Selasa, 23 Januari 2024

FILOSOFI HIDUP SEBATANG LILIN

 


Pertama,
“Lilin harus terbakar dan meleleh, untuk menghasilkan kemilau cahaya”. Begitupun dalam hidup ini, kita ingin sukses maka harus ada pengorbanannya. Ada harga harus dibayar jika kita ingin mendapatkan kesuksesan.
Kedua,
Tiap lilin punya waktu bakar yang terbatas. Maka dari itu orang yang menyalakan lilin harus memanfaatkannya dengan optimal selama cahaya lilin masih menyala. Sama seperti lilin yang terbakar, begitu pula semasa kita hidup di muka bumi ini, kita harus melakukan yang terbaik dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain sebelum kematian menjemput kita.
Ketiga,
Lilin yang tidak menyala maka tidak ada gunanya. Begitu pula, dengan kehidupan kita, Intinya kita dilahirkan dengan suatu tugas agar kita menjadi pribadi yang bermanfaat.

Keempat,
Cahaya lilin tidak berkurang dengan menyalakan lilin lain. Pernahkah sebatang lilin kuatir bahwa nyalanya akan menjadi semakin berkurang tatkala ia menyalakan lilin yang lain? Tidak sama sekali bukan? Jadi, tidak ada yang dirugikan, dengan kesediaannya untuk menyalakan lilin yang lain. Begitu pula kalau lilin itu, dikaitkan dengan PENGETAHUAN dan KEBIJAKSANAAN kita tidak akan berkurang malah akan bertambah jika di bagikan kpadae orang lain.
Kelima,
Memadamkan lilin lain pun tidak akan membuat nyala lilin yang satu ini menjadi lebih terang. Bayangkan jika sebatang lilin merasa tersaingi oleh lilin yang lain lalu berusaha memadamkan yang lainnya, apakah lantas sinarnya akan menjadi lebih terang? Sama sekali tidak.
Begitu pula dengan menghancurkan hidup orang lain, tidak akan membuat kita menjadi hidup lebih baik.
Keenam,
Ketika orang menyimpan api lilinnya sendiri, waktunya terbatas sampai lilin itu habis maka api nya akan mati. Tetapi ketika Apinya dibagikan ke lilin lainnya maka waktu nyalanya jadi tak terbatas yang artinya berkelanjutan terus.
Kembali, hal ini bisa kita samakan dengan kegunaan dari PENGETAHUAN dan PENGALAMAN kita.
Jika kita yang menyimpannya sendiri, maka kegunaan dari pengetahuan dan pengalaman itupun hanya akan ada sepanjang usia kita. Tetapi, tatkala kegunaan dari pengetahuan dan pengalaman itu kita bagikan ke sesama kita dan orang lain maka kegunaannya menjadi tak terbatas. Artinya berkelanjutan terus karena terus dibagikan tanpa henti. Jika ia berakhir dengan keikhlasan, ia akan lahir menjadi cahaya, dan itu adalah hadiah CAHAYA KEHIDUPAN yang terindah.
Berbahagialah pada KASIH TUHAN yang memberi kita TALENTA dan KEMAUAN untuk MENJADI BERKAT. Sungguh mengajari hati selalu BERBAGI dan berbuat BAIK serta berbaik sangka dengan orang lain, itulah yang terindah yang kita bisa bagikan selama KESEMPATAN masih diberikan bagi kita. Ada saat nya kita tak berdaya lagi, tapi hidup ini sudah menjadi berkat.
Semoga alam semesta dan semua makhluk di dalamnya senantiasa damai dan bahagia. Om santih, santih, santih Om. Salam Rahayu lan santih, Ida Rsi Rarendra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar