan/Hari Raya Suci/Piodalan Sri Sedana atau lazimnya sering disebut Rambut Sedana dilakukan di setiap rumah tangga dan Pura di lingkungan desa adat. Sehingga di Bali perayaan Ritual dan Piodalan Ida Bhatari Rambut Sedana tidak hanya dilaksanakan di Pura Goa Raja, namun di dapat juga dilaksanakan di Sanggah atau Merajan atau Pura tertentu di masing-masing Desa Pekraman di Bali sesuai Desa Kala Patra.
Dalam Sanggah/Pemerajan Keluarga Besar, Bhatara Sri Sedana biasanya dibuatkan Pelinggih Gedong Limas atau Meru tumpang kalih (dua), di sisi uttara atau sejajar Pelinggih Taksu, sedangkan di setiap Pasar Beliau distanakan di huluning pasar. Demikian Sekilas tentang Bhatara Sri Sedana, semoga bermanfaat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar